Kebijakan Pembangunan Berwawasan Lingkungan

21 alam. Tetapi daur ulang dapat membantu mengurangi jumlah polusi, limbah dan habisnya sumber daya alam. Daur ulang yang dapat dilakukan untuk menciptakan perpustakaan yang berwawasan lingkungan yaitu, Satu, dengan mengurangi penggunaan kertas, plastik dan lainnya di dalam perpustakaan; Dua, mendaur ulang kembali limbah air buangan toilet perpustakaan dapat digunakan untuk menyiram tanaman perpustakaan dengan demikian kita dapat menciptakan perpustakaan yang berwawasan lingkungan.

2.3.2.2 Renewable Resources

Menurut Maczulak 2010: 172 bahwa: The subject of renewable energy contains many questions yet to be resolved. But innovations in renewable energy have emerged at an encouraging rate and continue to offer new approaches in energy use. The new ideas coming out of universities and small laboratories range from sophisticated programs built on elegent equipment to projects of rather modest technology but important all the same. For instance, under the umbrella of renewable energy, a student can choose among these technologies to pursue: space satellites that capture solar energy and beam it to earth; unique power cells that use the energy systems of microbes; or artificial wetlands that occupy a small area in backyard and decompose wastes as nature decomposes them. There hardly seems to be a discipline in science that offers the diversity of technologies found in renewable energy. Fortunately, few problems in the environment have been attacked with the fervor that science now has taken to renewable energy. The opportunities in renewable technology must be sorted and prioritized to be sure that the most feasibleideas are tired first, but also that no seemingly farfetched idea becomes lost. Secara singkat terjemahan dari uraian diatas adalah subjek dari energi terbarukan memuat sejumlah pertanyaan yang harus dijawab. Tetapi inovasi dalam energi terbarukan ini muncul pada laju dorongan dan terus menawarkan pendekatan baru dalam penggunaan energi. Namun sedikit permasalahan dalam lingkungan yang muncul dimana ilmu pengetahuan telah mengarahkannya pada energi yang terbarukan.

2.3.3 Kebijakan Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Universitas Sumatera Utara 22 Menurut Salim 1986: 172 kebijaksanaan lingkungan seperti diucapkan Presiden Soeharto dalam Amanat Lingkungan 5 Juni 1982 memuat lima pokok penting: 1. Menumbuhkan sikap kerja berdasarkan kesadaran saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Hakekat lingkungan hidup memuat hubungan saling kait-mengait dan hubungan saling membutuhkan sektor satu dengan sektor lain, antara Negara satu dengan Negara lain bahkan antara generasi kini dengan generasi nanti. Karena itu diperlukan sikap kerjasama dengan semangat solidaritas antarsektor, antardaerah, antarnegara dan antargenerasi. 2. Kemampuan menyerasikan kebutuhan dengan kemampuan sumber alam dalam menghasilkan barang dan jasa. Kebutuhan manusia yang terus-menerus meningkat perlu dikendalikan untuk disesuaikan dengan pola penggunaan sumber alam secara bijaksana. 3. Mengembangkan sumber daya manusia agar mampu menanggapi tantangan pembangunan tanpa merusak lingkungan. 4. Mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat sehingga tumbuh menjadi kesadaran berbuat. 5. Menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dapat mendayagunakan dirinya untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan uraian di atas, dengan adanya kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan ini bahwa untuk menyelamatkan lingkungan kita harus memiliki sikap sadar untuk melindungi dan merawat lingkungan serta memiliki kesadaran saling bergantung satu sama lain. Penggunaan sumber daya alam harus bijaksana, karena persediaan sumber daya alam yang tak terbatas sementara pemintaan cenderung naik. Lima pokok ikhtiar diatas memang belum lengkap, namun apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh akan cukup untuk melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, yang perlu dikembangkan dimasa sekarang dan dimasa mendatang

2.3.4 Energi