terkait dan memiliki pengaruh yang besar dalam keberhasilan dan berkembangnya suatu usaha.
2.5. Kualitas Pelayan an
Unsur-unsur kualitas pelayanan menurut Tjiptono dan Diana 2003:3 terdiri dari : 1 Produk, 2 Jasa, 3 Manusia, 4 Proses, dan 5 Lingkungan.
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginanatau kebutuhan, segala sesutu yang termasuk didalamnya
adalah barang berwujud, jasa, tempat,dan organisasi. Salah satu cara untuk membedakan antara perusahaan atau lembaga yang bergerak di bidang jasa adalah
memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaing secara konsisten. Termasuk dalam pengertian produk menurut Laksana 2008:69 adalah :
Goods, yaitu semua barang-barang fisik, Services, yaitu jasa atau pelayanan yang bersifat non fisik yang menyertai atau tidak menyertai
produk dengan fisik, Experiences, pengalaman kegiatan seseorang yang dapat dinikmati orang lain, Events, kegiatan atau peristiwa yang
dibutuhkan orang lain, Persons, keahlian atau ketenaran seseorang,
Places, tempat atau kota yang memiliki, keunikan sejarah atau keindahan, Propertis, hak kepemilikan bisa berupa benda nyata real
estate atau finansial saham atau obligasi, Organization, lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai jual suatu produk,
Information, informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan sekolah, surat kabar dan sebagainya, Ideas, gagasan yang menghasilkan produk
yang diminta.
Yang perlu diperhatikan dalam permasalahan produk adalah bahwa konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi memberi benefit
dan value dari produk tersebut. Purnama 2005:162 menyatakan terdapat 7 tingkatan hirarki produk,
yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Keluarga kebutuhan need family, kebutuhan inti yang mendasari keberadaan suatu kelompok produk, Keluarga produk product family,
semua kelas produk yang dapat memenuhisuatu kebutuhan ini dengan efektifitas memadai, Kelas produk product class, sekelompok produk
dalam keluarga produk yang diakui memiliki kesamaan fungsional, Lini produk product line, sekelompok produk dalam suatu kelas yang
berkaitan erat, karena mereka melaksanakan suatu fungsi yang serupa,dijual pada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui
saluran distribusi yang sama, atau berada dalam rentang harga tertentu, Jenis produk product type, suatu kelompok produk dalam suatu line
produk yang sama-sama memiliki salah satu dari berbagai kemungkinan bentuk produk tersebut, Merek brand, nama yang diasosiasikan dengan
satu atau beberapa produk dalamline produk yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber atau karakter produk tersebut, Unit produk
itemstokckkeeping unitproduct variance, merupakan satu unit tersendiri dalam suatu merek atau line produk yang dapat dibedakan menurut
ukuran, harga , penampilan, atau atribut lain.
2. Jasa
Tjiptono dan Diana 2003:144 menyatakan bahwa “layanan pelanggan seringkali dilihat sebagai bagian dari unsur bauran pemasaran tempat place dan
dikaitkan dengan komponen distribusi dan logistik dari unsur tersebut”. Pemasaran interaktif membangun kualitas layanan dalam usahanya
mendapatkan keunggulan bersaing jangka panjang. Pada dasarnya kriteria kualitas sulit untuk ditukar.
Customer service meliputi semua aktifitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat time and place utility termasuk pelayanan pra transaksi, saat
transaksi dan pasca transaksi. Kegiatan sebelum transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi.Oleh karena itu, kegiatan pendahuluannya harus
dibuat sebaik mungkin. Sehingga konsumen memberikan respons yang positif dan menunjukkan loyalitas yang tinggi.
3. Manusia
Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka manusia atau person yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan. Keputusan dalam manusia berarti sehubungan dengan seleksi, training, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia. Pentingnya manusia dalam
memberikan pelayanan berkualitas berkaitan dengan internal marketing, yaitu interaksi antara setiap karyawan dan tiap departemen dalam organisasi.
Manusia merupakan unsur terpenting dalam organisasi dan juga dalam bauran pemasaran, karena perusahaan jasa banyak melakukan kontak secara
langsung dengan pelanggan. Oleh karena itu kualitas jasa sangat tergantung kepada kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh personalia organisasi,
sehingga pelatihan dan pengembangan pegawai sering merupakan kunci keberhasilan pelayanan jasa. Banyak lembaga rumah sakit mengutamakan
pengembangan pegawai khususnya tenaga perawat dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan dalam proses perawatan pasien. Pentingnya orang dalam
pemasaran jasa mengarah pada minat yang lebih besar dalam pemasaran internal. Ini menyadari pentingnya menarik, memotivasi, melatih dan mempertahankan
kualitas karyawan dengan pengembangan pekerjaan-pekerjaan untuk memuaskan kebutuhan individu.
