dengan teknologi yang ada, sehingga dapat memudahkan pekerjaan pada Seksi Pengolahan Data dan Informasi
5. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I,II,III
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak PPh, PPN, PBB, BPHTB
dan Pajak lainnya, bimbingan atau himbauan kepada Wajib Pajak dan Konsultasi teknis perpajakan, penyusunan Profil Wajib Pajak, analisis
kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding
berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dalam satu KPP Pratama terdapat 3 tiga Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi yang pembagian tugasnya
didasarkan pada cakupan wilayah territorial tertentu.
6. Seksi Pelayanan
Membantu Tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan
berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak,
serta kerjasama perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Seksi Pemeriksaan
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan rencana pemeriksa, pengawasan pelaksana aturan pemeriksa,
penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
8. Seksi Penagihan
Membantu tugas Kepala Kantor mengkoordinasikan pelaksanaan dan penatausahaan penagihan aktif, piutang pajak, penundaan dan angsuran
tunggakan pajak, dan usulan penghapusan pajak serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Penjabatan Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional Pemeriksaan dan Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung
kepada Kepala KPP Pratama. Dalam melaksanakan pekerjaan, Pejabat Fungsional Pemeriksaan berkoordinasi integerasi, sinkronisasi, dan
simplifikasi dengan Seksi Pemeriksaan sedangkan Pejabat Fungsional Penilai berkoordinasi dengan Seksi Ekstensifikasi. Selain itu, teknologi
informatika dan system informasi secara optimal.
D. Gambaran Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar
Jumlah Pegawai Negeri di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar terdiri dari 65 orang :
Tabel 1. Penjabaran Pegawai berdasarkan seksi
Seksi Jumlah
Sub Bagian Umum 7
Seksi Pengolahan Data dan Informasi 12
Seksi Pelayanan 13
Seksi Penagihan 6
Seksi Pemeriksaan 2
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 6
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 7
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 7
Seksi Ekstensifikasi 4
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pematang Siantar
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
A. GAMBARAN PAJAK SECARA UMUM
Pajak menurut Undang-Undang Nomor : 28 tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada
Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat kan imbalan secara
langsung dan digunakan keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat .
1. Asas Pemungutan Pajak
a.
Asas Domisili asas Tempat Tinggal
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari
dalam maupun dari luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak dalam negeri.
b.
Asas Sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.
c. Asas Kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara, misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang yang bukan
28
berkebangsaan Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia.Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Luar Negeri.
2. Sistem Pemungutan Pajak
a. Official assessment system, yaitu suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
b. Self assessment system, yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.
c. With holding system, yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib
pajak.
B. GAMBARAN TENTANG SURAT PEMBERITAHUAN OBJEK
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 1.
Objek Dan Subjek Pajak Bumi Dan Bangunan
Objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah Bumi danatau Bangunan, Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. permukaan Bumi
meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia. Sedangkan Bangunan adalah konstruksi teknis yang ditanamkan atau dilekatkan secara tetap
pada tanah danatau perairan.
Termasuk dalam pengertian Bangunan adalah : a.
Taman dan Pagar Mewah b.
Kolam Renang c.
Tempat bangunan olah raga d.
Jalan Tol e.
Galangan Kapal dermaga f.
Taman Mewah g.
Tempat penampungan kilang Minyak, air dan gas, pipa minyak h.
Fasilitas lain yang memberikan manfaat i.
Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu komplek bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya dan lain-lain yang merupakan satu
kesatuan dengan komplek bangunan tersebut. Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi Dan Bangunan adalah :
a. Digunakan semata–mata untuk melayani kepentingan umum di bidang
ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan
b. Perkuburan, peninggalan Purbakala, dan lain-lain yang sejenis.
c. Hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah
penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak.
d. Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas
perlakuan timbal balik.
e. Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional oleh yang
ditentukan oleh menteri keuangan. Berdasarkan Pasal 4 ayat 1 Undang-undang Pajak Bumi Dan Bangunan
yang menjadi Subjek Pajak adalah mereka orang atau badan yang :
a. Mempunyai hak atas bumitanah, danatau
b. Memperoleh manfaat atas bumitanah, danatau
c. Memiliki, menguasai atas bangunan, danatau
d. Memperoleh manfaat atas bangunan.
2. Pendataan Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan