23 Satwiko 2005: 7 menyatakan bahwa:
Dari sisi ketersediaannya, energi dapat dibagi menjadi energi yang terbarui renewable dan tak terbarui non-renewable. Energi terbarui adalah
energi yang relatif tidak akan pernah habis, seperti energi matahari, angin, air, dan massa bio seperti sampah rumah tangga dan limbah pertanian.
Energi tak terbarui tidak dapat diadakan lagi setelah habis, seperti minyak, batubara, dan gas alam. Sekali habis kita tidak dapat membuatnya lagi.
Satwiko 2005: 7 juga menyatakan bahwa: Energi terbarui cukup banyak dan saat ini masih terus-menerus
dikembangkan. Sering disebutkan bahwa energi terbarui tidak mengganggu lingkungan hidup. Ini tidak sepenuhnya benar, karena
ternyata dalam praktiknya sumber energi ini pun dapat merusak lingkungan. Demikian pula kumpulan sel surya untuk menuai energi dari
matahari dapat menghabiskan lahan yang sangat luas.
Berdasarkan uraian diatas, energi terbarui lebih baik daripada energi tak terbarui, karena energi terbarui ini sangat cocok di kembangkan dalam
pembangunan perpustakaan yang berwawasan lingkungan seperti diketahui diatas bahwa energi terbarui tidak dapat merusak lingkungan. Beberapa energi tebarui
yang kita kenal saat ini adalah sebagai berikut:
2.3.4.1 Energi Surya
Menurut Satwiko 2005: 8 bahwa: Matahari adalah sumber energi utama bumi. Boleh dikatakan hampir
semua energi yang ada di bumi dapat dilacak asal-usulnya. Matahari memancarkan energi ke segala arah. Energi surya dapat dipergunakan
secara langsung maupun tidak langsung. Kita dapat mengubah energi surya menjadi listrik memakai sel surya photo-voltaic lalu disimpan di
baterai untuk dipergunakan sewaktu-waktu bila matahari tidak tampak. Kita juga dapat menangkap panas matahari dengan panil surya solar
panel untuk memanaskan air buat mandi.
Menurut Satwiko dalam Gray 1996: 16 keuntungan sel surya adalah: a.
Membangkitkan listrik tanpa ada bagian yang bergerak sehingga tidak menimbulkan kebisingan maupun asap
b. Memungkinkan untuk memperoleh listrik di lokasi yang tidak dilalui oleh
jaringan listrik umum c.
Ringan, mudah dipasang, mudah disetel untuk menghasilkan output maksimal
Universitas Sumatera Utara
24 d.
Awet, bandel, tahan cuaca e.
Hanya perlu memerlukan perawatan kecil seperti pembersihan f.
Tanpa biaya bahan bakar, dan hampir tanpa biaya perawatan g.
Sekali dipasang, hampir selamanya membangkitkan listrik gratis h.
Menghasilkan listrik searah DM, direct current yang langsung dapat disimpan di baterai
i. Tersedia dalam bentuk modul, sehingga mudah ditambah-kurangi sesuai
kebutahan dan dana
Berdasarkan uraian di atas bahwa energi surya merupakan energi utama di bumi dan persediaannya tidak selalu ada tersedia. Karena energi surya merupakan
energi terbarui yang tidak merusak lingkungan, maka energi surya dapat dijadikan salah satu energi yang bisa di terapkan untuk membangun perpustakaan yang
berwawasan lingkungan yang menghasilkan listrik secara alami tanpa menimbulkan kebisingan dan asap.
2.3.4.2 Energi Massa Bio
Satwiko 2005: 30 menyatakan bahwa: Massa bio adalah bahan organik yang menyimpan energi matahari dalam
bentuk kimiawi. Bahan bakar massa bio antara lain kayu, limbah pertanian, dan sampah organik rumah tangga. Jika dibakar, energi kimiawi
yang terkandung dilepaskan dalam bentuk panas. Energi massa bio dapat dipergunakan secara sederhana. Massa bio dimasukkan ke dalam tungku
pembakar. Panasnya digunakan untuk memanaskan air, kemudain uap air akan memutar turbin listrik. Cara lain adalah dengan cara menumpuk
massa bio di tempat pembuangan. Ketika terurai maka akan timbul gasmetan yang dapat dikumpulkan dengan pipa-pipa untuk dipergunkan
pada pembangkit listrik. Energi massa bio sangat berpotensi untuk di kembangkan.
Berdasarkan uraian di atas bahwa energi massa bio merupakan energi terbarui yang tidak merusak lingkungan, maka energi massa bio dapat dijadikan
salah satu energi yang bisa di terapkan untuk membangun perpustakaan yang berwawasan lingkungan yang menghasilkan listrik secara alami tanpa merusak
lingkungan.
2.3.4.3 Energi Hidrogen