Lupiyoadi 2004:162 menjelaskan 4 kriteria peranan atau pengaruh dari aspek manusia terhadap konsumen, yaitu:
Contractor, person disini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli, Modifier, mereka tidak secara langsung mempengaruhi konsumen,tetapi cukup sering berhubungan dengan
konsumen, misalnya resepsionis, Influencer, mereka mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung
kontak dengan konsumen, Isolated, person tidak secara langsung ikut serta dalam marketing mix dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen.
Misalnya, karyawan bagian administrasi penjualan, ADM dan data processing.
Universitas Sumatera Utara
4. Proses
Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu: complexity, berhubungan dengan langkah dan tahap dalam proses, serta divergence: berhubungan dengan
adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.
Proses atau berlangsungnya operasi merupakan faktor penting bagi konsumen yang kontak pelayanannya cukup tinggi, yang seringkali merupakan
perwakilan perusahaan tersebut. Misalnya pasien rumah sakit sangat terpengaruh dengan cara staf atau karyawan yang menangani pasien.Demikian juga dengan
calon siswa akan terlebih dahulu datang dan melihat gedung, ruangan kelas tempat belajar, laboratorium, perpustakaan, serta fasilitas lainnya yang turut serta
menunjang aktivitas atau proses belajar. Jadi dalam konteks pemasaran jasa, konteks sosial dan fisik sangat
mempengaruhi, dimana hal tersebut dapat dikatakan sebagai hal yang mutlak diperlukan dalam setiap proses pelayanan. Interaksi sosial yang terjadi dalam
kegiatannya secara tidak langsung akan mempengaruhi setiap fasilitas yang ada serta lingkungan dimana setiap konsumen dan penjual saling berinteraksi akan
berupaya meningkatkan setiap service yang dilakukan.
5. Lingkungan
Tjiptono dan Diana 2003:90 menyatakan bahwa “lingkungan berkenan dengan keputusan perusahaan mengenai dimana operasi dan stafnya akan
ditempatkan”. Pentingnya lingkungan untuk jasa tergantung pada jenis dan tingkat internal yang terlibat. Interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggan terdiri dari
pelanggan mendatangi penyedia jasa atau penyedia jasa dan pelanggan mentransaksikan bisnis dalam jarak jauh.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Lupiyoadi 2004:171, “keputusan tentang lingkungan dan sistem penyampaian harus sejalan dengan strategi lembaga secara keseluruhan”. Jika
strateginya adalah spesialisasi menawarkan produk tertentu pada pasar tertentu , ini dapat menunjukkan lingkungan yang pasti.Contohnya, sekolah seni
menawarkan produk yang beragam karena lingkungan dekat museum seni. Galeri, teater, dan sebagainya yang memperkaya peluang tersebut.
Desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan pembentukan persepsi pelanggan. Pada sejumlah tipe jasa, persepsi yang terbentuk dari interaksi
antara pelanggan dengan fasilitas jasa berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut di mata pelanggan. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengambil keputusan
desain fasilitas jasa meliputi Lupiyoadi, 2004:173: Sifat dan tujuan organisasi jasa, sifat suatu jasa seringkali menentukan
berbagai persyaratan desainnya. Desain fasilitas yang baik dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya perusahaan mudah dikenali
dan desain eksterior bisa menjadi ciri khas atau petunjuk mengenai sifat jasa di dalamnya; Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruangtempat
setiap perusahaan jasa yang membutuhkan lokasi fisik untuk mendirikan fasilitas jasanya perlu mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti
kemampuan financial , ketersediaan tanah , peraturan pemerintah berkenan dengan kepemilikan tanah dan pembebasan tanah dan sebagainya.
Sebaiknya lokasi tersebut memadai sebab lokasi juga salah satu daya tarik tersendiri; Fleksibilitas desaian sangat diperlukan apabila permintaan
sering berfluktuasi dan jika spesifikasi jasa cepat berkembang.sehingga resiko keuangan relatif besar. Kedua kondisi ini menyebabkan fasilitas
jasaharus dapat disesuaikan secara mudah dengan memperhitungkan kemungkinan perkembangan di masa mendatang; Faktor estesis, fasilitas
jasa yang tertata secara rapi,menarik dan estetis akan dapat meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap suatu jasa; Masyarakat dan lingkungan
sekitar masyarakat terutama memperhatikan masalah sosial dan lingkungan hidup dan lingkungan di sekitar fasilitas jasa memainkan
peranan penting dan berpengaruh besar terhadap perusahaan, Biaya kontruksi dan operasi, kedua jenis biaya ini dipengaruhi desain fasilitas.
