Latar Belakang Permasalahan. PENDAHULUAN

commit to user I-1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah dalam penelitian, serta tujuan dan manfaat penelitian yang dilakukan. Berikutnya akan diuraikan mengenai batasan masalah, asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan untuk menyelesaikan permasalahan yang diangkat.

1.1 Latar Belakang Permasalahan.

CV. Rakabu Furniture adalah salah satu perusahaan industri yang bergerak di bidang mebel. Produk yang dihasilkan oleh CV. Rakabu Furniture adalah mebel- mebel indoor mebel khusus dalam ruangan dan untuk saat ini yang menjadi produk andalan adalah dining chair. Dining chair adalah kursi restaurant yang terdiri atas 8 komponen, yaitu: komponen kaki panjang, ruji sandaran, kaki pendek, palang dudukan, palang kaki, siku-siku, list dudukan, dan dudukan. Pada sistem produksinya CV. Rakabu Furniture merupakan perusahaan yang menganut sistem make to order atau membuat produk berdasarkan pesanan. Sebagai perusahaan yang menganut sistem make to order, Rakabu Furniture perlu untuk selalu tepat waktu dalam menyelesaikan produksinya. Berdasarkan wawancara dengan manajer produksi, perusahaan sudah mampu menyelesaikan produksinya sesuai dengan due date yang diberikan oleh buyer. Namun, pada proses produksinya terdapat permasalahan yang sering terjadi yaitu adanya pemborosan dalam bentuk waktu menganggur idle time dan waktu tunggu. Dengan adanya pemborosan tersebut maka completion time proses produksi dining chair menjadi lebih lama. Untuk mendapatkan completion time yang lebih pendek maka perusahaan perlu mengurangi pemborosan yang ada. Dengan demikian completion time proses produksi dining chair diharapkan menjadi lebih pendek dan produktifitas perusahaan meningkat. commit to user I-2 Berdasarkan pengamatan di lantai produksi CV. Rakabu Furniture, pemborosan dalam bentuk idle time dan waktu tunggu terjadi karena penjadwalan mesin yang kurang baik. Selain itu, perusahaan juga tidak memperhatikan adanya alternatif dalam proses perakitan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengurangi pemborosan adalah lean manufacturing. Lean manufacturing dapat didefinisikan sebagai sebuah pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi dan meminimasi pemborosan secara terus menerus dan berkelanjutan, sehingga mampu menarik perhatian konsumen dengan aliran produksi yang lancar, Hines dan Taylor, 2000. Value stream mapping merupakan sebuah metode dari lean manufacturing yang dapat digunakan untuk menggambarkan seluruh aliran nilai dalam proses produksi yang meliputi aliran informasi dan material. Beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan lean manufacturing, diantaranya adalah Sahoo dkk, 2007 yang mengimplementasikan filosofi lean di perusahaan forging. Penelitian tersebut menghasilkan perbaikan-perbaikan, meliputi pengurangan lead time, lot size, waktu set up mesin, dan produk cacat. Narayana dan Sharma 2007 melakukan penelitian untuk mengoptimalkan aliran produk dan aliran informasi pada perusahaan dengan menggunakan VSM. Chitturi dkk, 2007 mengimplementasikan VSM pada perusahaan jobshop. Singh dkk, 2010 membahas penelitian tentang VSM untuk studi kasus perusahaan-perusahaan di India. Metode penjadwalan pada penelitian digunakan untuk menjadwalkan ulang proses produksi dining chair, sehingga diharapkan dapat mengurangi pemborosan dalam bentuk idle time dan waktu tunggu. Penjadwalan adalah pengalokasian sumber daya atau mesin-mesin yang tersedia untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu, Baker, 1974. Babayan dan He 1995, melakukan penelitian tentang penjadwalan mesin yang memperhatikan urutan perakitan. Dalam penelitian tersebut ukuran kinerja yang digunakan adalah minimasi makespan. Hasil dari penelitian tersebut akan dipergunakan sebagai dasar untuk melakukan pengurangan pemborosan sehingga nantinya mendapatkan perbaikan terhadap proses pembuatan dining chair. commit to user I-3

1.2 Perumusan Masalah