Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal

bangunan, dan; Jasa Transportasi, mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

2.3. Formulasi Strategi Melalui Pendekatan SWOT

Analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan Kotler, 2009. Analisis situasi ini mengharuskan para manager strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Dari hasil analisis SWOT akan diperoleh strategi alternatif perusahaan untuk membantu manajer strategis memutuskan kearah mana perusahaan dapat tumbuh dan berkembang.

2.3.1. Analisis Lingkungan Internal

Husein 2001 berpendapat bisnis perusahaan sebagai suatu sistem akan berkaitan dengan sekumpulan faktor tertentu yang dapat mempengaruhi arah dan kebijakan perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Lingkungan internal merupakan aspek-aspek kekuatan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan. Menurut David 2004:67 bidang fungsional yang menjadi variabel dalam analisis internal adalah: Manajemen, merupakan pengaturan organisasi secara keseluruhan, mencakup aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf serta pengendaliancontrol; Keuangan, sangat penting untuk memformulasikan strategi secara efektif; Pemasaran, merupakan proses penetapan, mengantisipasi, menciptakan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa sehingga pemasar perlu memperhatikan bauran pemasaran yang disebut 4 P produk, tempat, harga dan promosi; Produksioperasional, merupakan seluruh aktivitas yang merubah input menjadi output terdiri dari kualitas produk, persediaan, desain proses dan kapasitas, sumber daya manusia, Universitas Sumatera Utara rantai pasokan, perawatan; Penelitian dan pengembangan, biasanya diarahkan pada produk-produk baru sebelum pesaing melakukannya.

2.3.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Husein 2003 berpendapat bahwa lingkungan ini mencakup sejumlah variabel peluang dan ancaman yang berada diluar organisasi. David 2004:82 mengelompokkan lingkungan eksternal menjadi dua bagian, yaitu: Lingkungan umum, merupakan lingkungan luar atau lingkungan jauh dari perusahaan, lingkungan umum terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi; Lingkungan industri, merupakan lingkungan eksternal yang memiliki implikasi relatif lebih lagsung terhadap operasional perusahaan, terdiri dari ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, dan ancaman pesaing baru. 2.4. Strategi Pengembangan Biisnis Strategi pengembangan bisnis baik bisnis pribadi, perusahaan besar maupun usaha skala kecil dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sederhana untuk memperbaiki diri. Strategi pengembangan bisnis mengharuskan untuk memiliki visi atau gagasan tentang apa yang harus memperbaiki. Lalu ada langkah yang diikuti, termasuk pengukuran, pengorganisasian, mengurangi biaya dan mendapatkan lebih banyak pelanggan. Usaha mengembangkan bisnis sarana untuk bergerak maju dari situasi sekarang. Itu bisa berarti untuk meningkatkan keuntungan, mengurangi kerugian, mendapatkan lebih banyak pelanggan, memperluas pasar, menjadi lebih terlihat di masyarakat, go public atau sejumlah barang lain yang dianggap diinginkan. Tahap-tahap pengembangan usaha menurut Solihin 2006:26 adalah ”Memiliki ide bisnis, penyaringan idekonsep usaha, pengembangan rencana usaha dan implementasi rencana usaha pada pengendalian usaha”. Universitas Sumatera Utara Strategi mengembangkan usaha bisnis antara lain sebagai berikut http:www.peluangbisnis.co.id, 2012, diakses tanggal 3 April 2014: 1 Mengukur dimana berada, 2 Mengatur operasi, 3 Mengurangi biaya, 4 Mendapatkan lebih banyak pelanggan, dan 5 Mengukur kembali. 1. Mengukur dimana anda berada. Meskipun kita bisa mendapatkan firasat bahwa bisnis kita adalah memperbaiki, satu-satunya cara untuk memverifikasinya adalah dengan beberapa cara pengukuran yang valid. Hal ini dilakukan baik sebelum maupun setelah beberapa upaya peningkatan. 2. Mengatur operasi. Dengan mengorganisir atau re-organisasi dan proses operasi kita, kita dapat membuat bisnis kita mesin yang lebih efektif. Ini termasuk menentukan tujuan, perencanaan, dan menggunakan standar ISO 9000. 3. Mengurangi biaya. Dengan menggunakan Total Quality Management TQM metode dan alat, serta konsep-konsep serupa lainnya, kita dapat mengurangi bahan yang terbuang, usaha, dan waktu dalam membuat, menjual, dan memberikan produk kita. Hasilnya adalah perbaikan dalam alur dasar perusahaan dan peningkatan keunggulan kompetitif. 4. Mendapatkan lebih banyak pelanggan. Dengan memuaskan pelanggan kita dengan produk-produk berkualitas tinggi dan layanan tambahan, kita akan mendapatkan bisnis yang berulang dan Universitas Sumatera Utara arahan. Tentu saja, kita harus harga kompetitif, dan mereka harus memiliki akses yang mudah ke produk kita. 5. Mengukur lagi. Mengukur lagi untuk memverifikasi perbaikan pengembangan usaha bisnis kita. Strategi pengembangan bisnis juga harus memperhatikan beberapa tantangan yang harus dihadapi. Apabila dilihat dari sisi alasanpendorong seorang wirausahawan merintis usaha baru, maka kita akan mendapatkan jawaban yang sangat beragam. Berdasarkan salah satu studi ditemukan ada tujuh alasan seorang wirausahawan memulaimembuka usaha baru, yaitu: 1 Kebutuhan akan pengakuan diri, 2 Kebutuhan untuk kebebasan, 3 Kebutuhan pengembangan diri dan kepribadian, 4 Keamanan dan pengembangan asset philanthropic, 5 Persepsi kemakmuran perception of wealth, 6 Pengurangan pajak, dan 7 Mengikuti mental model. Namun demikian dari setiap latar belakang yang beragam perlu ditekankan bahwa dalam mengembangkan usaha baru dibutuhkan komitmen tinggi, waktu, tenaga dan biaya. Pengerjaan dan persiapan yang asal-asalan atau setengah hati tidak akan menjadikan suatu usaha berhasil. Satu hal yang perlu dicermati lagi, evaluasi terhadap internal dan eksternal sangat menentukan keberhasilan usaha baru. Berikut beberapa elemen yang mempengaruhi kinerja usaha baru new star-up venture atau faktor-faktor penentu berhasilnya usaha baru adalah sebagai berikut: 1 Karakteristik wirausahawan, 2 Proses pendirian, 3 Lingkungan, dan 4 Karakteritik jenis usaha. Masing-masing elemen saling Universitas Sumatera Utara terkait dan memiliki pengaruh yang besar dalam keberhasilan dan berkembangnya suatu usaha.

2.5. Kualitas Pelayan an