2.2. Pengertian Bisnis
Bisnis merupakan suatu cabang ilmu ekonomi, yang berarti suatu organisasi dalam menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba keuntungan. Menurut Machfoedz 2004:3 bahwa ”Secara historis kata bisnis berasal dari bahasa Inggris business, dari kata dasar
busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan demi
mendatangkan keuntungan”. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak
swasta, terbentuk demi mendapatkan profit serta meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik maupun operator dari perusahaan mendapatkan imbalan
sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semuanya mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif dimana
bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model seperti ini
kontras dengan sistem sosialistik, dimana perusahaan besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Menurut segi etimologi, bisnis berarti suatu keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan menghasilkan keuntungan.
Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung penggunaan maupun ruang lingkupnya, penggunaan dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan
yuridis hukum, teknis, dan ekonomis bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan secara lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya
“perusahaan media.” Penggunaan paling luas terkait pada seluruh aktivitas
Universitas Sumatera Utara
dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Menurut Griffin dan Ebert 2007:18 ada beberapa bentuk bisnis sesuai dengan tipe pengelolaan beserta modal yang digunakan, yaitu : 1 Perusahaan
perseroan, 2 Persekutuan, 3 Perseroan dan 4 Koperasi. 1.
Perusahaan perseorangan Perusahaan perseorangan adalah kepemilikannya dipegang oleh satu
orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta maupun kekayaan perusahaan. Artinya, apabila mengalami kerugian,
pemiliklah yang wajib menanggung seluruh kerugian itu. 2.
Persekutuan Persekutuan adalah sistem kepemilikan dimana dua orang atau lebih
bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu anggota persekutuan memiliki tanggung
jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
3. Perseroan
Perseroan dimana kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang serta diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang
terbatas atas harta perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Koperasi
Koperasi beranggotakan orang-orang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Usahanya bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utamanya yaitu membedakan dengan
badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi. Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dimana dikelompokkan dengan
cara berbeda. Satu dari banyak cara dapat digunakan adalah dengan mengelompokkannya berdasarkan aktivitas dalam menghasilkan keuntungan.
Menurut Grifin dan Ebert 2007:20 klasifikasi yang dimaksud, yaitu : Manufaktur adalah memproduksi produk berasal dari barang mentah atau
beberapa komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan dimana memproduksi barang fisik
seperti mobil atau pipa; Jasa adalah menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang
mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan maupun psikolog; Pengecer dan distributor adalah pihak dimana berperan sebagai perantara
barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan berorientasi pada konsumen adalah distributor atau pengecer.
Seperti sejumlah toko waralaba, Indomaret ataupun Alfamaret dimana keduanya memiliki kesamaan secara tujuan yaitu profit oriented; Barang
pertanian dan pertambangan dimana memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang; Finansial servis mendapatkan
keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal secara korporasi maupun perseorangan. Contohnya Perusahaan berjangka ataupun emiten sebagai
broker penyedia jasa keuangan di pasar modal; Jasa informasi menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan kembali properti
intelektual dalam bentuk buku ataupun literatur; Utilitas dimana mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, biasanya didanai
oleh pemerintah; Real estate menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, serta mengembangkan properti, rumah, dan
Universitas Sumatera Utara
bangunan, dan; Jasa Transportasi, mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
2.3. Formulasi Strategi Melalui Pendekatan SWOT