8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
2.1 Pengetahuan Kewirausahaan
Drucker Julita, 2013:96 mengatakan, pengetahuan merupakan informasi yang dapat merubah sesuatu atau seseorang, seiring dengan itu juga dapat
mengarahkan kepada tindakan, atau sesuatu yang dapat membuat seorang individu suatu lembaga mampu melakukan suatu tindakan secara lebih efektif. Pengertian lain
dari pengetahuan adalah pembentukan pemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkan
pengalaman yang berulang-ulang tanpa pemahaman mengenai kausalitas sebab- akibat yang hakiki dan universal Ginting, 2006:4. Pengetahuan terdiri dari
pengetahuan langsung yaitu pengetahuan yang telah dimiliki oleh seorang wirausahawan sebelum ia menjadi seorang wirausaha serta pengetahuan tidak
langsung yang diperolehnya dari berbagai pihak sebelum maupun saat ia telah menjadi seorang wirausaha.
Pengetahuan didefinisikan oleh Oxford Kamus Inggris Kuntowicaksono, 2012:47-48 sebagai a keahlian, dan keterampilan yang diperoleh oleh seseorang
oleh pengalaman atau pendidikan; pemahaman teoritis atau praktis dari suatu subjek, b apa yang dikenal dalam bidang tertentu atau secara total; fakta dan informasi; atau
c kesadaran atau keakraban diperoleh pengalaman fakta atau situasi. Berikut 5 sumber pengetahuan: 1 Sumber pertama yaitu kepercayaan berdasarkan tradisi, adat
dan agama, adalah berupa nilai-nilai warisan nenek moyang. Sumber ini biasanya
Universitas Sumatera Utara
9
berbentuk norma-norma dan kaidah-kaidah baku yang berlaku di dalam kehidupan sehari-hari. 2 Sumber kedua yaitu pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas
kesaksian orang lain, juga masih diwarnai oleh kepercayaan. Pihak-pihak yang dapat dipercayai adalah orangtua, guru, ulama, orang yang dituakan, dan sebagainya. 3
Sumber ketiga yaitu indriawi. Bagi manusia, pengalaman indriawi adalah alat vital penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah
dan kulit orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup. 4 Sumber keempat yaitu akal pikiran. Akal pikiran cenderung memberikan
pengetahuan yang lebih umum, objektif dan pasti, serta yang bersifat tetap, tidak berubah-ubah. 5 Sumber kelima yaitu intuisi. Pengetahuan yang bersumber dari
intuisi merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung. Ketika dengan serta- merta seseorang memutuskan untuk berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia
berada di dalam pengetahuan yang intuitif. Menurut Holt Riyanti, 2003:21, kata Entrepreneur berasal dari kata
Enterprende . Dalam bahasa Indonesia kewirausahaan berasal dari kata “wirausaha”.
Kata wirausaha merupakan gabungan kata “wira” =gagah berani, perkasa dan kata “usaha”. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani perkasa dalam usaha.
Kamus umum bahasa Indonesia Riyanti, 2003:24 mengartikan wirausaha sebagai orang yang pandai atau berbakat mengenali produk, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya. Wirausahawan entrepreneur Zimmerer, 2008:4 adalah
seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian
Universitas Sumatera Utara
10
demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga
sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan. Kewirausahaan
entrepreneurship Hendro, 2011:5 bukan merupakan ilmu
ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap waktu, melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan
dana yang ada guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir. Kewirausahaan Zimmerer, 1996:51 adalah “applying creativity
and innovation to solve the problems and to exploit opportunities that people face everyday
.” Dimana kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang
dihadapi setiap hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas dan keinovasian, serta keberanian menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja
keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Kewirausahaan sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari, Karl H. Vesper
dalam bukunya Small Business and Entrepreneurship Subanar, 1994:15 membagi- bagi subyek dari kewirausahaan menjadi 11 bidang penelitian yang meliputi :
1 Ekonomi Kewirausahaan Economic of Entrepreneurship
Meneliti dampak-dampak ekonomi dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh wirausaha.
2 Psikologi Wirausaha Psychology of Entrepreneurship
Universitas Sumatera Utara
11
Mempelajari kesuksesan wirausaha dengan meneliti sikap, motivasi, kepribadian, daya intelektual dan sebagainya.
3 Sosiologi Kewirausahaan Sociology of Entrepreneurship
Meneliti bagaimana wirausaha mencapai sukses akibat pengaruh dari aspek- aspek social dan budaya masyarakatnya serta peran agama tertentu.
4 Manajemen Usaha Kecil Small Business Management
Mempelajari dan meneliti manajemen pengusaha kecil. 5
Pembinaan Kewirausahaan Fostering Entrepreneurship Meneliti peran-peran dari berbagai pihak yang mendorong keberhasilan
wirausaha, termasuk peran Pemerintah. 6
Memulai Usaha Baru New Venture Entry Meneliti kemungkinan peluang bagi pengusaha kecil untuk masuk kedalam
bisnis yang berskala lebih besar. 7
Sejarah Wirausahawan Tycoon History Mempelajari kesuksesan wirausaha tingkat internasional yang pernah ada
missal: Henry Ford, Matsushita, Nitisemito, Probosutejo, Pardede, Hasyim Ning, dan lainnya.
8 Perusahaan Minoritas Minority Enterprise
Mempelajari kesuksesan-kesuksesan bisnis wirausaha dari kelompok minoritas yang umumnya mampu untuk survive.
9 Kemandirian Usaha Independent Venture
Meneliti kemandirian usaha dari wirausaha.
Universitas Sumatera Utara
12
10 Usaha Berbadan Hukum Corporate Venture
Meneliti wirausaha-wirausaha dan aspek kewirausahaan yang terdapat di dalam perseroan bisnis.
11 Wirausaha wanita Female Entrepreneurship
Meneliti keberadaan wirausaha wanita yang sukses dan aspek-aspek yang mendukung profesionalisme mereka.
Drucker Suryana, 2003:10 mengatakan, meskipun sampai sekarang belum ada terminologi yang persis sama tentang kewirausahaan entrepreneurship, akan
tetapi pada umumnya memiliki hakikat yang hampir sama, yaitu merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mampu mempunyai kemauan
keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkan usahanya dengan tangguh. Geoffrey G. Meredith Suryana,
2003:14 mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan
Ciri-ciri Watak
1 Percaya diri
Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme.
2 Berorientasi pada tugas dan hasil
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad
kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.
3 Pengambilan resiko dan suka
tantangan Kemampuan untuk mengambil resiko
yang wajar. 4
Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul
dengan orang lain, menanggapi saran- saran dan kritik.
Universitas Sumatera Utara
13
5 Keorisinilan
Inovatif dan kreatif serta fleksibel. 6
Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif.
Sumber : Suryana 2003 Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan yang diketahui tentang segala
bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil
risiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha.
2.2 Kemandirian Pribadi