63
kewirausahaan dinaikkan sebesar satu satuan maka kinerja usaha bertambah sebesar 0,272.
c. Koefisien b2 X2 = 0,402 menunjukkan bahwa kemandirian pribadi
berpengaruh positif terhadap kinerja usaha. Sehingga apabila kemandirian pribadi dinaikkan satu satuan maka kinerja usaha bertambah sebesar 0,402.
4.5.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas yaitu pengetahuan kewirausahaan X1, dan kemandirian
pribadi X2 dalam menjelaskan pengaruh pada variabel terikat yaitu kinerja usaha Y secara bersama-sama, dimana: 0
≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang
diteliti terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi R² semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil
terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Pengujian analisis regresi linear berganda menggunakan program SPSS for windows. Hasil pengolahan dari analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.15
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 4.17 Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.623
a
.388 .366
1.545 a. Predictors: Constant, Kemandirian_Pribadi, Peng_Kewirausahaan
b. Dependent Variable: Kinerja_Usaha
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada Tabel 4.17 dapat dilihat nilai Adjusted R Square adalah 0.366 berada
antara 0 R
2
1 yang berarti bahwa 36,6 kinerja usaha dipengaruhi oleh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi, sedangkan 63,4 lagi sisanya
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
4.5.2 Uji Signifikan Simultan Uji F
Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F uji-F. Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,10 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
F
tabel
dapat dilihat pada α = 5 , dengan pengolahan pada program Microsoft Excel
F
tabel
=FINV0.05,df1,df2 sehingga F
tabel
=FINV0.05,1,56 = 4, 012 Derajat bebas pembilang df1 = k-1 = 2 – 1 = 1
Derajat penyebut df2 = n-k = 58 – 2 = 56 dimana,
k = jumlah variabel bebas yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
65
n = jumlah sampel. Pengujian uji F menggunakan program SPSS for windows. Hasil pengolahan
dari uji F dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut.
Tabel 4.18 Uji Signifikan Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
83.282 2
41.641 17.454
.000
a
Residual 131.218
55 2.386
Total 214.500
57 a. Predictors: Constant, Kemandirian_Pribadi, Peng_Kewirausahaan
b. Dependent Variable: Kinerja_Usaha
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 4.18, hasil uji F
hitung
menunjukkan nilai F
hitung
= 17,454. Hal ini menununjukkan bahwa nilai F
hitung
F
tabel
, yaitu 17,454 4,012. Dengan demikian hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima karena F
hitung
F
tabel
. Artinya, secara bersama-sama serentak variabel-variabel bebas yaitu pengetahuan kewirausahaan
X1 dan kemandirian pribadi X2 berpengaruh positif dan signifikan nyata terhadap kinerja usaha Y sebagai variabel terikat.
4.5.3 Uji Signifikan Parsial Uji t