Identifikasi Jamur Endofit Pengaruh pH Terhadap Pertumbuhan

akar dan daunnya. Sampel akar dan daun dimasukkan ke dalam plastik klep dan diberi label penomoran. Selanjutnya, plastik tersebut dimasukkan ke dalam kotak pendingin dan dibawa ke laboratorium untuk diisolasi jamur endofitnya. Prosedur yang sama dilakukan pada area dengan jarakradius 20-40 meter, 40-60 meter, 60- 80 meter, dan 80-100 meter dari pusat kawah. Lokasi pengambilan sampel dipetakan dengan GPS Garmin.

3.3 Pengambilan sampel dan pengukuran faktor fisik-kimia lingkungan

Sampel akar diambil dengan menggali bagian akar dari tanaman sampel dengan menggunakan borer. Beberapa bagian ujung akar lateral dipotong sepanjang 5 cm dari ujung. Selanjutnya sampel tersebut akan disimpan dalam plastik dan disimpan kotak pendingin untuk menjaga kondisi sampel tersebut, sedangkan sampel berupa ranting dan daun diambil secara bersamaan pada bagian tanaman. Pengukuran faktor fisik-kimia lingkungan dilakukan pada masing-masing area plot pengambilan sampel. Adapun faktor fisik-kimia lingkungan yang diukur adalah pH tanah, suhu udara dan tanah, kelembaban udara, serta ketinggian lokasi.

3.4 Identifikasi Jamur Endofit

Sampel berupa ranting dan akar awalnya dibelah menjadi bagian yang lebih kecil panjang 2,0 mm dan disterilisasi permukaan dengan larutan Clorox perbandingan 2 clorox : 1 air diikuti dengan pencucian dengan air steril masing- masing 60 detik. Hal ini akan mengurangi organisme yang mengkontaminasi permukaan yang ada pada bagian luar akar. Setelah sterilisasi permukaan, semua potongan akar diletakkan ke dalam petri 100 x 20 mm yang mengdanung media selektif PDA dan 100 mg Streptomicin sulfat per liter. Petri diinkubasi di ruang gelap pada suhu 27 – 30 C selama 7 hari Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara Tujuh hari setelah isolasi, kultur murni pada cawan petri dikelompokkan ke dalam morfotaksa masing-masing berdasarkan bentuk koloni, tinggi koloni serta warna hifa aerial, warna dasar, pertumbuhan rata-rata, tepi koloni, tekstur permukaan dan dalamnya pertumbuhan ke dalam media Arnold, 2002. Selanjutnya fungi diidentifikasi dengan mikroskop medan terang dan mikroskop stereo. Buku identifikasi jamur seperti Brown dan Smith 1975, Amos Barnet 1966, Kendrick 1994, Watanabe 2011 digunakan untuk mendeterminasi keberadaan jamur endofit yang ditdanai berdasarkan warna koloni miseliumnya dan struktur serta ukuran konidianya.

3.5 Pengaruh pH Terhadap Pertumbuhan

Salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur endofit adalah keasaman pH. Di lingkungan alaminya, keasaman sangat dipengaruhi oleh keberadaan H 2 SO 4. Sehingga, dalam penelitian ini pH media divariasikan dengan menggunakan H 2 SO 4 0,5 M. Setelah ditambahkan H 2 SO 4, pH media diukur dengan menggunakan indikator universal atau pH meter. Adapun perlakuan pH media tersebut adalah 3, 4, 5, dan 6. Sebagai kontrol digunakan media tanpa penambahan H 2 SO 4 pH netral. Selanjutnya, isolat jamur endofit yang telah diidentifikasi, ditumbuhkan dalam media yang memiliki variasi pH berbeda tersebut. Setelah umur biakan 7 hari, diukur diameter pertumbuhan jamur tersebut.

3.6 Analisis Keanekaragaman Jamur Endofit