11 Berdasarkan uraian di atas peran perpustakaan di era digital saat ini adalah
perpustakaan mampu mengatasi perubahan ekspektasi pengguna, dimana pengguna sangat membutuhkan informasi yang bernar-benar relevan dan akurat.
Dan tentunya menyebabkan perpustakaan harus merubah paradigma layanannya. Dari layanan yang konvensional menjadi layanan digital yang cepat, tepat, mudah
dan praktis. Berikut beberapa peran perpustakaan di era digital sebagai berikut:
2.2.3.1 Koleksi Elektronik
Menurut Sugihartati bahwa: Di era revolusi informasi, seorang users yang membutuhkan koleksi atau
informasi tertentu, ia tidak harus datang ke perpustakaan dan kemudian mencari koleksi yang dibutuhkan di rak-rak dengan dibantu kartu katalog,
melainkan ia cukup duduk di kamarnya sendiri, membuka laptop, dan kemudian berselancar di dunia maya untuk men-download ebook atau
mencari informasi yang dibutuhkan melalui mesin pencari seperti Google, Yahoo, dan yang lainnya.
Berdasarkan uraian di atas di era digital yang namanya perpustakaan tidak
lagi hanya bersaing dengan toko-toko buku atau menjadi lembaga yang dapat memonopoli layanan kebutuhan masyarakat akan buku bacaan atau koleksi yang
lain. Namun, pesaing yang paling mengancam kedudukan dan peran perpustakaan justru adalah lautan informasi yang nyaris tak terbatas, yang terus berkembang
dinamis di dunia maya. Di era digital, perlu kita sadari bahwa yang namanya perpustakaan
sesungguhnya tidak
lagi bisa
mendudukkan diri
atau mengembangkan peran semata sebagai lembaga sosial yang memiliki tugas mulia
untuk ikut mencerdaskan bangsa melalui tawaran buku-buku koleksi dan berbagai bacaan yang dimiliki.
2.2.3.2 Layanan Berbasis Teknologi Informasi
Perpustakaan telah banyak di pengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi. Teknologi informasi pada perpustakaan sering menjadi tolak ukur
Universitas Sumatera Utara
12 kemajuan dan modernisasi, serta menjadi suatu kepentingan bagi institusi dan
pengguna perpustakaan.
Menurut Sugihartati bahwa: Di era digital, upaya untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan
tidak lagi mungkin hanya mengandalkan pada pembenahan yang sifatnya kuantitatif dan rekayasa teknis, tetapi harus lebih bersifat kualitatif yang
menempatkan pengguna sebagai komponen utama sistem. Seorang pustakawan yang hanya mengandalkan pada sikap ramah, dan sekadar
melayani apa yang menjadi kebutuhan users, niscaya pelan-pelan akan ketinggalan zaman karena tidak melakukan perubahan yang signifikan. Di
era digital, seorang pustakawan yang profesional bukan hanya dituntut mampu memahami karakteristik users, tetapi lebih dari itu mereka juga
dituntut untuk mampu bersikap pro-aktif, inovatif, dan bahkan yang terpenting mampu menciptakan dan mengembangkan berbagai kebutuhan
yang membuat users pelan-pelan makin tergantung pada apa yang ditawarkan pustakawan.
Berdasarkan uraian di atas, teknologi menjadi salah satu kebutuhan manusia saat ini. Dengan adanya teknologi ini membawa masyarakat menuju era
digital saat ini. Semua kebutuhan informasi akan lebih mudah dan cepat untuk di dapat dengan hadirnya teknologi terutama dengan ada layanan di era digital di
perpustakaan. Perpustakaan di era digital ini tidak hanya bersaing dengan toko- toko buku. Namun, pesaing yang paling mengancam perpustakaan adalah ledakan
informasi yang tak terbatas dan terus berkembang seiringnya zaman di dunia maya. Oleh karena itu, perpustakaan harus memberi pelayanan yang lebih baik
lagi, agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh penggunanya. Di era digital ini boleh dikatakan tidak ada satu informasi yang tidak terlacak, jika perpustakaan
masih terus menggunakan layanan konvensional cepat atau lambat pasti akan ditinggalkan penggunanya dan perpustakaan akan dikalahkan oleh search engine
atau mesin pencari seperti Google, Yahoo dan lainnya yang bisa dikatakan sebagai perpustakaan terbesar di era digital.
2.2.4 Pustakwan di Era Digital