Faktor Resiko Kanker Uterus dan Ovarium Mekanisme Molekuler Terbentuk Sel Kanker

tersebut oleh mesentrium pelvis lipatan peritoneum antara peritoneum visceral dan peritoneum parietal. Hanya ovarium organ yang terdapat dalam rongga pelvis yang retroperitoneal terdapat di belakang peritoneum. Permukaan ovarium terlapisi oleh epitellium germinal. Nama lain dari jaringan ikat ovarium adalah stroma yang tersusun dari korteks pada bagian luar dan medula pada bagian dalam Sloane, 2003. Permukaan ovarium diliputi oleh epitel permukaan, modifikasi mesotel dari peritoneum viseralis. Pada wanita muda, epitelnya adalah kuboid, kemudian menggepeng pada akhir hidup. Di bawah epitel ada tunika albuginea suatu daerah tipis jaringan ikat kolagen stroma termodifikasi. Koterks menempati daerah terbesar dari ovarium. Stromanya terdiri dari jaringan ikat tipe primitif, dengan banyak fibroblast. Banyak folikel dalam berbagai tahap perkembangan dibenan dalam stroma korteks, yang paling banyak adalah folikel primer, terdapat dalam daerah perifer korteks di bawah tunika albuginea dengan struktur paling sederhana dan terkecil. Folikel-folikel yang besar mungkin folikel dewasa atau matang Martoprawiro, 1986.

2.4 Faktor Resiko Kanker Uterus dan Ovarium

Pada tumor jinak, jaringan asal dapat dikenal lebih mudah. Tumor jinak disebut menurut asal jaringannya. Apabila tumor berasal dari alat kelenjar disebut adenoma, bila berasal dari otot, misalnya uterus disebut leiomioma atau sering disebut mioma Sibuea et al., 1992. Penyebab utama timbulnya mioma pada rahim dan sekitarnya belum diketahui hingga saat ini. Namun demikian, mioma banyak ditemukan pada wanita berumur lebih dari 50 tahun atau pascamenopause. Wanita pengguna preparat estrogen juga sangat rentan terhadap serangan mioma. Meskipun tidak bersifat ganas sebagaimana kanker, mioma tetap diwaspadai karna dapat mengganggu kehamilan, seperti keguguran dan kelainan letak janin. Untuk itu, bagi wanita yang telah memasuki masa menopause dan pengguna hormon harus mewaspadai kemungkinan timbulnya mioma pada rahim. Faktor genetik keturunan dan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang diawetkan juga bisa menjadi pemicu timbulnya mioma Supriyanto, 2010. Kanker ovarium adalah penyakit yang tergolong karsinoma peritoneum primer, kanker tuba fallopi, tumor germinative, tumor epitel jinak adenoma, tumor rendah ganas tumor borderline, atau tumor epitel ganas adenokarsinoma, dan yang paling banyak adalah tumor oarium epitel yang jinak, tidak menyebar, dan tidak serius, kanker yang sering dijumpai di kalangan perempuan adalah kanker epitel ovarium, termasuk juga kanker kulit nonmelanoma Zuraidah, 2005.

2.5 Mekanisme Molekuler Terbentuk Sel Kanker

Dalam keadaan normal pada orang dewasa sebagian besar ±90 sel tubuh yang jumlahnya 50-100 triliun 5-10x10 13 dengan ±200 jenis sel berada dalam fase � dan hanya 10 tumbuh untuk mengganti sel yang mati atau rusak. Untuk tumbuh sel itu mengadakan mitosis pembelahan sel = pembiakan sel Sukardja, 2000. Secara fisiologis, sistem pertumbuhan sel dalam individu juga diatur oleh suatu sistem keseimbangan, yaitu apoptosis dan proliferasi. Apabila pada individu terjadi apoptosis yang berlebihan, maka individu tersebut akan mengalami kemunduran fungsi dari suatu sistem organ yang dapat menimbulkan suatu penyakit. Demikian juga halnya bila terjadi proliferasi sel secara berlebihan, maka akan terjadi massa tumor malignancy Sudiana, 2008. Sel tumor adalah sel tubuh kita sendiri yang mengalami perubahan transformasi sehingga bentuk, sifat dan kinetikanya berubah, sehingga tumbuhnya menjadi autonom, liar, tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi pertumbuhan normal. Akibatnya timbul tumor yang terpisah dari jaringan tubuh normal Sukardja, 2000. Berbagai protein abnormal muncul karena sel yang bersangkutan mengalami mutasikecacatan gen, khususnya gen-gen yang mengkode protein, yang sangat berperan pada pengaturan siklus pembelahan sel. Contohnya antara lain beberapa gen yang termasuk kelompok protooncogene atau kelompok tumor suppressorgene. Saat ini telah ditemukan beberapa gen yang dikelompokkan sebagai protooncogene mengalami mutasi, maka gen tersebut dikenal sebagai onkogen, di mana protein yang dikode oleh gen tersebut akan bersifat overaktif Sudiana, 2008. Pada manusia selama hidup diperkirakan rata-rata sel tubuh mengalami sebanyak 10 6 mitose, dengan masing-masing gen mempunyai kemungkinan 10 −6 mengalami mutasi spontan dan menyalin translate 10 10 mutasi. Jika tiap mutasi dapat merubah sel normal menjadi kanker, maka kita tidak mungkin dapat berfungsi sebagai makhluk hidup. Penelitian epidemiologi menunjukkan kemungkinan perubahan menjadi kanker tidaklah konstan, tetapi bertambah dengan bertambahnya umur. Penelitian komparatif dari berbagai tumor menujukkan bahwa aktivasi gen myc dapat merubah sel itu menjadi immortal tidak dapat mati, dan aktivasi gen ras atau famili ras dapat menjadikan transformasi sel. Pada manusia gen yang sering mengalami mutasi ialah gen c- myc, K-ras, hst-l dan neu Sukardja, 2000.

2.6 Protein C-myc