hamil dimana minimal mengonsumsi 90 tablet selama 90 hari.
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Kejadian Anemia pada Bayi
Metode pengukuran kadar hemoglobin yakni dengan alat pengukur Hb digitalHemoglobinometer digital. Menurut Syafdin 2011, prosedur kerja dengan
alat pengukur Hb digital yaitu : 1. Pastikan code card sudah terpasang pada alat hemometer digital.
2. Pasang strip pada ujung alat. 3. Bersihkan ujung jari pada bagian yang akan diambil darahnya.
4. Setelah darah yang keluar pada ujung jari sudah cukup, dekatkan sampel darah pada ujung jari tersebut ke satu mulut strip supaya diserap langsung oleh ujung
mulut strip. 5. Tunggu hasilnya selama 15 detik
6. Alat Hb akan menunjukan angka nilai kadar Hb dalam grdl WHO mendefinisikan anemia sebagai keadaan dimana kadar Hb lebih rendah
dari batas normal. Berikut kadar Hb normal untuk anak ditentukan umur : Tabel 3.1 Batas Normal kadar Hb berdasarkan umur menurut WHO
Kategori Umur
Hemoglobin gdl Anak-anak
Baru lahir 1713,7
– 20,1 2 minggu
16.513,0 – 20,0
1 bulan 1510,1
– 20,0 3 bulan
129,5 – 14,5
6 bulan – 59 bulan
1110,5 – 14,0
5 – 11 tahun
11.511,0 – 16,0
12 – 14 tahun
12 Dewasa
Wanita 14 tahun 1212,0
– 16,0 Wanita hamil
11 Sumber : WHO
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Konsumsi Makanan
1. Jenis dan Frekuensi Makanan
Pengukuran ini dilakukan untuk melihat jenis dan frekuensi makanan yang mengandung zat besi.
Jenis makanan dikategorikan sebagai berikut: 1
Makanan tinggi zat besi, yaitu sayuran tomat, kentang, wortel, dll, buah- buahan pisang, jeruk, nenas, dll, ikan air tawar, kacang tanah, daging sapi,
hati, dsb. 2
Makanan rendah zat besi, yaitu makanan tinggi kolesterol daging kambing, makanan tinggi natrium, makanan yang diawetkan ikan asin, telur asin, dsb.
Jenis makanan tinggi dan rendah zat besi tersebut diukur bersamaan dengan mengukur frekuensi makanan, sehingga dapat diketahui seberapa sering
atau frekuensi masyarakat mengonsumsi makanan-makanan tersebut sehari- harinya.
Frekuensi makanan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1
1 kalihari 2
1 kalihari 3
4-6 kaliminggu 4
1-3 kaliminggu 5
1 kalibulan 6
1 kalitahun 7
Tidak pernah
Universitas Sumatera Utara
Kategori: a
Sering, jika frekuensi konsumsi makanan 1 kalihari, 1 kalihari dan 4-6 kaliminggu
b Jarang, jika frekuensi konsumsi makanan 1-3 kaliminggu, 1 kalibulan dan 1
kalitahun c
Tidak pernah 2.
Tingkat Konsumsi Makanan Pengukuran tingkat konsumsi makanan yaitu dengan cara menghitung
jumlah rata-rata konsumsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin yang didapat dari hasil konversi semua makanan yang dikonsumsi responden per hari, yang diukur
dengan menggunakan metode food recall 24 jam. Langkah-langkah metode pengukurannya adalah sebagai berikut:
1 Setelah data konsumsi diperoleh, maka dilakukan konversi dari Ukuran Rumah
Tangga ke dalam Ukuran berat gram atau dari satuan berat. 2
Setelah diketahui jumlah bahan makanan dan makanan yang dikonsumsi oleh responden, maka dilakukan perhitungan nilai gizi dan bahan makanan tersebut.
Analisis kandungan zat gizi dilakukan dengan menggunakan Daftar Konsumsi Bahan Makanan DKBM atau dengan bantuan software nutrisurvey
3 Lalu hasil tiap zat gizi dihitung rata-ratanya dari kedua pengukuran hari
pertama dan hari kedua dan dibandingkan dengan nilai AKG menggunakan rumus sebagai berikut:
Konsumsi zat gizi makanan per hari Angka Kecukupan Gizi AKG
× 100
Universitas Sumatera Utara
Angka Kecukupan Gizi AKG pada ibu menyusui 6 bulan pertama dapat dilihat seperti dalam tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Angka Kecukupan Gizi Ibu menyusui
Umur tahun Energi kkal
Besi mg
Menyusui+an 2550+330
26+6
Sumber : Permenkes RI No 75Ttahun 2013
Setelah jumlah makanan yang dikonsumsi diperoleh dalam bentuk persen, hasil persen tersebut lalu dikategorikan sebagai berikut WNPG, 2004:
a. Lebih
: 110 AKG b.
Baik : 80-110 AKG
c. Kurang : 80 AKG
3.7 Metode Penyajian dan Analisis Data