Dimensi: Ukuran konidiofor 365x5µm, diameter vesikel 12,5x20µm, phialid 6- 6,5x2 µm, diameter konidia 3,6-5,1 µm Gambar 3.
Gambar 3. Foto jamur taksa Aspergillus sp1. : a hifa b koloni
4. Aspergillus sp2.
Konidiofor tegak, sederhana, permukaan kasar, dengan sel kaki pada bagian basal, bagian ujung menggembung menghasilkan vesikel bulat, bantalan
konidia melingkar menghasilkan konidia catenulate yang muncul pada phialid uniseriate atau biseriate. Kepala konidia cokelat kekuningan, menyebar,
berbentuk kolumnar. Konidia phialosporous, pucat, bulat dan echinulate Dimensi: Ukuran konidiofor lebih dari 400x10,5-13,5 µm, diameter vesikel 24-40 µm,
phialid 6,2-16,3 x 3,5-4,3 µm, diameter kepala konidia 160-250 µm, konidia 3,7- 5,5 µm Gambar 4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Foto jamur taksa Aspergillus sp2. : a hifa b koloni
5.
Aspergillus sp3.
Koloni berbulu, berwarna cokelat dengan filamen berwarna putih. Konidiofor tegak, sederhana, permukaan kasar, dengan sel kaki pada bagian basal,
bagian ujung menggembung menghasilkan vesikel speris, bantalan konidia melingkar menghasilkan konidia catenulate yang muncul pada phialid uniseriate
atau biseriate. Sterigmata primer dan sekunder. Kepala konidia cokelat kekuningan, menyebar, berbentuk kolumnar. Konidia phialosporous, pucat, bulat
dan echinulate Gambar 5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Foto jamur taksa Aspergillus sp3. : a hifa b koloni
6. Aspergillus sp4.
Koloni berwarna putih-cokelat dengan permukaan kasar. Massa spora berwarna putih dan menyebar tidak merata. Konidiofor tegak, sederhana,
permukaan kasar, dengan sel kaki pada bagian basal, bagian ujung menggembung menghasilkan vesikel speris, bantalan konidia melingkar
menghasilkan konidia catenulate yang muncul pada phialid uniseriate atau biseriate. Sterigmata primer dan sekunder. Kepala konidia cokelat kekuningan,
menyebar, berbentuk kolumnar. Konidia phialosporous, pucat, bulat dan echinulate Gambar 6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Foto jamur taksa Aspergillus sp4. : a hifa b koloni
7. Penicillium sp1.
Koloni berwarna hijau gelap, permukaan koloni kasar, tepi tidak rata. Konidiofor hialin, tegak, bercabang penicillate pada ujung dengan 2-3 metula,
phialid verticillate pada metula masing-masing, agak menyatu, padat, kepala konidia terdiri dari konidia catenulate pada tiap phialid. Phialid meruncing
bertahap atau silinder dengan ujung meruncing. Konidia phialosporus, hialin, berwarna cokelat, bentuk elips atau bulat telur, bersel 1, kasar dan echinulate pada
permukaan. Dimensi: Panjang konidiofor 120-200 µm, percabangan utama 10- 12,5x 2,5 µm, phialid 10-12,5 µm, konidia 2,7-3,5x2,2-2,3 µm Gambar 7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Foto jamur taksa
Penicillium sp1. : a hifa b koloni
8. Penicillium sp2.