Kecelakaan Lalu Lintas Kemacetan Kapasitas jaringan jalan

commit to user 17 Jalan sebagai salah satu unsur penyusun kota akan terus ikut mengembang seiring perkembangan kota itu sendiri. Jalan perkotaan akan berkembang secara permanen dan terus menerus sepanjang seluruh jalan. Indikasi penting pada jalan perkotaan adalah karakteristik arus lalu lintas puncak pada pagi dan sore hari, terdapat perubahan komposisi lalu lintas, serta peningkatan arus yang menunjukkan perubahan distribusi arah lalu lintas. Beberapa tipe jalan perkotaan antara lain : a. Jalan dua lajur – dua arah 22 UD b. Jalan empat lajur – dua arah 1 Tak terbagi tanpa median 42 UD 2 Terbagi dengan median 42 UD c. Jalan enam lajur – dua arah terbagi62 D d. Jalan satu arah 1-31

4. Kecelakaan Lalu Lintas

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan dijelaskan bahwa, kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tak disangka-sangka dan tidak sengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau harta benda. Menurut Kepolisian Republik Indonesia, kecelakaan lalu lintas adalah kejadian akhir dari suatu rentetan peristiwa lalu lintas yang tidak disengaja dengan akibat kematian, luka–luka atau kerusakan benda yang terjadi di jalan umum. Oglesby dan Hicks 1993: 483 berpendapat bahwa, “Kecelakaan bermotor seperti halnya kecelakaan lainnya adalah kejadian yang berlangsung tanpa diduga dan diharapkan. Pada umumnya terjadi sangat cepat. Selain itu tabrakan adalah puncak rangkaian kejadian yang naas”.

5. Kemacetan

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas commit to user 18 jalan. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI, 1997 jalan dikatakan macet jika volume per kapasitas 0,75. Derajad kejenuhan adalah rasio dari volume lalu lintas V dibagi dengan kapasitas C pada bagian jalan tertentu bisa memberikan gambaran tentang kondisi aliran lalu lintas tersebut, jika nilai VC = 1 artinya kondisi aliran lalu lintas berada tidak pada kapasitasnya. Kondisi optimal yang masih bisa diterima jika VC berkisar 0,60 sampai dengan 0,85, apabila kondisi aliran berada diatas angka 0,90 artinya aliran lalu lintas sudah sensitif dengan ada kejadian konflik atau aliran mudah terganggu. Permasalahan kemacetan sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia biasanya timbul karena kebutuhan akan transportasi lebih besar daripada prasarana transportasi yang tersedia atau prasarana tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

6. Kapasitas jaringan jalan

Kapasitas jaringan jalan adalah jumlah maksimum kendaraan yang dapat melewati jalan tersebut dalam periode satu jam tanpa menimbulkan kepadatan lalu lintas yang menyebabkan hambatan waktu, bahaya, atau mengurangi kebebasan pengemudi menjalankan kendaraannya. Kapasitas ini juga tergantung kepada kecepatan yang diizinkan dan lebar badan jalan pada ruas jalan tersebut. Makin tinggi kecepatan yang diizinkan, maka makin rendah pula kapasitas ruas jalan tersebut. Sedangkan dipihak lain makin lebar badan jalan maka makin tinggi kapasitasnya. Sumber : MKJI, 1997 Dimana : C = kapasitas smpjam C o = kapasitas dasar smpjam FC w = faktor penyesuaian lebar jalan FC SP = faktor penyesuaian pemisah arah hanya untuk jalan tak terbagi C = C o x FC w x FC sp x FC SF x FC CS commit to user 19 FC SF = faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalankereb FC CS = faktor penyesuaian ukuran kota Faktor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan kapasitas jalan menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997 adalah : a Kondisi geometri Faktor ini berupa penyesuaian dimensi geometri jalan terhadap geometri standar jalan kota, yaitu tipe jalan, lebar efektif lapisan keras yang termanfaatkan, lebar efektif bahu jalan, lebar efektif median jalan dan aligmen jalan. b Komposisi arus dan pemisah arah Pemisah arah lalu lintas yaitu kapasitas jalan dua arah dan komposisi lalu lintas mempengaruhi hubungan kecepatan arus yang dinyatakan dalam kendaraan perjam yaitu tergantung pada rasio sepeda motor atau kendaraan berat dalam arus lalu lintas. Jika arus dan kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil penumpang smp maka kecepatan kendaraan ringan dan kapasitas smpjam tidak dipengaruhi oleh komposisi lalu lintas. c Kondisi lalu lintas Pembatasan kecepatan, pembatasan parkir, pembatasan berhenti sepanjang sisi jalan, pembatasan akses tipe kendaraan tertentu, dan pembatasan akses dari lahan samping jalan. d Kondisi lingkungan Faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi adalah jumlah penduduk kota yang terus bertambah. commit to user 20 Tabel 3. Kelas Hambatan untuk Jalan Perkotaan Sumber : MKJI,1997 Tabel 4 Kelas Ukuran Kota Ukuran kota juta penduduk Kelas ukuran kota CS 0,1 Sangat kecil 0,1 – 0,5 Kecil 0,5 – 1,0 Sedang 1,0 - 3,0 Besar 3,0 Sangat besar Sumber : MKJI,1997

7. Hambatan Samping