commit to user
V-1
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Analisis dan interpretasi hasil penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan hasil penjadwalan produksi proses pembuatan dining chair setelah dilakukan upaya
pengurangan pemborosan. Analisis dan interpretasi hasil akan diuraikan dalam sub bab dibawah ini.
5.1. Analisis Value Stream Mapping VSM Awal Proses Pembuatan Dining
Chair
Kondisi awal proses pembuatan dining chair di CV. Rakabu Furniture digambarkan dalam VSM awal proses pembuatan dining chair. Proses pemetaan
VSM awal dimulai dari proses pemesanan bahan baku ke supplier, dilanjutkan dengan proses produksi yang meliputi proses pengovenan bahan baku, proses circle,
pemotongan, mourtise, spindle, tenoner, pengeboran, planer, dan router. Sampai dengan produk siap dikirim ke konsumen. Berdasarkan penggambaran VSM,
diperoleh informasi bahwa setelah bahan baku dari supplier datang, dilakukan proses material controlling
. Setelah proses material controlling selesai, kemudian komponen di oven selama 14 hari untuk mengurangi kadar air pada komponen
tersebut. Setelah proses pengovenan selesai, dilakukan proses produksi sehingga menghasilkan satu unit dining chair. Karena pengovenan adalah proses yang harus
dilakukan dan memiliki besaran waktu yang tetap atau tidak bisa dikurangi, maka dalam proses penjadwalan perbaikan waktu proses pengovenan tidak di perhitungkan.
Sehingga, lead time proses produksi satu unit dining chair sebesar 415 detik. Berdasarkan VSM awal juga didapatkan aktifitas yang memberikan nilai
tambah dan aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah. Adapun aktifitas yang memberikan nilai tambah pada proses pembuatan dining chair meliputi proses
pengovenan, proses circle, proses pemotongan, proses mourtise, proses spindle, proses tenoner, proses pengeboran, proses planer, proses router, perakitan A1, A2,
commit to user
V-2 A3, A4, A5, A6, dan A7. Sedangkan aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah
pada proses pembuatan dining chair meliputi transportasi, waktu menganggur idle time
dan waktu tunggu. Pemborosan idle time pada proses pembuatan dining chair terjadi pada mesin potong, mesin tenoner dan mesin spindel. Sedangkan pemborosan
waktu tunggu terjadi pada komponen palang duduk, palang kaki, list dudukan, kaki panjang, kaki pendek, siku-siku, dudukan, assembly 1 dan assembly 2. Untuk
mengurangi pemborosan tersebut digunakan penjadwalan produksi dengan memperhatikan proses perakitan dining chair. Sehingga, diharapkan waktu proses
pembuatan dining chair menjadi lebih cepat dan lead time proses produksi menjadi lebih pendek.
5.2. Analisis Penjadwalan Produksi Dining Chair Perbaikan