commit to user
IV-23 Langkah 3 Untuk simple digraph Gambar 4.18, memiliki proses idle time dan
terminal time sebesar:
I = 60
, T = 185 Langkah 4 penjadwalan dengan minimum makespan untuk produk dining chair
adalah: Sg = {P
1
, P
2
, A
1
, P
3
, A
2
, P
4
, A
3
, P
5
, A
4
, P
6
, A
5
, P7, A
6
, P
8
, A
7
} Gantt chart
penjadwalan dengan minimum makespan untuk produk dining chair
ditunjukan pada Gambar 4.18 Setelah mendapatkan penjadwalan sebagian dengan menggunakan heuristic
algorithm , kemudian penjadwalan produksi secara keseluruhan dilakukan dengan
menggunakan metode penjadwalan backward scheduling Lampiran 3. Berdasarkan penjadwalan produksi perbaikan alternatif 2 didapat waktu completion time sebesar
400 detik, waktu idle sebesar 230 detik dan waktu tunggu sebesar 340 detik.
4.2.5 Value Stream Mapping
Perbaikan pada Proses Pembuatan Dining Chair
Pada penyusunan penelitian ini digunakan VSM untuk menggambarkan value stream
sistem produksi dining chair setelah dilakukan perbaikan future state mapping
. Penggambaran VSM perbaikan proses pembuatan dining chair ditunjukkan pada Gambar 4.19 berikut ini.
IV-24
Gambar 4.19 Value stream mapping perbaikan proses produksi dining chair
commit to user
IV-25 Dari VSM perbaikan yang ditunjukan pada Gambar 4.19 dapat diketahui
bahwa lead time proses pembuatan satu unit dining chair berkurang sebesar 85 detik, idle time
berkurang sebesar 20 detik dan waktu tunggu berkurang sebesar 50 detik. Sehingga lead time proses pembuatan dining chair menjadi 1.223.216 detik.
commit to user
IV-26
commit to user
V-1
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Analisis dan interpretasi hasil penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan hasil penjadwalan produksi proses pembuatan dining chair setelah dilakukan upaya
pengurangan pemborosan. Analisis dan interpretasi hasil akan diuraikan dalam sub bab dibawah ini.
5.1. Analisis Value Stream Mapping VSM Awal Proses Pembuatan Dining
Chair
Kondisi awal proses pembuatan dining chair di CV. Rakabu Furniture digambarkan dalam VSM awal proses pembuatan dining chair. Proses pemetaan
VSM awal dimulai dari proses pemesanan bahan baku ke supplier, dilanjutkan dengan proses produksi yang meliputi proses pengovenan bahan baku, proses circle,
pemotongan, mourtise, spindle, tenoner, pengeboran, planer, dan router. Sampai dengan produk siap dikirim ke konsumen. Berdasarkan penggambaran VSM,
diperoleh informasi bahwa setelah bahan baku dari supplier datang, dilakukan proses material controlling
. Setelah proses material controlling selesai, kemudian komponen di oven selama 14 hari untuk mengurangi kadar air pada komponen
tersebut. Setelah proses pengovenan selesai, dilakukan proses produksi sehingga menghasilkan satu unit dining chair. Karena pengovenan adalah proses yang harus
dilakukan dan memiliki besaran waktu yang tetap atau tidak bisa dikurangi, maka dalam proses penjadwalan perbaikan waktu proses pengovenan tidak di perhitungkan.
Sehingga, lead time proses produksi satu unit dining chair sebesar 415 detik. Berdasarkan VSM awal juga didapatkan aktifitas yang memberikan nilai
tambah dan aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah. Adapun aktifitas yang memberikan nilai tambah pada proses pembuatan dining chair meliputi proses
pengovenan, proses circle, proses pemotongan, proses mourtise, proses spindle, proses tenoner, proses pengeboran, proses planer, proses router, perakitan A1, A2,