Beban Mati Beban Hidup

52 � � = − �� 3 cos � cos � sin 3 � 2 − 3 cos � + cos 3 � � � = �� 3 cos � sin 3 � 2 cos � − 3 sin 2 � − 2 cos 4 � � �� = − �� 3 sin � sin 3 � 2 − 3 cos � + cos 3 � dengan menggunakan persamaan ini maka tegangan angin di titik sembarang pada cangkang dapat langsung dihitung. Jika cangkang ini berbentuk setengah bola, maka tidak terdapat gaya normal yang bekerja sepanjang tepi cangkang itu, karena N φ φ = π2 = 0. Gaya geser N θφ sepanjang tepi ternyata tidak nol dan ternyata sama dan berlawanan arah dengan resultan horizontal tekanan angin ini. Besarnya nilai mekasimum gaya ini diperoleh pada ujung diameter yang tegak lurus pada bidang θ = 0, dimana pada titik ini besarnya gaya tersebut sama dengan ± 2��3.

3.7. Pembebanan

Beban adalah gaya luar yang bekerja pada suatu struktur. Pada umumnya penentuan besarnya beban hanya merupakan perkiraan. Meskipun beban yang bekerja pada suatu lokasi dari struktur dapat diketahui secara pasti, namun distribusi beban dari elemen ke elemen lainnya umumnya memerlukan asumsi dan pendekatan. Jenis beban yang biasa diperhitungkan pada perencanaan struktur bangunan antara lain sebagai berikut :

3.7.1. Beban Mati

Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia, 1983, beban mati merupakan berat dari semua bagian dari suatu struktur yang bersifat tetap selama masa layannya, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan 3.59 Universitas Sumatera Utara 53 dari struktur tersebut. Yang termasuk beban mati adalah berat struktur sendiri dan juga semua benda yang tetap pada posisinya selama struktur berdiri. Beban mati tetap berada pada struktur dan tidak berubah sesuai dengan sistem struktur dan material yang digunakan. No Bahan Komponen Struktur Berat 1 Baja 7850 kgm 3 2 Beton 2200 kgm 3 3 Beton Bertulang 2400 kgm 3 4 Kayu Kelas 1 1000 kgm 3 5 Pasir Kering Udara 1600 kgm 3 6 Pasir Jenuh Air 1800 kgm 3 7 Spesi dari Semen per cm Tebal 21 kgm 2 8 Dinding Bata ½ Batu 250 kgm 2 9 Dinding Bata 1 Batu 450 kgm 2 10 Penutup Atap Genting 50 kgm 2 11 Penutup Lantai Ubin Semen per cm Tebal 24 kgm 2 Tabel 3.1. Berat Bangunan Berdasarkan SNI 03-1727-1989-F

3.7.2. Beban Hidup

Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia, 1983, beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu struktur termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari berat manusia, barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari struktur dan dapat diganti selama masa layan dari struktur Universitas Sumatera Utara 54 tersebut sehingga menyebabkan perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut. Khusus untuk atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan, baik akibat genangan maupun akibat tekanan jatuh energi kinetik butiran air. No Komponen Bangunan Berat Kgm 2 1 Atap tanpa difungsikan untuk fungsi struktural lain 100 2 Lantai dan Tangga Rumah Tinggal 200 3 Lantai Sekolah, Ruang Kuliah, Kantor, Toko, Toserba, Restoran, Hotel, Asrama dan Rumah Sakit 250 4 Balkon yang Menjorok Keluar, Tangga, Bordes 300 5 Lantai Ruang Olahraga, Masjid, Gereja, Bioskop, Pabrik, Bengkel, Gudang, Perpustakaan 400 6 Lantai Ruang Dansa, Panggung Penonton 500 7 Beban Pekerja 100 Tabel 3.2. Beban Hidup Menurut Kegunaan Berdasarkan SNI 03-1727- 1989F

3.7.3. Beban Gempa