Aggregate Scheduling Jenis Persoalan Penjadwalan

commit to user II-13 2.3.6 Metode Heuristic Untuk Penjadwalan dengan Perakitan Heuristic Algorithm adalah salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan dengan perakitan Baker,1974. Berikut beberapa contoh pembuatan heuristic algorithm didalam sistem perakitan dan lingkungan agile manufacturing.

2.3.6.1 Aggregate Scheduling

Mesin dan Sistem Perakitan Berdasarkan penggambaran digraph dari sebuah produk, yang mana terdiri dari sebuah komponen dan subassembly. Pada sebuah digraph masing-masing node diberi label a, b, c dimana a adalah waktu mesin, b adalah waktu subassembly dan c adalah level dari kedalaman node. Kedalaman level tersebut meliputi: nilai 0 menunjukan akar dari node untuk contoh, node A 2 pada Gambar 2.3 dan, dibelakang akar node terdapat node P 1 , P 2 , dan P 3 yang berarti proses mesin atau waktu mesin. Sebelum mengembangkan algorithm untuk masalah single produk digambarkan 1 definisi dan 2 teori Baker,1974. Gambar 2.3 Contoh sebuah digraph Definisi : Menurut Baker 1974, Sebuah simple digraph G s adalah sebuah digraph yang mana masing-masing node dari sudut lebih besar dari 1 yaitu subassembly dari produk. Lihat Gambar 2.4 a dan, sebuah digraph kompleks G menunjukan sebuah digraph yang tidak simple Gambar 2.4 b. Berdasarkan definisi, ternyata digraph kompleks dapat dipisah menjadi simple subdigraph dengan menghapus nomer dari node yang sesuai untuk final assembly atau subassembly. commit to user II-14 a MA P 1 P 2 P 4 P 6 AS A 3 I 2 I 3 MA : Machining system AS: Asembly system In- proses idle time I = I 1 + I 2 + I 3 Terminal time T P 3 A 1 P 5 A 2 I 1 b Gambar 2.4 Aplikasi dari aturan maximum left depth first MLDF a teori 2.1 Simple digraph, b Penjadwalan yang sesuai untuk meminimumkan makespan. Teori 2.1 Menurut Baker 1974, penjadwalan node komponensubassembly dari sebuah simple digraph G s dengan MLDF, berfikir untuk meminimumkan makespan. Teori 2.1 diilustrasikan pada gambar 2.4 sebagai bukti dari teori 2.1. Kesimpulan. Jika subassembly digambarkan dengan sebuah digraph kompleks, dapat dipisah-pisah menjadi subdigraph g 1 , g 2 ,…., g t dan node komponen P 1 , P 2 , …., P s . Dengan menghapus akar node V , kemudian C max Sg 1 , Sg 2 , …, Sg j , Sg j+ 1 , …, Sgt, P 1 , …, P i , P i+ 1, …, P 5 ≤ C max Sg 1 , S g 2 , …, Sg j , P i , Sg j+ 1 , …, Sgt, P 1 , …, P i-1 , P i+ 1 , …, P 5 , i = 1, …., s, j = 0, 1, ….,t Keterangan, S adalah adalah penjadwalan dari subdigraph dan C max adalah makespan dari penjadwalan. commit to user II-15 Teori 2.2 Menurut Baker 1974, menimbang sebuah subassembly atau perakitan akhir produk C digambarkan dengan sebuah digraph kompleks G dan menjadikannya subdigraph g 1 , g 2 , …, g t dengan menghapus akar node V dari digraph G. meminimumkan makespan Sg i dengan penjadwalan sebagian g i , i = 1, ….t. Jika komponen dan subassembly sesuai untuk g i dan g j , i ≠ j, kemudian meminimumkan makespan produk C, meliputi: S C = {S 1 G, S 2 G, V }, Keterangan S 1 G = [S g 1 , S g 2 , …., S g [k] ] , untuk I [i] ≤ T [i] i = 1, …., k adalah penjadwalan yang diperoleh menggunakan aturan longest in process idle time last LITL S 2 G = [S g [k+ 1] , S g [k+ 2] , ….S g [t] ] , untuk I [i] T [i] , i = k + 1, k + 2 , …., t, adalah penjadwalan yang diperoleh menggunakan aturan longest terminal time first LITF Algorithm 2.1 masalah single produk Langkah 1 Beri label semua node pada digraph G yang menggambarkan struktur pembuatan produk. Jika G adalah simple digraph, kemudian gunakan aturan MLDF untuk menghasilkan penjadwalan produk C yang optimal, berhenti, dengan cara lain pergi ke langkah 2. Langkah 2 Hapus akar node V dari digraph G dan pisahkan menjadi subdigraph g 1 , l = i , …., L. jika semua g t adalah simple digraph, tentukan k = 0 dan pergi ke langkah 3; dengan cara lain, pisahkan masing-masing g l yang tidak simple digraph menjadi sebuah simple digraph dengan menghapus akar node, V j berarti sebuah akar node yang harus dihapus, j =1, …., J. tentukan k = J dan pergi ke tahap 3. Langkah 3 Gabungkan g ik simple subdigraph dengan V k . Gunakan aturan MLDF untuk meminimumkan makespan yang menghasilkan sebagian penjadwalan. Sg ik untuk masing- masing subdigraph g ik , i = 1, …., N k , dimana N k adalah nomor dari subdigraph yang diperoleh setelah V k dihapus. commit to user II-16 Langkah 4 Untuk masing-masing sebagian penjadwalan Sg ik yang diperoleh pada langkah 3, menentukan a idle time I ik dan b Terminal Time T ik , i = 1, …., N k . Langkah 5 Pisahkan Sg ik kedalam 2 list: List 1: jadwalkan Sg ik bahwa I ik ≤ T ik List 2: jadwalkan Sg ik bahwa I ik T ik Langkah 6 Gunakan aturan LITL untuk menghasilkan: S 1 g k = [Sg [1]k , Sg [2]k , ...Sg [r]k ], untuk Sg ik pada list 1, i = 1, ..., r Gunakan aturan LITF untuk menghasilkan: S 2 g k = [S 1 g k , S 2 g k , ...Sg [r]k , V k ] Langkah 7 Jika V k = V , kemudian SC = Sg penjadwalan optimal, berhenti, dengan cara lain pergi ke tahap 3. Langkah 8 Menimbang Sg k adalah sebuah simple digraph jadwalkan dan hitung: I k dan T k = k = k - 1. Pergi ke tahap 3.

2.3.6.2 Penjadwalan di Lingkungan Agile Manufacturing