Keanekaragaman Jamur Endofit Sp1.

dengan sedikitnya jumlah, umur, ukuran sampel tumbuhan yang dianalisis. Arnold et al. 2003 menyimpulkan dalam hasil penelitiannya bahwa kekayaan jenis isolat dapat meningkat secara signifikan sesuai dengan umur bagian tanaman sampel, yaitu 4.48 ± 0.46 to 6.23 ± 0.45 dan 8.69 ± 0.31 untuk masing-masing bagian muda, dewasa dan tua χ 2 = 37.35, P 0.0001. Meskipun faktor biotik dan abiotik berbeda pada masing-masing tempat isolasi, kekayaan jenis endofit yang diperoleh tidak berbeda secara nyata pada tiap tempat isolasi yang berbeda tersebut F 4,10 = 2.34, P = 0.1256.

4.3 Keanekaragaman Jamur Endofit

Ekologi komunitas jamur endofit pada tanaman Vaccinium varingiaefolium dapat dilihat dari beberapa aspek seperti kerapatan, frekwensi, indeks keanekaragaman, indeks jaccard. Tabel 4.1 berikut ini menunjukkan tentang aspek ekologi komunitas jamur endofit pada Vaccinium varingiaefolium bagian akar: Tabel 4.1 Keanekaragaman jamur endofit bagian akar Vaccinium varingiaefolium Taksa K KR F FR INP H Dematophora sp1 0.11 3.70 0.07 7.14 0.18 1.77389 Aspergillus sp1 1.00 33.33 0.27 28.57 1.27 Aspergillus sp2 0.22 7.41 0.13 14.29 0.36 Aspergillus sp3 0.89 29.63 0.13 14.29 1.02 Aspergillus sp4 0.11 3.70 0.07 7.14 0.18 Dematophora sp2 0.11 3.70 0.07 7.14 0.18 Peniciliium sp1 0.33 11.11 0.07 7.14 0.40 Verticiliastrum 0.11 3.70 0.07 7.14 0.18 Yeast 0.11 3.70 0.07 7.14 0.18 Total 3.00 0.93 Universitas Sumatera Utara Indeks keanekaragaman jamur endofit pada akar tanaman Vaccinium varingiaefolium dapat dilihat pada Tabel 4.1. Indeks Shannon-Weiner H’ sebesar 1,77389. Kerapatan total komunitas jamur endofit pada bagian akar adalah 3,00 dan frekwensi total 0,93. KR tertinggi diperoleh dari taksa Aspergillus sp1. 33,33 dan Aspergillus sp2. 29,63 . FR tertinggi diperoleh dari taksa Aspergillus sp1. 28,57 , Aspergillus sp2. dan Aspergillus sp3. masing-masing 14,29 . INP tertinggi ditemukan pada taksa Aspergillus sp1. 1,27 dan Aspergillus sp3. 1,02. INP tertinggi ditemukan pada taksa Aspergillus sp1. 1,27 dan diikuti oleh Aspergillus sp3. 1,02. Indeks Shannon-Weiner dari komunitas jamur endofit Vaccinium varingiaefolium pada penelitian ini cukup rendah. Sebagai bahan perbandingan indeks Shannon Weiner dari komunitas jamur endofit tumbuhan Tripterygium wilfordii yang diisolasi oleh Kumar and Hyde 2004 adalah 2,99 yang kemungkinan disebabkan oleh jumlah yang lebih besar dari jenis yang jarang dan jumlah individu yang sedikit. Tabel 4.1 berikut ini menunjukkan tentang aspek ekologi komunitas jamur endofit pada Vaccinium varingiaefolium bagian daun: Tabel 4.2 Keanekaragaman jamur endofit bagian daun Taksa K KR F FR INP H Dematophora sp1 0.11 9.09 0.07 14.29 0.18 0.7595 Aspergillus sp2 0.89 72.73 0.27 57.15 1.16 Sp1 0.22 18.18 0.13 28.58 0.36 Total 1.22 0.47 Indeks keanekaragaman jamur endofit pada daun tanaman Vaccinium varingiaefolium dapat dilihat pada tabel 4.2. Indeks Shannon-Weiner H’ sebesar 0,7595. Kerapatan total komunitas jamur endofit pada bagian akar adalah 1,22 dan frekwensi total 0,47. KR tertinggi diperoleh dari taksa Aspergillus sp2. 72,73 dan Penicillium sp2 18,18 . FR tertinggi adalah pada taksa Aspergillus sp2. Universitas Sumatera Utara 57, 15 , Penicillium sp2. 28,58. INP tertinggi ditemukan pada taksa Aspergillus sp2. 1,16 dan INP terendah Dematophora sp1. 0,18. Indeks Shannon Weiner dari komunitas jamur endofit bagian daun Vaccinium varingiaefolium lebih rendah jika dibandingkan dengan bagian akar. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan proses penyebaran jamur endofit yang terjadi secara induktif, jamur endofit tersebar secara bebas melalui udara ataupun air. Keberadaan spora jamur di tanah kemungkinan lebih tinggi jika dibandingkan dengan udara. Selanjutnya jalur masuknya jamur endofit ke dalam tubuh tanaman lebih memungkinkan jika melalui bagian akar.

4. 4 Jaccard Index