Biaya kontruksi dipengaruhi oleh jumlah dan jenis bahan bangunan yang digunakan. Biaya operasi dipengaruhi oleh kebutuhan operasional fasilitas
termasuk biaya pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
2.6.Indikator Keberhasilan Bisnis
Apakah kesuksesan itu ? Ketika pertanyaan ini diajukan, setiap pengusaha akan memberikan jawaban yang berbeda. Sebagian akan mengatakan
bahwa sukses adalah mencapai kemandirian, kendali, dan keamanan. Sebagian lain mengatakan kesuksesan adalah kekuasaan, pengakuan, dan uang. Sebagian
lain akan mengatakan mengenai persahabatan, praktek, dan bahkan bangkit dari kegagalan dan lain-lain
Kesuksesan tidak mudah didefinisikan. Sebuah bisnis biasanya melalui jalan yang panjang dan berliku, dan pada saat mencapai apa yang menjadi
tujuannya, membuktikan bahwa bisnis berada dijalur yang tepat. Perjalanan inilah yang digunakan sebagai indikator dimana bisnis tumbuh dan berkembang - di
jalur yang benar. Kesuksesan sebuah bisnis tidak terjadi dalam sekejap. Anda tidak bisa
memulai bisnis hari ini, dan berharap mendapatkan profit pada keesokan harinya. Indikator keberhasilan bisnis tersebut antara lain
www.powerhomebiz.com, 2009, diakses tanggal 5 April 2014: 1.
Mencapai Break Even Point Setelah menentukan ide bisnis yang visible, kita harus fokus pada upaya
pengembangan bisnis. Ini melibatkan riset pasar, kalkulasi biaya untuk melihat Kita bisa menghasilkan keuntungan dan menetapkan harga. Sebelum launching
bisnis, Kita harus tahu biaya-biaya yang muncul pada saat start-up. Pengusaha yang cerdas harus mengetahui dengan tepat biaya start-up yang diperlukan dalam
bisnis, dan memastikan memiliki modal yang lebih dari cukup untuk menutup biaya-biaya tersebut dan biaya tidak terduga yang mungkin muncul.
Universitas Sumatera Utara
Pengusaha pemula juga harus membuat kalkulasi data yang sangat penting: breakeven point. Sederhananya, breakeven point menunjukkan di level
mana penjualan dalam volume unit atau mata uang diperlukan untuk menutup semua biaya fixed cost dalam bisnis dan variable cost dalam memproduksi barang.
Fixed cost adalah pengeluaran dimana level penjualan tidak memberikan pengaruh, termasuk pembayaran sewa, pinjaman atau leasing. Variable cost
secara langsung dipengaruhi oleh volume sales dan termasuk biaya upah buruh dan utilitas pekerja perjam serta konsumsi listrik. Banyak yang meyakini semakin
tinggi sales, secara otomatis profit juga tinggi. Tapi profit hanya akan dihasilkan jika Kita telah melampaui break-even point.
Pencapaian break even poin setiap bulannya adalah indikasi pertama dimana bisnis Kita visible. Pada poin ini pemilik masih belum mendapatkan
income. Breakeven berarti pengeluaran sama dengan revenue. Profit masih nol. 2.
Menghasilkan Biaya Hidup Bisnis Kita mulai berjalan dan ketika bisnis mampu memberikan Kita
biaya hidup. Setelah berbulan-bulan hidup dengan anggaran yang sangat ketat dan tidak ada penghasilan ketika memulai usaha, sekarang Kita mencapai tahapan
dimana Kita dapat menarik income. Namun, masih belum ada profit real, karena semua income dikonsumsi
oleh pengusaha untuk kebutuhan hidupnya. Biaya hidup adalah: dimana Kita dapat menghidupi keluarga. Tahapan ini mirip dengan pekerjaan dengan gaji
teratur. Pada titik ini, pengusaha kecil telah melakukannya dengan baik seperti
mereka bekerja untuk orang lain pada level yang sama. Namun, bisnis belum
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan kemampuan return on investment. Kebanyakan usaha kecil hanya mencapai tahap ini, hanya memberikan penghasilan yang layak bagi pemilik.
3. Mencapai Real Profit
Investasi Kita menjadi bisnis yang berhasil jika mampu berpindah dari kategori sekedar memberikan upah menjadi memberikan kontribusi profit real.
Real profit adalah tunai yang tersisa setelah upah yang dikeluarkan. Kemampuan memberikan real profit adalah garis pembatas antara memiliki pekerjaan dan
memiliki usaha. Pada tahap ini, bisnis tidak hanya memberikan upah atas waktu yang telah
dikeluarkan, tapi juga mengembalikan semua yang telah Kita investasikan. Diluar pembayaran hutang atau pajak pendapatan. Pada level ini sebuah usaha menjadi
lebih berharga daripada nilai asetnya, karena memberikan return on investment dan alur kas yang positif.
