auditor profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang
disajikan oleh entitas pemerintah. Sedangkan auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan untuk memastikan kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan oleh manajemen puncaktelah dipatuhi, mengawasi kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur
organisasi serta keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
Menurut Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik per 1 Januari 2001, Kantor Akuntan Publik KAP adalah suatu bentuk organisasi akuntan
publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan
publik. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011, Tentang Akuntan Publik menjelaskan bahwa Kantor Akuntan Publik
Asing KAPA atau Organisasi Audit Asing OAA ingin mendirikan usaha di Indonesia, KAPA atau OAA diwajibkan bekerjasama atau berafiliasi
dengan Kantor Akuntan Publik KAP Indonesia. Yang termasuk dalam the Big Four Tuanakotta:2011 adalah:
1. KAP Haryanto Sahari Rekan yang berafiliasi denganPricewaterhouse
Coopers PwC. 2.
KAP Osman Bing Satrio Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu DTT.
3. KAP Purwantono, Sarwoko Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and
Young Global EY. 4.
KAP Siddharta Widjaja yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG.
2.1.5 Internal Audit
Universitas Sumatera Utara
Audit internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan
memperbaiki operasi organisasi, Boynton, Johnson dan Kell,2003:491. Internal Audit ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan
melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemn resiko, pengendalian dan proses tata
kelola. Menurut Mulyadi 2008:203 menyatakan fungsi internal audit
adalah sebagai berikut : 1.
Audit dan penilaian terhadap efektifitas struktur pengendalian intern dan mendorong penggunaan struktur pengendalian intern yang efektif dengan
biaya yang minimum.
2. Menentukan sampai berapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen
puncak dipatuhi. 3.
Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan
perusahaandipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam kerugian
4. Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh perusahaan
5. Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan
Berdasarkan peraturan Bapepam No.IX.1.7 tahun 2008 menyatakan bahwa setiap emiten atau perusahaan wajib membentuk audit internal,
tanggung jawab keefektifan audit internal dipegang oleh komite audit.Internal audit akan berkoordinasi dengan komite audit dan melaporkan
kegiatan-kegiatannya kepada komite audit sebagai bentuk pertanggungjawabannya.
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris bertujuan untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada dewan komisaris
dan memperkuat fungsi dewan komisaris dalam menjalankan fungsi
Universitas Sumatera Utara
pengawasan atas penyajian laporan keuangan, manajemen resiko, pelaksanaan audit dan good corporate governance di perusahaan.
2.1.6 Biaya Audit Fee Audit
Biaya audit fee audit umumnya diartikan sebagai imbal jasa auditatau remunerasi pemeriksaan yang diterima auditor atas pelaksanaan
jasa audit. Menurut Iskak 1999 dalam Suherli dan Nurlaelah 2008 mendefinisikan audit fee adalah honorarium yang dibebankan oleh akuntan
publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut.Aturan Etika Kompartemen Akuntan
Publik 2000 menyebutkan besarnya audit fee yang diterima oleh auditor dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh risiko penugasan, kompleksitas jasa
yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan, dan pertimbangan
professional lainnya. DeAngelo dalam Halim 2005 menyatakan bahwa fee audit
merupakanpendapatan yang besarnya bervariasi karena tergantung dari beberapa faktordalam penugasan audit seperti, ukuran perusahaan klien,
kompleksitas jasa audityang dihadapi auditor, risiko audit yang dihadapi auditor dari klien serta namaKantor Akuntan Publik yang melakukan
jasa audit. Penelitian fee audit pertama kali dipelajari oleh Simunic 1980,
diamembuat sebuah penelitian yang menyatakan bahwa audit fee ditentukan oleh beberapa faktor seperti ukuran perusahaan yang akan diaudit, risiko
Universitas Sumatera Utara
audit, dan kompleksitas audit. Penelitian ini kemudian digunakan sebagai acuan untuk melihat fenomena seputar jasa audit.
Fee audit merupakan hal yang tidak kalah pentingnya didalam penerimaan penugasan. Auditor tentu bekerja untuk memperoleh
penghasilan yang memadai. Oleh sebab itu, penentuanfeeaudit perlu disepakati antara klien dengan dengan auditor.
2.2 Penelitian Terdahulu