45
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Kejadian Anemia pada Bayi
Berdasarkan survei kesehatan Rumah Tangga tahun 2001, prevalensi anemia pada balita 0-5 tahun sekitar 47, anak usia sekolah sekitar 26,5 dan
wanita usia subur WUS bekisar 40. Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT tahun 2001 menunjukkan prevalens ADB pada bayi 0-6 bulan, bayi 6-12 bulan,
dan anak balita berturut-turut sebesar 61,3, 64,8 dan 48,1. Data SKRT tahun 2007 menunjukkan angka kejadian anemia defisiensi besi pada anak balita di
Indonesia sekitar 40-45. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2009 menunjukkan bahwa
prevalensi anemia pada ibu hamil 50, Wanita Usia Subur 15-44 tahun 39,5, dan anak-anak usia 10-14 tahun 57,1. Sementara survei di DKI Jakarta tahun
2004 menunjukan angka prevalensi anemia pada balita sekitar 26,5 dan pada ibu hamil 43,5.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, persentase kejadian anemia pada bayi di Kecamatan Binjai Timur, Binjai Utara dan Binjai Kota adalah
mengalami anemia sebesar 35 sedangkan yang tidak mengalami anemia sebesar 65. Prevalensi anemia bayi lebih rendah jika dibandingkan angka yang
diperkirakan oleh ACCSCN untuk wilayah Asia tenggara yang sebesar 60- 70.
Kejadian anemia pada bayi di 3 Kecamatan ini berdasarkan hasil penelitian, bayi yang lebih banyak mengalami anemia berada di antara rentang
Universitas Sumatera Utara
umur 3 – 6 bulan 91 -180 hari sebanyak 15 orang 25 dari keseluruhan yang
menderita anemia sebanyak 21 orang. Umur antara 3
– 6 bulan kadar Hb secara normal 11 gdl. Namun pada penelitian ini, umur yang berada di rentang anatar 3 sampai 6 bulan justru kadar
Hb pada bayi lebih banyak di bawah kadar normal. Memang pada kenyataannya, tidak semua bayi yang dilahirkan kadar Hb selalu tinggi, namun terkadang ada
juga yang memilki kadar Hb yang rendah. Ini bisa di sebabkan oleh beberapa faktor. Dan apabila ini terjadi, faktor terbesar yang menyebabkannya adalah pada
saat hamil ibu yang menderita anemia. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Helmyati 2007, tidak
semua bayi yang baru lahir memiliki kadar Hb yang lumayan tinggi jika di bandingkan dengan bayi yang sudah berumur misalnya saja 3 atau 4 bulan ke atas.
Bayi yang baru lahir memang ada sebagian yang kadar Hb nya tinggi, tetapi tidak semua seperti itu. Di karenakan pada saat ibu hamil dan ternyata menderita
anemia, bayi yang dilahirkan mempunyai cadangan besi yang rendah, ini dapat dikatakan bahwa bayi tersebut cenderung menderita anemia. Sehingga pada saat
dilahirkan dan berumur 1 bulan, setelah dilakukan pengecekan kadar Hb bayinya rendah, ini cenderung bahwa anak tersebut menderita anemia dikarenakan ibu
yang juga sudah menderita anemia. Tingginya kejadian anemia pada bayi di Kecamatan Binjai Timur, Binjai
Utara dan Binjai Kota berdasarkan hasil penelitian ini di akibatkan dari pola konsumsi ibu yang tidak terpenuhi. Hal ini dikarenakan, rata-rata bayi yang
berada di ke 3 Kecamatan ini merupakan bayi yang ASI. Di karenakan hal
Universitas Sumatera Utara
tersebut, maka asupan makanan yang di dapat bayi adalah berasal dari apa yang di konsumsi oleh ibu. Hal ini di dukung berdasarkan hasil uji antara konsumsi ibu
dengan kejadian anemia pada bayi terdapat hubungan yang signifikan. Tetapi tidak semua bayi yang dilahirkan, setelah dilakukan pengecekan
ternyata kadar Hbnya kurang dari batas normal dikarenakan ibu yang menderita anemia. Ini bisa disebabkan karena konsumsi ibu yang kurang tercukupi. Asupan
makanan bayi berasal dari asi yang diberikan ibu. Maka apa yang menjadi makanan akan diserap oleh bayi pada saat menyusui.
Kebutuhan makanan yang semakin meningkat juga menjdi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya anemia. Kebutuhan besi yang seharusnya
tidak dapat dipenuhi oleh karena makanan ibu yang kurang bervariasi atau kandungan besi dari makanan tersebut sedikit. Pendapatan keluarga 68,3 dan
pengeluaran terutama untuk makanan 81,7 juga menjadi salah satu penyebab terjadinya anemia. Semakin rendah pendapatan dan semakin sedikit pengeluaran,
tentu makanan yang disediakan dan dikonsumsi oleh ibu juga semakin berkurang tidak bervariasi.
Hal ini diperkuat dengan hasil survei yang dilakukan oleh HKI di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat pada tahun 1999 sampai 2001 yang sebesar
37 pada bayi 3-5 bulan Helmyati, 2007. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar Hb yang rendah pada bayi
usia 6 bulan di Kabupaten Bantul adalah pemberian MP ASI, jenis kelamin bayi dan sosial ekonomi keluarga.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pola Konsumsi Ibu Menyusui dan Kejadian Anemia pada Bayi