Hasil Penentuan Spektrum Serapan Maksimum Spektrum Serapan dalam Berbagai Konsentrasi Penentuan Panjang Gelombang Analisis

26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penentuan Spektrum Serapan Maksimum

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh panjang gelombang maksimum parasetamol konsentrasi 6,5 μgml pada 243,8 nm dan kafein konsentrasi 8,6 μgml pada 271 nm. Spektrum serapan maksimum parasetamol dan kafein masing-masing dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2. nm . 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 Ab s. 0.800 0.600 0.400 0.200 0.000 Universitas Sumatera Utara 27 pada suasana asam A 1 1 = 668a terletak pada 245 nm, sedangkan untuk kafein pada suasana asam A 1 1 = 504a terletak pada 273 nm Moffat, dkk., 2011. Berdasarkan teori dengan hasil yang diperoleh, perbedaan panjang gelombang maksimum masing-masing parasetamol dan kafein tidak kurang dan tidak lebih dari 2 nm. Dalam hal ini, panjang gelombang maksimum masing- masing komponen telah memenuhi syarat Moffat, dkk., 2011.

4.2 Spektrum Serapan dalam Berbagai Konsentrasi

Spektrum serapan parasetamol dan kafein dalam berbagai konsentrasi dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4. n m . 2 0 0 ,0 0 2 5 0 ,0 0 3 0 0 ,0 0 3 5 0 ,0 0 4 0 0 ,0 0 Ab s. 0 ,8 0 0 0 ,6 0 0 0 ,4 0 0 0 ,2 0 0 0 ,0 0 0 Universitas Sumatera Utara 28 spektrum dari masing-masing zat, sehingga bisa dikatakan pengggunaan pelarut HCl 0,1 N stabil terhadap parasetamol maupun kafein. Metode spektrofotometri biasa tidak dapat dilakukan untuk menetapkan kadar parasetamol dan kafein dalam campuran karena spektrum parasetamol dan kafein saling tumpang tindih dan serapan pada panjang gelombang dalam spektrum campuran tidak menggambarkan besar konsentrasi zat tersebut dalam campurannya. Berbeda dengan spektrofotometri metode panjang gelombang berganda, metode ini memungkinkan untuk menetapkan kadar suatu zat dalam campuran zat tersebut dengan zat lainnya, dengan syarat masing-masing komponen masih memiliki serapan pada panjang gelombang yang ditentukan Andrianto, 2009.

4.3 Penentuan Panjang Gelombang Analisis

Spetrum tumpang tindih serapan maksimum parasetamol dan kafein dapat dilihat pada Gambar 4.5. nm . 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 Ab s. 0.800 0.600 0.400 0.200 0.000 Universitas Sumatera Utara 29 6,5 µgml dan kafein konsentrasi 8,6 µgml. Pembacaan spektrum serapan ini dilakukan pada rentang panjang gelombang 215-300 nm, karena pada rentang panjang gelombang ini parasetamol dan kafein tumpang tindih secara keseluruhan. Pada penelitian ini, dipilih 5 titik panjang gelombang yang akan digunakan dalam penetapan kadar parasetamol dan kafein dalam sediaan tablet karena larutan baku parasetamol dan kafein dibuat dalam 6 seri konsentrasi sehingga akan didapat 30 data yang merupakan jumlah minimal untuk mendapatkan data dengan karakteristik populasi yang terdistribusi normal Zainuddin, 1999. Spektrum yang dipilih adalah dari spektrum serapan parasetamol konsentrasi 6,5 µ gml dan kafein konsentrasi 8,6 µgml. Lima titik panjang gelombang yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.6. nm . 200.00 250.00 300.00 350.00 400.00 Ab s. 0.800 0.600 0.400 0.200 0.000 Universitas Sumatera Utara 30 gelombang 262 nm kafein memberikan serapan yang cukup besar sedangkan parasetamol mulai menurun. Pada panjang gelombang 271 nm merupakan serapan maksimum kafein.

4.4 Hasil Penentuan Serapan pada Lima Panjang Gelombang

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 33 111

Aplikasi Metode Spektrofotometri Secara Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Teofilin dan Efedrin Hidroklorida Dalam Sediaan Tablet

11 70 122

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 18

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 17

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 4

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 13

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 4 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 46