4.2.8 Kejadian Anemia berdasarkan umur bayi
Berdasarkan hasil penelitian banyaknya kejadian anemia sesuai dengan umurnya yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.8 Distribusi Kejadian Anemia beradasrkan umur bayi di
Kecamatan Binjai Timur, Binjai Utara dan Binjai Kota Umur bayi
hari Kejadian Anemia
Total P
Anemia Tidak Anemia
n n
N – 1
2 3,3
2 3,3
0,022 2
– 14 3
5 4
6,7 7
11,7 15
– 30 2
3,3 5
8,3 7
11,7 31
– 90 1
1,7 15
25 16
26,7 91 - 180
15 25
13 21,7
28 46,7
Tabel diatas menunjukkan bahwa kejadian anemia berdasarkan umur bayi berada di kategori umur 5 91-180 hari yaitu sebanyak 15 orang 25 dan pada
kategori umur 1 0-1 hari tidak terdapat kejadian anemia 0.
4.3 Konsumsi Makanan Responden
Beberapa hal terkait konsumsi makanan tinggi zat besi dan rendah besi yang akan diteliti pada penelitian ini yaitu jenis makanan tinggi zat besi, frekuensi konsumsi
makanan tinggi zat besi .
4.3.1 Jenis Makanan yang dikonsumsi Responden
Adapun beberapa jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu di Kecamatan Binjai Timur, Binjai Utara dan Binjai Kota. Berikut pendistribusiannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Distribusi Jenis Makanan yang dikonsumsi Responden di Kecamatan Binjai Timur, Binjai Utara dan Binjai Kota
Jenis Makanan n
Makanan tinggi zat besi 3
5 Makanan rendah zat besi
57 95
Total 60
100,0
Tabel diatas menunjukkan bahwa jenis makanan yang dikonsumsi ibu yang terbanyak adalah makanan rendah besi yaitu sebanyak 57 orang 95. Dan yang
paling sedikit adalah makanan tinggi besi yaitu sebanyak 3 orang 5.
4.3.2 Frekuensi Makanan yang dikonsumsi Responden
Berikut distribusi frekuensi makanan yang dikonsusmi responden pada di 3 Kecamatan Binjai Timur, Binjai Utara dan Binjai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Makanan yang dikonsumsi Responden di Kecamatan Binjai Timur, Binjai Utara dan Binjai Kota
Nama Makanan Frekuensi konsumsi
Total Sering
Tidak Pernah Jarang
n n
n N
Tinggi Besi
Ikan basah 33
55 1
1,7 26
43,3 60 100,0
Daging 1
1,7 42
70 17
28,3 60 100,0
Ayam 4
6,7 4
6,7 52
86,7 60 100,0
Telur 33
55 4
6,7 23
38,3 60 100,0
Tahu 26 43,3
4 6,7
30 50
60 100,0 Tempe
25 41,7 4
6,7 31
51,7 60 100,0
Bayam 11 18,3
1 1,7
48 80
60 100,0 Kacang Panjang
6 10
3 5
51 85
60 100,0 Buncis
3 5
14 23,3
43 71,7
60 100,0 Labu
32 5
13 21,7
44 73,3
60 100,0 Wortel
7 11,7 14
23,3 39
65 60 100,0
Pisang 10 16,7
12 20
38 63,3
60 100,0 Jeruk
5 8,3
8 13,3
47 78,3
60 100,0 Nenas
28 46,7
32 53,3
60 100,0
Rendah Besi
Ikan kering 9
15 48
80 3
5 60 100,0
Daun ubi 17 28,3
42 70
1 1,7
60 100,0 Kangkung
4 6,7
54 90
2 3,3
60 100,0 Papaya
8 13,3 44
73,3 8
13,3 60 100,0
Semangka 4
6,7 44
73,3 12
20 60 100,0
Mie 2
3,3 58
96,7 60 100,0
Roti 32 53,3
26 43,3
2 3,3
60 100,0
Tabel diatas menunjukkan bahwa makanan tinggi besi yang paling sering dikonsumsi responden yaitu ikan basah dan telur yang masing
– masing sebanyak 33 orang 55. Sedangkan yang jarang di konsumsi yaitu daging ayam sebanyak
52 orang 86,7. Dan yang tidak pernah dikonsumsi yaitu daging sebanyak 42 orang 70. Untuk makanan rendah besi yang paling sering di konsumsi yaitu
roti sebanyak 32 orang 53,3, sedangkan yang jarang dikonsumsi yaitu
Universitas Sumatera Utara
semangka sebanyak 12 orang 20. Dan yang tidak pernah dikonsumsi yaitu mie sebanyak 58 orang 96,7.
4.3.3 Tingkat Kecukupan Energi