commit to user
25 7
Pertimbangan geometri jalan satu arah harus diperhatikan sehingga pada pertemuannya dengan lalu lintas dua arah tidak menimbulkan kemacetan
maupun masalah keselamatan. e.
Desain Jalan Satu Arah Desain jalan satu arah dapat dilihat dari :
1 Segi jalan raya
Meskipun sistem jalan satu arah secara detail tidak berbeda terdapat beberapa faktor dasar tertentu yang harus dipertimbangkan dalam perancangan
jaringan jalan satu arah yaitu : a Kapasitas jalan pada salah satu arah harus seimbang dengan kapasitas
pada jalan yang berlawanan arah b Sepasang jalan searah yang paling disarankan adalah yang saling
berdekatan. 2 Ujung Jalan Satu Arah
Pola jaringan jalan tertentu biasanya sangat cocok untuk dioperasikan sebagai sistem jalan satu arah misalnya jalan yang berpotongan dan menjadi satu
bentuk “Y”. pada pola grid sistem jalan searah akan berujung pada persimpangan dengan 4 kaki. Jika suatu jalan satu arah berakhir pada suatu jalan arteri maka
sebaiknya sistem satu arah ini diteruskan sampai satu blok di depannya, sehingga tidak mempengaruhi operasi lalu lintas di jalan arteri tersebut.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
M. Iqbal Manari, 2009. Studi Tingkat Pelayanan Jaringan Jalan Ahmad Yani Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Tujuan dari penelitian ini adalah
mencari dan menemukan besaran tingkat pelayanan lalu lintas di Jalan Ahmad Yani kecamatan Surakarta dengan jalan mengidentifikasi karakteristik di Jalan Ahmad
Yani mengkaji sistem transportasi di jalan ahmad yani serta memberikan arahan bagi
commit to user
26 pengembangan lalu lintas di Jalan Ahamad Yani. Metode yang digunakan adalah
metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa Jalan Ahmad Yani merupakan jalan arteri primer pergerakan regional, pola pergerakan
Jalan Ahamd Yani merupakan pergerakan lokal internal dan pergerakan regional eksternal, pola tingkat pelayanan jalan yang ada di Kecamatan Kartasura berbentuk
linier, tingkat pelayanan jalan maka diperoleh angka tingkat pelayanan Jalan Ahmad Yani sebesar 0,68 tingkat C. Penelitian ini hanya membahas karakteristik, bentuk
pola serta tingkat pelayanan Jalan Ahmad Yani secara umum tidak secara detail. Rika Mayasari. 2009. Analisis efektivitas lampu lalu lintas di kota surakarta
tahun 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1 mengetahui persebaran lampu lalu lintas di Kota Surakarta, 2 mengetahui efektivitas lampu lalu lintas di Kota
Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif spasial. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, dengan populasi seluruh Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas APILL atau lampu lalu lintas yang terdapat di persimpangan jalan pada jalan arteri, jalan kolektor maupun jalan lokal di kota Surakarta yang berupa Traffic Light
dan Warning Light serta pada 1 titik persimpangan pembanding, yang disajikan pada Peta Persebaran APILL di Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah 1 observasi lapangan untuk memperoleh data primer yaitu posisi dan kondisi lampu, jumlah hambatan samping, kondisi parkir, dan jumlah pelanggaran, 2 studi
dokumentasi untuk memperoleh data sekunder, yang terdiri atas dua macam dokumen, yaitu dokumen spasial dan dokumen statistik. Dokumen spasial berupa
Peta Administrasi, Penggunaan Lahan, dan Jaringan Jalan yang menggunakan Peta Rupa Bumi Indonesia RBI lembar 1408-343 sebagai peta dasar base map,
Dokumen statistik diperoleh dari instansi terkait, yang berupa tingkat kepadatan, kemacetan, dan kecelakaan lalu lintas. Teknik analisis data yang digunakan dengan
metode pengharkatan atau scoring. Variabel yang digunakan untuk menilai tingkat efektivitas APILL yaitu kondisi lampu, jumlah hambatan samping, kondisi parkir,
kepadatan lalu lintas, kecelakaan, tingkat kemacetan, serta tingkat pelanggaran lalu lintas.
commit to user
27 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua data yang
diperoleh dalam penelitian divisualisasikan ke dalam bentuk peta, yaitu: 1 Peta Persebaran Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas APILL, memberikan informasi tentang
persebaran APILL di Kota Surakarta Tahun 2009. Di Surakarta mempunyai sebaran APILL yang cukup merata di setiap kelas jalan, baik jalan arteri, jalan kolektor
maupun jalan lokal, dan mempunyai pola persebaran APILL sesuai dengan pola persebaran lalu lintas, 2 hasil penelitian berupa Peta Efektivitas APILL pada setiap
kelas jalan, memberikan informasi tentang tingkat efektivitas APILL pada setiap kelas jalan di Kota Surakarta Tahun 2009. APILL di Surakarta pada tiap-tiap kelas
jalan mempunyai 3 tingkat efektivitas. Pada kelas jalan arteri terdapat 53,85 efektivitas tinggi, 40,38 efektivitas sedang, dan 5,77 efektivitas rendah. Pada
jalan kolektor terdapat 40,38 efektivitas tinggi, 30,77 efektivitas sedang, dan 5,13 efektivitas rendah. Pada jalan lokal terdapat 45,54 efektivitas tinggi, 47,32
efektivitas sedang, dan 7,14 efektivitas rendah, 3 rekomendasisaran disajikan pada Peta APILL Rekomendasi, yang memberikan informasi tentang lokasi
penambahan APILL baru, lokasi APILL yang memerlukan pengontrolan dan perbaikan lebih lanjut, lokasi penertiban hambatan samping, serta lokasi penertiban
lalu lintas dari pelanggaran lalu lintas. Pudya Saras Ati.2007. Analisis lokasi rawan Kecelakaan lalu lintas di kota
Surakarta dengan sistem informasi geografi SIG. Tujuan penelitian ini untuk 1 Mengetahui lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di Kota Surakarta. 2 Mengetahui
factor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh jalan arteri
dan kolektor di Kota Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan secara selective purposive sampling atau internal sampling. samplel dipilih berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi dokumentasi sebagai dasar sekunder dan observasi lapangan sebagai data primer.
Teknik analisis data yang digunakan adalah interaktif dan mengalir dengan Sistem Informasi Geografi SIG.
commit to user
28 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1 a lokasi rawan
kecelakaan berada pada jalan rawan kecelakaan yang merupakan jalan arteri, kolektor-1, dan kolektor-2 dengan akses langsung serta kondisi geometrik sedang. b
lokasi rawan kecelakaan dengan frenkuensi kejadian tinggi berada pada Jalan Ahmad Yani, Jalan Adi Sucipto, Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Ir.Sutami. 2 Penyebab
kecelakaan di Kota Surakarta secara dominan adalah faktor manusia.
C. Kerangka Pemikiran