Pembuatan larutan standar kafein Penentuan serapan larutan standar Penentuan panjang gelombang analisis dari tumpang tindih spektrum

21

3.6.6 Pembuatan larutan standar parasetamol

Diambil sebanyak 0,3 ml; 0,45 ml; 0,65 ml; 0,75 ml; dan 0,9 ml dari LIB II parasetamol, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam 5 labu tentukur 10 ml. Diencerkan dengan pelarut HCl 0,1 N untuk membuat larutan standar parasetamol dengan konsentrasi 3,0 μgml; 4,5 µgml; 6,5 μgml; 7,5 µgml; dan 9,0 μgml. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 45.

3.6.7 Pembuatan larutan standar kafein

Diambil sebanyak 0,4 ml; 0,6 ml; 0,86 ml; 1,0 ml; dan 1,2 ml dari LIB II kafein, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam 5 labu tentukur 10 ml. Diencerkan dengan pelarut HCl 0,1 N untuk membuat larutan standar kafein dengan konsentrasi 4,0 μgml; 6,0 µgml; 8,6 μgml; 10,0 µgml; dan 12,0 μgml. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 46.

3.6.8 Penentuan serapan larutan standar

Larutan standar parasetamol dengan konsentrasi 3,0 μgml; 4,5 µgml; 6,5 μgml; 7,5 µgml; dan 9,0 μgml dan larutan standar kafein dengan konsentrasi 4,0 μgml; 6,0 µgml; 8,6 μgml; 10,0 µgml; dan 12,0 μgml yang masing-masing telah dibuat enam kali perulangan, diukur serapannya pada panjang gelombang 200-400 nm. Nilai serapan kedua senyawa ditentukan dengan menggunakan persamaan regresi yang dioperasikan pada data konsentrasi dan absorbansi masing-masing komponen pada setiap panjang gelombang pengukuran. Dari persamaan regresi yang diperoleh: y = ax + b Keterangan: y = harga serapan A x = konsentrasi a = koefisien regresi yang menunjukkan nilai serapan b = konstanta Universitas Sumatera Utara 22

3.6.9 Penentuan panjang gelombang analisis dari tumpang tindih spektrum

Dibuat larutan parasetamol dengan konsentrasi 6,5 μgml dan larutan kafein dengan konsentrasi 8,6 μgml, kemudian kedua larutan ini diukur serapannya masing-masing pada panjang gelombang 200-400 nm. Selanjutnya, spektrum serapan dari masing-masing komponen ditumpang tindihkan, pembacaan spektrum ini dilakukan pada rentang panjang gelombang 215-300 nm, karena pada rentang panjang gelombang ini parasetamol dan kafein tumpang tindih secara keseluruhan. Kemudian dipilih 5 titik sebagai panjang gelombang yang akan digunakan, pemilihan panjang gelombang diambil dari spektrum serapan komponen mulai memberikan serapan sampai hampir tidak memberikan serapan. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 47.

3.6.10 Penentuan spektrum serapan campuran baku parasetamol dan kafein

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 33 111

Aplikasi Metode Spektrofotometri Secara Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Teofilin dan Efedrin Hidroklorida Dalam Sediaan Tablet

11 70 122

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 18

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 17

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 4

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 13

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 4 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 46