Dalam pembesaran ikan lele, Asio menyediakan 4 kolam dengan ukuran 3 x 4 meter dengan kedalaman kolam 1 meter. Jumlah bibit ikan yang dimasukkan
dalam masing-masing kolam sebanyak 200 ekor per meter persegi sehingga jumlah bibit ikan dalam 1 kolam sebanyak 3 x 4 x 200 = 2400 ekor.
4.4. Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, faktor internal yang menjadi kekuatan peternakan bibit ikan lele adalah produk yang berkualitas,
variasi produk, promosi yang modern, ada potongan harga, harga yang tidak mahal, karyawan yang rajin dan alat-alat yang memadai. Sedangkan faktor
internal yang menjadi kelemahan peternakan bibit ikan lele adalah lokasi kurang strategis, jumlah karyawan kurang.
Berdasarkan hasil wawancara, faktor eksternal yang menjadi peluang peternakan adalah tidak ada usaha sejenis di sekitar lokasi usaha, penawaran
sesuai dengan keinginan pelanggan, sedangkan faktor eksternal yang merupakan ancaman peternakan bibit ikan lele adalah persaingan dengan pembisnis baru
maupun yang sudah ada, banyak pesaing menawarkan harga yang lebih murah, harga pakan yang relatif tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi SWOT sebagai dasar penentu strategi pengembangan bisnis pada peternakan bibit ikan lele Jalan
Lincun Binjai Barat. Hasil yang diperoleh selama melakukan penelitian menunjukkan peternak Asio dapat menjalankan strategi pengembangan usaha,
yaitu 1 meningkatkan kenyamanan pelanggan, 2 meningkatkan kualitas produk, 3 menciptkan produk baru, 4 meningkatkan pengetahuan untuk
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan kualitas, 5 menambah jumlah karyawan, 6 meningkatkan dan menambah kegiatan promosi. Penerapan alternatif strategi tersebut dibentuk untuk
meningkatkan kompetitif bisnis peternakan bibit ikan lele yang berdampak pada pertumbuhan volume penjualan dan pertumbuhan profit sehingga menjadikan
butik ini semakin berkembang untuk kedepannya. Pemilik terus melakukan kegiatan promosi baik dari mulut ke mulut
maupun penjualan secara online yaitu blackberry masanger, karena menurut pemilik itu adalah cara yang efektif di dalam mempromosikan usahanya, dan
kegiatan tersebut berjalan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa pelanggan yang saat diwawancarai mengatakan bahwa mengetahui peternakan bibit ikan lele
dari teman dan online.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor internal yang menjadi kekuatan peternakan bibit ikan lele Asio
adalah produk berkualitas, variasi produk, promosi yang modern, adanya potongan harga, karyawan yang rajin, dan peralatan yang memadai.
Sedangkan yang menjadi kelemahan adalah lokasi kurang strategis, jumlah karyawan kurang.
2. Faktor eksternal yang menjadi peluang peternak Asio adalah tidak ada
usaha sejenis di sekitar lokasi usaha, penawaran sesuai dengan keinginan pelanggan, sedangkan faktor eksternal yang merupakan ancaman
peternakan bibit ikan lele adalah persaingan dengan pembisnis baru maupun yang sudah ada, banyak pesaing menawarkan harga yang lebih
murah, harga pakan yang relatif tinggi. 3.
Strategi yang dapat dijalankan peternakan bibit ikan lele Asio untuk mengembangkan bisnisnya adalah meningkatkan kenyamana pelanggan,
Meningkatkan kualitas produk, menciptakan produk yang menghasilkan ikan lele pejantan lebih tinggi persentasenya dibanding betina, menambah
jumlah karyawan agar karyawan dapat bekerja secara maksimal, meningkatkan dan menambah kegiatan promosi.
56
Universitas Sumatera Utara