Penentuan spektrum serapan campuran baku parasetamol dan kafein Penentuan kadar parasetamol dan kafein dalam tablet

22

3.6.9 Penentuan panjang gelombang analisis dari tumpang tindih spektrum

Dibuat larutan parasetamol dengan konsentrasi 6,5 μgml dan larutan kafein dengan konsentrasi 8,6 μgml, kemudian kedua larutan ini diukur serapannya masing-masing pada panjang gelombang 200-400 nm. Selanjutnya, spektrum serapan dari masing-masing komponen ditumpang tindihkan, pembacaan spektrum ini dilakukan pada rentang panjang gelombang 215-300 nm, karena pada rentang panjang gelombang ini parasetamol dan kafein tumpang tindih secara keseluruhan. Kemudian dipilih 5 titik sebagai panjang gelombang yang akan digunakan, pemilihan panjang gelombang diambil dari spektrum serapan komponen mulai memberikan serapan sampai hampir tidak memberikan serapan. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 47.

3.6.10 Penentuan spektrum serapan campuran baku parasetamol dan kafein

Ditimbang masing-masing 10 mg parasetamol BPFI dan kafein BPFI, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, dilarutkan dengan pelarut HCl 0,1 N sampai garis tanda. Kemudian dipipet sebanyak 0,65 ml dari larutan parasetamol konsentrasi = 1000 μgml dan 0,86 ml dari larutan kafein konsentrasi = 1000 μgml. Kedua larutan dicampurkan ke dalam labu tentukur 10 ml, dicukupkan dengan pelarut HCl 0,1 N sampai garis tanda. Kemudian dari larutan tersebut dipipet 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, dilarutkan dengan pelarut HCl 0,1 N sampai garis tanda. Diukur serapan pada panjang gelombang 200-400 nm. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 48. Universitas Sumatera Utara 23

3.6.11 Penentuan kadar parasetamol dan kafein dalam tablet

Ditimbang 20 tablet dan digerus dalam lumpang sampai halus dan homogen. Selanjutnya ditimbang seksama sejumlah serbuk setara dengan 10 mg parasetamol penimbangan dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan, dihitung kesetaraan kafein yang terkandung di dalamnya. Dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dilarutkan dengan pelarut HCl 0,1 N sampai garis tanda, dihomogenkan dengan sonikator selama 15 menit. Larutan tersebut kemudian disaring, lebih kurang 10 ml filtrat pertama dibuang, filtrat selanjutnya ditampung. Kemudian dipipet 1,58 ml larutan filtrat, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml. Kemudian ditambahkan 4,03 ml larutan kafein konsentrasi = 100 µgml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml yang di dalamnya terdapat 1,58 ml filtrat, lalu dicukupkan dengan pelarut HCl 0,1 N sampai garis tanda sehingga diperoleh larutan yang di dalamnya terdapat parasetamol dengan konsentrasi 6,5 µgml dan kafein dengan konsentrasi 8,6 µgml. Diukur serapan pada panjang gelombang yang telah ditentukan. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 49. Menurut Harmita 2004, dalam metode adisi standar penambahan bahan baku, sejumlah sampel yang dianalisis ditambah analit dengan kadar yang diperlukan dari kadar analit yang diperkirakan, dicampur dan dianalisis kembali. Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya. Kadar sampel = x 100 Keterangan: Ca = konsentrasi perolehan sampel setelah penambahan baku Cb = konsentrasi baku yang ditambahkan Cc = konsentrasi teoritis sampel sebelum penambahan baku Universitas Sumatera Utara 24

3.6.12 Perhitungan kadar parasetamol dan kafein dalam campuran.

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 33 111

Aplikasi Metode Spektrofotometri Secara Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Teofilin dan Efedrin Hidroklorida Dalam Sediaan Tablet

11 70 122

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 18

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 17

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 4

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 13

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 4 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 46