aktiva yang kecil.Menurut Ahmad dan Kamarudin 2003 menyatakan bahwa perusahaan yang besar memiliki sumber daya yang lebih besar
untuk membayar biaya audit dan memiliki kemampuan untuk membayarnya secepat mungkin setelah tutup tahun perusahaan.
MenurutMarkku danSchadewitz 2010 dalam Ulfasari 2014, menyatakan bahwa ukuran perusahaan terkait kebutuhan auditor untuk
lebih banyak menggunakan waktu, sumber daya dan upaya dalam mempersiapkan, menganalisa serta menguji informasi perusahaan
sebelum penerbitan opini audit. Kebutuhan tersebut terkait dengan informasi mengenai jumlah aktiva dan jumlah kewajiban yang dimiliki
perusahaan. Semakin baik tingkat perputaran aktiva, maka perusahaan akan mampu meningkatkan pendapatannya serta semakin mampu
menutupi kewajibannya. Dalam penelitian ini, indikator untuk mewakili faktor ukuran
perusahaan adalah total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Variabel ini akan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset
perusahaan. Selanjutnya variabel ini akan dilambangkan dengan LNASSET di dalam persamaan.
3.1.2.3 Karakteristik Auditor
Dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik per 1 Januari 2001 disebutkan bahwa: “KAP adalah suatu bentuk organisasi akuntan
publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang- undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam
Universitas Sumatera Utara
praktik akuntan publik”. Menurut DeAngelo 1981 dalam Suharli dan Nurlaelah 2008, menyimpulkan bahwa kantor akuntan publik yang
lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan pun lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil.
Perbedaan antara kantor akuntan publik atau auditor yang berkualitas tinggi dengan auditor yang berkualitas rendah adalah pada
auditor yang berkualitas tinggi akan membuat sedikit kesalahan dari pada auditor yang berkualitas rendah sehingga memiliki fee audit yang lebih
tinggi dari auditor yang berkualitas rendah Halim, 2005. Variabel ini menggunakan skala nominal, yaitu angka 1 untuk
mengindikasikan penggunaan Kantor Akuntan Publik Big 4 serta angka 0 untuk mengindikasikan penggunaan Kantor Akuntan Publik non Big 4.
Selanjutnya variabel ini akan dilambangkan dengan TA dalam persamaan.
3.1.2.4 Internal Audit
Menurut Goodwin-Stewart dan Kent 2006, pengukuran audit internal dilakukan dengan melihat ada tidaknya fungsi internal audit dan
jumlah anggota dari fungsi internal audit di dalam perusahaan. Namun sejak dikeluarkannya peraruran Bapepam No.IX.1.7 yang isinya
mewajibkan perusahaan publik membentuk unit internal audit, maka alat pengukuran tersebut sudah tidak layak digunakan lagi.
Dalam penelitian ini internal audit diukur dengan menggunakan jumlah rapat komite audit selama satu tahun. Internal auditbertugas
mengawasi sistem pengendalian intern perusahaan agar berjalan dengan
Universitas Sumatera Utara
baik dan melaporkan aktivitasnya kepada komite audit. Jumlah aktivitas yang dilaporkan ini diproksikan pada jumlah rapat komite audit. Nugraha
dan Sabaeni 2013 bahwa pelaksanaan tugas komite audit tercermin dari koordinasi dengan dewan komisaris yang di dalamnya juga mengevaluasi
tugas internal audit. Selanjutnya variabel internal audit akan dilambangkan dengan IA di dalam persamaan.
3.2 Populasi dan Sampel