Hasil Spektrum Serapan Campuran Baku Parasetamol dan Kafein Hasil Penentuan Kadar Parasetamol dan Kafein pada Sediaan Tablet

31 Nilai serapan a yang dipakai adalah nilai serapan dari parasetamol dan kafein pada pengulangan 6. Pemilihan nilai serapan a dapat ditentukan berdasarkan harga r hitung. Nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel dengan taraf kepercayaan 95 dengan df 4 yaitu 0,8114. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai r hitung parasetamol dan kafein pada pengulangan 6 lebih besar dari nilai r tabel. Ini berarti bahwa persamaan tersebut mempunyai linearitas yang baik, karena nilai r hitung mendekati 1. Data serapan jenis yang diperoleh ini kemudian digunakan untuk menetapkan kadar parasetamol dan kafein dalam campuran dengan perhitungan matriks. Data perhitungan serapan parasetamol dan kafein pengulangan 1 sampai pengulangan 6 masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 12 halaman 50 dan Lampiran 13 halaman 52.

4.5 Hasil Spektrum Serapan Campuran Baku Parasetamol dan Kafein

Spektrum tumpang tindih serapan campuran baku parasetamol dan kafein dapat dilihat pada Gambar 4.7. n m . 2 0 0 .0 0 2 5 0 .0 0 3 0 0 .0 0 3 5 0 .0 0 4 0 0 .0 0 Ab s. 1 .5 0 0 1 .0 0 0 0 .5 0 0 0 .0 0 0 Universitas Sumatera Utara 32 dari parasetamol dan kafein, hal ini dikarenakan spektrum campuran merupakan kombinasi dari spektrum zat yang menyusunnya.

4.6 Hasil Penentuan Kadar Parasetamol dan Kafein pada Sediaan Tablet

Spektrum tumpang tindih serapan sampel sediaan tablet B dapat dilihat pada Gambar 4.8. nm . 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 Ab s. 1,500 1,000 0,500 0,000 Universitas Sumatera Utara 33 rumus perhitungan matriks. Kemudian dari perhitungan akan diperoleh kadar masing-masing komponen campurannya, kemudian dihitung akurasi dari hasil matriks dan koefisien variasinya KV. Data konsentrasi, kadar dan koefisien variasi KV parasetamol dan kafein dalam sediaan tablet B dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Data Konsentrasi, Kadar dan Koefisien Variasi KV Parasetamol dan Kafein dalam Sediaan Tablet B Hasil penetapan kadar parasetamol dan kafein dalam sediaan tablet B dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein dalam Sediaan Tablet B No Obat Tablet B Kandungan di dalam etiket Persyaratan kadar 1 Parasetamol 2 Kafein Kadar parasetamol dan kafein pada sediaan tablet B memenuhi persyaratan menurut USP 30 NF 25 2007 yaitu untuk sediaan tablet parasetamol dan kafein No Sampel Parasetamol Kafein Konsentrasi perolehan matriks μgml Konsentrasi teoritis μgml Kadar Akurasi hasil matriks Konsentrasi perolehan matriks μgml Konsentrasi teoritis μgml Kadar Akurasi hasil matriks 1 5,9677 6,5103 91,94 0,5313 0,5426 97,98 2 6,0157 6,5103 92,68 0,5293 0,5426 97,61 3 5,9385 6,4871 91,83 0,5310 0,5406 98,28 4 5,9209 6,4798 91,66 0,5285 0,5399 97,95 5 5,9889 6,5053 92,34 0,5324 0,5421 98,27 6 5,9746 6,5053 92,13 0,5338 0,5421 98,53 Rata-rata dari akurasi hasil matriks 92,10 Rata-rata dari akurasi hasil matriks 98,10 KV 0,40 KV 0,33 Universitas Sumatera Utara 34 yaitu tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. Diperoleh rentang kadar akurasi dari hasil matriks untuk masing-masing parasetamol dan kafein adalah 91,71-92,49 dan 97,76-98,44. Koefisien variasi KV untuk masing-masing parasetamol dan kafein adalah 0,40 dan 0,33. Nilai rentang kadar akurasi parasetamol dan kafein memiliki akurasi yang baik karena berada pada rentang 90-110 dan juga memiliki presisi yang baik karena KV parasetamol dan kafein termasuk 2. Perhitungan kadar teoritis dari parasetamol dan kafein dalam tablet B dapat dilihat pada Lampiran 17 halaman 58. Perhitungan kadar parasetamol dan kafein dengan operasi matriks dapat dilihat pada Lampiran 18 halaman 69. Perhitungan kadar akurasi dari hasil matriks parasetamol dan kafein dapat dilihat pada Lampiran 19 halaman 70. Perhitungan statistik kadar parasetamol dan kafein pada sediaan tablet B dapat dilihat pada Lampiran 20 halaman 71. Perhitungan koefisien variasi KV parasetamol dan kafein dapat dilihat pada Lampiran 21 halaman 74. 4.7 Hasil Beberapa Penelitian Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Hasil beberapa penelitian penetapan kadar parasetamol dan kafein dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Beberapa Penelitian Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Unsur RUJUKAN Wilyta 2016 Wulandari 2008 Pane 2010 Rosita 2015 Metode Spektrofoto- metri ultraviolet secara multikomponen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Spektrofoto- metri derivatif secara zero- crossing Spektrofotometri secara panjang gelombang berganda Universitas Sumatera Utara 35 Pelarut HCl 0,1 N Fase gerak: larutan dapar amonium asetat pH 4 dan metanol 95:5 HCl 0,1 N HCl 0,1 N Panjang Gelombang Parasetamol: 242,5 nm Kafein: 272,5 nm 257 nm Parasetamol: 215,6 nm Kafein: 225,6 nm 223 nm; 243,8 nm; 258 nm; 262 nm; 271 nm. Kadar Paraseta- mol PE : 99,67 ± 1,36 O : 99,37 ± 0,81 PM : 104,75 ± 0,30 PBT : 101,15 ± 0,05 P : 100,13 ± 0,85 S : 98,21 ± 5,10 B : 92,10 ± 0,39 Kadar Kafein PE : 100,55 ± 0,03 O : 100,71 ± 0,17 PM : 107,36 ± 0,23 PBT : 104,35 ± 0,03 P : 101,39 ± 5,21 S : 98,18 ± 3,80 B : 98,10 ± 0,34 Universitas Sumatera Utara 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 33 111

Aplikasi Metode Spektrofotometri Secara Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Teofilin dan Efedrin Hidroklorida Dalam Sediaan Tablet

11 70 122

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 18

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 17

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 4

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 13

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 4 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 46