e. Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional oleh yang
ditentukan oleh menteri keuangan. Berdasarkan Pasal 4 ayat 1 Undang-undang Pajak Bumi Dan Bangunan
yang menjadi Subjek Pajak adalah mereka orang atau badan yang :
a. Mempunyai hak atas bumitanah, danatau
b. Memperoleh manfaat atas bumitanah, danatau
c. Memiliki, menguasai atas bangunan, danatau
d. Memperoleh manfaat atas bangunan.
2. Pendataan Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
Pendataan Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan dilakukan oleh fiskus mengingat besarnya jumlah Objek Pajak dan beragamnya tingkat
pendidikan dan Pengetahuan Wajib Pajak, maka belum seluruhnya Wajib Pajak dapat melaksanakan kewajibannya untuk mendaftarkan Objek Pajak yang
dikuasaidimilikidimanfaatkannya. Oleh karena itu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
Wajib Pajak maka Direktorat Jenderal Pajak mengadakan kegiatan Pendataan Objek dan Subjek Pajak atau bekerja sama dengan pihak lainpihak ketiga yang
telah ditentukan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama tersebut. Pendataan dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama dengan
menuangkan hasilnya dalam formulir Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP. Pendataan dapat dilakukan dengan 4 empat alternative sebagai berikut :
a. Pendataan dengan cara Penyampaian dan Pemantauan Pengembalian
SPOPLSPOP
Pendataan dengan cara penyampaian dan pemantauan pengembalian SPOPLSPOP pada umumnya dilakukan untuk daerah-daerah terpencil,
belum mempunyai peta, dan potensi pajaknya kecil. Pendataan dengan cara ini mirip seperti pelaksanaan pendaftaran Objek dan Subjek Pajak.
Perbedaannya terletak pada aktifitas masing-masing pihak. Pada pelaksanaan pendaftaran Objek dan subjek pajak aktifitas dari subjek pajak
sangat Dominan, sedangkan pada pendataan penyampaian dan pengembalian SPOPLSPOP ini aktifitas dari petugas pajak lebih dominan.
Para petugas Pajak yang ditugaskan untuk melaksanakan pendataan dengan cara ini mendatangi desakelurahan-kelurahan yang akan dilakukan
pendataan sambil membawa formulir SPOPLSPOP, kemudian dengan bantuan aparat desakelurahan formulir SPOPLSPOP tersebut disebarkan
kepada seluruh Subjek Pajak yang ada di desakelurahan-kelurahan tersebut.
Setelah formulir-formulir diisi secara jelas, benar, lengkap dan ditandatangani oleh Subjek Pajak atau kuasanya, maka para petugas pajak
akan mengambil kembali formulir tersebut dari para aparat desakelurahan untuk dibawa ke kantor Pelayanan Pajak Pratama guna dilakukan
perekaman datanya.