2.7.Teknik Pembibitan Ikan Lele
Ikan Lele termasuk salah satu ikan yang budidayanya cukup mudah dan pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga banyak banyak pelaku bisnis perikanan
yang memilih ikan lele sebagai komoditas budidayanya. Menurut Prasetya dkk 2013:27 bahwa ”Lele merupakan salah satu ikan
populer yag sudah akrab di kalangan masyarakat. Menjamurnya warung makan pecel lele saat ini, baik dalam bentuk rumah makan maupun warung tenda,
merupakan potensi bisnis yang cukup besar”.
Universitas Sumatera Utara
Lele termasuk ikan yang mudah untuk beradaptasi sehingga ikan ini bisa dipelihara di berbagai media pemeliharan, salah satunya di kolam terpal. Kolam
terpal adalah kolam yang dasar maupun sisi dindingnya di buat dari terpal. Dari mulai proses pemijahan sampai pembesaran ikan lele bisa dilakukan pada kolam
terpal. Untuk cara pembuatan kolam terpal bisa anda lihat di artikel sebelumnya. Untuk melakukan pemijahan ikan lele ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan antara lain: 1.
Kolam Kolam yang harus disiapkan yaitu kolam pemijahan dan kolam penetasan
telur. Untuk kolam pemijahan bisa bisa menggunakan kolam dengan ukuran panjang 3 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi kolam 50 centimeter
yang di isi air dengan ketinggian 20 – 25 cm. Untuk kolam penetasan bisa menggunakan kolam bekas pemijahan atau kolam lain yang di lengkapi
dengan pelindung dari hujan dan sinar matahari yang bisa di buka tutup sesuai kebutuhan.
2. Kakaban
Kakaban berfungsi untuk menempelnya telur lele 3.
Seleksi Induk a.
Ciri-ciri indu k lele jantan: - Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina.
- Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina. - Urogenital papilla kelamin agak menonjol, memanjang ke arah
belakang,terletak di belakang anus, dan warna kemerahan. - Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng depress.
Universitas Sumatera Utara
- Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding indu k ikan lele betina. - Bila bagian perut di stripping secara manual dari perut ke arah ekor akan
mengeluarkan cairan putih kental spermatozoa-mani. - Kulit lebih halus dibanding induk ikan lele betina.
b. Ciri-ciri indu k lele betina
- Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan. - Warna kulit dada agak terang.
- Urogenital papilla kelamin berbentuk oval bulat daun, berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus.
- Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembun g. - Perutnya lebih gembung dan lunak.
- Bila bagian perut di stripping secara manual dari bagian perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan ovumtelur.
Dalam pembibitan ikan lele dilakukan proses pemijahan sebagai berikut: 1.
Masukan induk lele jantan dan betina yang sudah terpilih ke kolam pemijahan. Biasanya induk lele yang siap mijah akan saling
berdekatan,usahakan kondisi disekitar kolam pemijahan tenang agar lele tidak stress.
2. Masukan kakaban ke dalam kolam pemijahan, atur kakaban sedemikian
rupa sehingga kakaban tetap berada di dasar kolam selama proses pemijahan.
3. Tutup kolam pemijahan, tujuannya untuk mencegah lele loncat dari kolam
pemijahan.
Universitas Sumatera Utara
4. Pemijahan biasanya akan berlangsung malam hari sekitar pukul 10 malam
dan akan berakhir menjelang pagi. 5.
Keesokan harinya telur akan terlihat menempel pada kakaban, telur yang terbuahi akan terlihat putih kekuning kuningan cerah
6. Kakaban di angkat untuk memudahkan mengambil induk yang sudah
dipijahkan. Jika penetasan telur dilakukan di kolam bekas pemijahan kakaban di susun kembali usahakan semua telur terendam oleh air. Jika
menggunakan kolam lain untuk menetaskan maka kakaban dimasukan ke kolam penetasan.
7. Dalam rentang waktu 20-24 jam telur lele akan menetas menjadi larva,
akan tetapi larva lele masih lemah biasa masih berada pada kakaban. Keesokan harinya setelah lele menetas baru larva lele meninggalkan
kakaban, biasanya larva lele akan berkumpul di pojok dasar kolam, segera kakaban diangkat karena apabila kakaban tidak segera diangkat telur yang
tidak menetas akan membusuk dan mencemari kolam 8.
Larva lele mulai diberi makanan setelah 3 hari menetas. Pakan yang di berikan yaitu cacing sutra segar. Pemberian cacing sutra dilakukan selama
20 hari, berikan cacing sutra sedikit – sedikit usakan cacing sutra selalu tersedia di kolam agar diperoleh pertumbuhan lele yang baik.
9. Setelah berumur 20 hari lele berukuran 3-4 cm lakukan penyortiran.
Kemudian lele dipelihara di kolam pendederan.
2.8. Konsep Konseptual