Hal-hal yang Mempengaruhi Konsumsi Ibu Menyusui

Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari baik kualitatif dan kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika dirata-rata, umumnya lambung kosong antara 3-4 jam. Maka jadwal makan ini pun menyesuaikan dengan kosongnya lambung. 2. Jenis Makanan Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan, dicerna, dan serap akan menghasilkan paling sedikit susunan menu sehat dan seimbang. Menyediakan variasi makanan merupakan salah satu cara unuk menghilangkan rasa bosan, sehingga mengurangi selera makan. Menyusun hidangan sehat memerlukan keterampilan dan pengetahuan gizi. Variasi menu yang tersusun oleh kombinasi bahan makanan yang diperhitungkan dengan tepat akan memberikan hidangan sehat baik secara kualitas maupun kuantitas. Teknik pengolahan makanan adalah guna memperoleh intake yang baik dan bervariasi.

2.3.1 Hal-hal yang Mempengaruhi Konsumsi Ibu Menyusui

Ada beberapa hal yang mempengaruhi konsumsi ibu selama menyusui yaitu : 1. Pantangan dan Tabu Pola konsumsi pangan merupakan hasil budaya masyarakat setempat dan mengalami perubahan terus menerus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan tingkat kemajuan budaya masyarakat. Makanan pantangan dan tabu adalah suatu larangan untuk mengonsumsi jenis makanan tertentu karena terdapat Universitas Sumatera Utara ancaman terhadap orang yang melanggarnya. Diketahui bahwa tidak semua makanan pantangan dan tabu itu merugikan bagi kondisi dan lingkungan. Pantangan atau tabu dapat dikategorikan; tabu yang jelas merugikan kondisi gizi dan kesehatan sebaiknya dikurangi atau dihapuskan misalnya bagi ibu menyusui tidak boleh makan ikan laut karena ASInya akan menjadi amis, tabu yang memang menguntungkan bagi keadaan gizi dan kesehatan diusahakan untuk memperkuat dan melestarikan serta tabu yang tidak jelas pengaruhnya bagi kondisi dan kesehatan sebaiknya dihilangkan. 2. Nilai Sosial Bahan Pangan dan Makanan Dalam masyarakat berbagai jenis makanan dan bahan makanan itu mempunyai nilai sosial tertentu, karena itu masyarakat akan mengonsumsibahan makanan yang mempunyai nilai social yang dianggap sesuai dengan tingkat naluri pangan yang terdapat pada masyarakat. Tetapi sering nilai social ini tidak dengan gizi makanan. Makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi diberi nilai sosila yang rendah atau sebaliknya, misalnya beras pecah kulit mempunyai nilai gizi tinggi, tetapi dianggap mempunyai nilai social lebih rendah dengan beras giling sempurna. 3. Sosial Ekonomi Keluarga Asupan zat gizi ibu ditentukan oleh ketersedian makanan di tingkat keluarga. Ketersediaan makanan atau ketahanan pangan tingkat keluarga atau rumah tangga sangat ditentukan oleh kemampuan daya beli atau pendapatan keluarga tersebut. Pada keluarga dengan tingkat pendapatan rendah akan sulit menyediakan makanan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan gizi anggota Universitas Sumatera Utara keluarganya, sehingga anggota keluarganya menjadi rawan masalah gizi. Golongan ibu menyusui merupakan kelompok sangat rawan terhadap masalah kekurangan gizi Yuli, 2006. Meskipun suatu keluarga memiliki pendapatan yang cukup atau kemampuan ekonomi yang memadai, tidak serta-merta akan menjamin pemenuhan kebutuhan gizi suatu keluarga. Tidak sedikit masalah gizi ditemukan pada anggota keluarga yang mapan secara ekonomi. Keluarga yang memiliki finansial yang cukup tanpa dibarengi dengan pengetahuan gizi dan kesehatan yang memadai memiliki risiko untuk menderita masalah gizi. Pengetahuan gizi yang dimiliki ibu menyusui memiliki peran yang penting dalam praktek pemilihan, pengolahan dan pengaturan makanan ibu sehari-hari Nadimin, 2010.

2.3.2 Anjuran Makanan Seimbang Bagi Ibu Menyusui

Dokumen yang terkait

Gambaran Konsumsi Zat Besi, Seng dan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar di SDN NO.060813 Kelurahan Pasar Merah Barat Kecamatan Medan Kota Tahun 2014

5 83 108

Gambaran Pola Makan Dan Kejadian Anemia Gizi Besi Mahasiswi Politeknik Kesehatan Jurusan Gizi Lubuk Pakam Yang Tinggal Di Asrama Tahun 2005

0 42 63

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT BESI DAN POLA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Besi Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smp Kristen 1 Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT BESI DAN POLA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Besi Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smp Kristen 1 Surakarta.

0 2 17

Hubungan Pola Konsumsi Jenis Makanan yang Mengandung Zat Besi Pada Ibu Menyusui Dengan Kejadian Anemia Pada Bayi 0 – 6 Bulan di Kota Binjai Tahun 2016

0 0 18

Hubungan Pola Konsumsi Jenis Makanan yang Mengandung Zat Besi Pada Ibu Menyusui Dengan Kejadian Anemia Pada Bayi 0 – 6 Bulan di Kota Binjai Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Pola Konsumsi Jenis Makanan yang Mengandung Zat Besi Pada Ibu Menyusui Dengan Kejadian Anemia Pada Bayi 0 – 6 Bulan di Kota Binjai Tahun 2016

0 0 8

Hubungan Pola Konsumsi Jenis Makanan yang Mengandung Zat Besi Pada Ibu Menyusui Dengan Kejadian Anemia Pada Bayi 0 – 6 Bulan di Kota Binjai Tahun 2016

0 0 14

Hubungan Pola Konsumsi Jenis Makanan yang Mengandung Zat Besi Pada Ibu Menyusui Dengan Kejadian Anemia Pada Bayi 0 – 6 Bulan di Kota Binjai Tahun 2016

0 0 3

Hubungan Pola Konsumsi Jenis Makanan yang Mengandung Zat Besi Pada Ibu Menyusui Dengan Kejadian Anemia Pada Bayi 0 – 6 Bulan di Kota Binjai Tahun 2016

1 1 31