b. Identifikasi Objek Pajak
Pendataan dengan alternatif ini dapat dilaksanakan pada wilayah yang sudah mempunyai peta garispeta foto yang dapat menentukan posisi
relatif Objek Pajak tetapi tidak mempunyai data administrasi pembukuan Pajak Bumi dan Bangunan. data tersebut merupakan hasil pendataan
secara lengkap tiga tahun terakhir.
c. Verifikasi data Objek Pajak
Pendataan dengan alternatif ini dapat dilaksanakan pada daerahwilayah yang sudah mempunyai peta garispeta foto dan sudah mempunyai data
administrasi pembukuan PBB hasil pendataan tiga tahun terakhir secara lengkap.
d. Pengukuran Bidang Objek Pajak
Pendataan dengan alternatif ini dapat dilaksanakan pada daerahwilayah yang hanya mempunyai sket peta desakelurahan danatau peta garispeta
foto tetapi belum dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif Objek Pajak.
3. Pendaftaran Objek Dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
Pendaftaran dilakukan oleh Subjek Pajak orang atau Badan dengan cara mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP. SPOP diisi dengan
ketentuan sebagai berikut : a.
Jelas, maksudnya adalah bahwa penulisan data yang diminta dalam Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP harus dinyatakan dengan jelas
sehingga tidak menimbulkan salah tafsir yang dapat merugikan Negara maupun wajib pajak
b. Benar, maksudnya agar data yang dilaporkandituliskan harus sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya seperti luas tanah danatau bangunan, tahun danatau harga perolehan, letak tanah danatau bangunan serta
peruntukkan atau penggunaannya yang dilaporkan danatau dituliskan dalam Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP harus sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. c.
Lengkap, maksudnya bahwa semua kolom dalam Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP, baik yang menyangkut subjek Pajak danatau Wajib
Pajak maupun data tanah danatau bangunan harus diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kemudian Surat Pemberitahuan Objek Pajak
SPOP tersebut harus diberi tanggal Pengisian Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP dan ditanda tangani oleh wajib pajak. Wajib pajak yang
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP agar mencantumkan NPWP dalam kolom yang tersedia dalam Surat Pemberitahuan Objek Pajak
SPOP. d.
Tepat waktu, maksudnya Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP yang sudah diisi oleh wajib pajak dengan jelas, benar dan lengkap serta
ditandatangani harus dikembalikan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama tersebut diatas selambat-lambatnya 30 Tiga puluh hari setelah tanggal
diterimanya Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP oleh wajib pajak.
e. Pengembalian Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP oleh wajib pajak
ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama dapat dilaksanakan dengan cara menyerahkan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama atau
mengirimkannya melalui kantor pos tercatat. Untuk mendaftarkan Objek Pajaknya, Maka SubjekWajib Pajak harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut : a.
Mengisi Surat Permohonan b.
Mengisi Blanko SPOP beserta LSPOP c.
Melampirkan Fotocopy identitas Wajib Pajak, Bukti kepemilikan, dan Nomor Pokok Wajib Pajak.
4. Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP
SPOP adalah surat yang digunakan oleh Waiib pajak untuk melaporkan data objek pajak yang akan dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak Bumi
dan Bangunan yang terutang menurut ketentuan Undang-Undang.
1. Hak dan kewajiban Wajib Pajak Dalam mengisi Surat Pemberitahuan