Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi Data Penelitian Distribusi Penderita Tumor Jinak Prostat

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17 Kecamatan Medan Tuntungan, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. Rumah sakit yang termasuk kategori tipe A menurut SK Menkes No. 335MenkesSKVII1990 dan SK Menkes No. 502MenkesSKIX1991 ini memiliki banyak fasilitas pelayanan, baik itu pelayanan medis, pelayanan non medis, pelayanan penunjang medis, dan pelayanan penunjang non medis serta merupakan rumah sakit rujukan wilayah pembangunan A Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, dan Riau sehingga cocok dijadikan tempat pengambilan data untuk penelitian ini. Data diambil di bagian Rekam Medis lantai 1.

5.1.2. Deskripsi Data Penelitian

Data pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang berasal dari rekam medis penderita tumor jinak dan ganas pada prostat di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berisi informasi tentang penderita. Data yang diambil mulai dari bulan Januari hingga Desember 2011. Jumlah data keseluruhan adalah 127 orang dengan rincian 82 orang penderita BPH dan 45 orang penderita kanker prostat.

5.1.3. Distribusi Penderita Tumor Jinak Prostat

Jumlah penderita tumor jinak prostat atau BPH di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2011 adalah 82 orang. Distribusi penderita BPH berdasarkan kelompok usia dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1. Distribusi Penderita BPH Berdasarkan Kelompok Usia Kelompok Usia tahun Frekuensi Persen 50 4 4,9 51-60 18 22,0 61-70 27 32,9 71-80 29 35,4 81-90 4 4,9 Total 82 100,0 Tabel 5.2. Distribusi Penderita BPH Berdasarkan Usia Distribusi Usia tahun Mean 66,94 Standar Deviasi 9,555 Minimum 49 Maximum 90 Berdasarkan tabel 5.1. dan 5.2. didapati bahwa usia termuda yang menderita BPH adalah 49 tahun dan usia tertua adalah 90 tahun. Kasus terbanyak didapati pada kelompok usia 71-80 tahun dengan jumlah penderita 29 orang 35,4. Tabel 5.3. Distribusi Penderita BPH Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Persen Pensiunan 12 14,6 PNS 10 12,2 Wiraswasta 30 36,6 Petani 21 25,6 Tidak bekerja 5 6,1 Pekerja lepas 2 2,4 Pedagang 1 1,2 Universitas Sumatera Utara Nelayan 1 1,2 Total 82 100,0 Tabel 5.3. menunjukkan bahwa dari 82 orang penderita BPH, jenis pekerjaan yang paling banyak mendominasi adalah wiraswasta sebanyak 30 orang 36,6, petani sebanyak 21 orang 25,6, pensiunan sebanyak 12 orang 14,6, dan PNS sebanyak 10 orang 12,2. Adapun jenis pekerjaan yang lain seperti tidak bekerja sebanyak 5 orang 6,1, pekerja lepas sebanyak 2 orang 2,4, dan pedagang serta nelayan masing-masing sebanyak 1 orang 1,2. Tabel 5.4. Distribusi Penderita BPH Berdasarkan Diagnosis Diagnosis Frekuensi Persen BPH 45 54,9 BPH + penyakit lain 37 45,1 Total 82 100,0 Berdasarkan tabel 5.4. didapati bahwa sebanyak 45 orang 54,9 menderita BPH saja sedangkan sebanyak 37 orang 45,1 menderita BPH yang diikuti penyakit penyerta berupa vesikolitiasis, infeksi saluran kemih, batu buli, striktur uretra, diabetes melitus, nefrolitiasis, bronkitis, penyakit jantung koroner, hipertensi, osteoartristis, dan lain-lain. Gejala yang dialami oleh penderita BPH bervariasi, antara lain hesitancy, weak stream, incomplete emptying, straining, intermittency, urgency, frequency, nocturia, sulit miksi, nyeri saat miksi, hematuria, dan tidak bisa miksi. Oleh karena itu, peneliti mengelompokkan berdasarkan jumlah gejala seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 5.5. Distribusi Penderita BPH Berdasarkan Jumlah Gejala Jumlah Gejala Frekuensi Persen 2 39 47,6 2-4 20 24,4 Universitas Sumatera Utara 4 21 25,6 Tidak tercatat 2 2,4 Total 82 100,0 Dari tabel 5.5. didapati bahwa jumlah gejala yang paling banyak dijumpai pada pasien BPH adalah 2 sebanyak 39 orang 47,6, kemudian 2-4 sebanyak 20 orang 24,4, dan 4 sebanyak 21 orang 25,6. Terdapat 2 orang yang tidak tercatat jumlah gejalanya. Tabel 5.6. Distribusi Penderita BPH Berdasarkan Onset Terjadinya Gejala Onset Frekuensi Persen 1 bulan 22 26,8 1-3 bulan 29 35,4 4-6 bulan 12 14,6 7-12 bulan 13 15,9 1 tahun 3 3,7 Tidak tercatat 3 3,7 Total 82 100,0 Berdasarkan tabel 5.6. didapati bahwa onset paling banyak pada 1-3 bulan sebanyak 29 orang 35,4 kemudian pada 1 bulan sebanyak 22 orang 26,8, 7- 12 bulan sebanyak 13 orang 15,9, dan 4-6 bulan sebanyak 12 orang 14,6. Adapun sebanyak 3 orang 3,7 memiliki onset 1 tahun dan tidak tercatat. Tabel 5.7. Distribusi Penderita BPH Berdasarkan Terapi Terapi Frekuensi Persen TURP 49 59,8 Prostatektomi terbuka 1 1,2 Obat-obatan 12 14,6 Lain-lain 18 22,0 Universitas Sumatera Utara Tidak tercatat 2 2,4 Total 82 100,0 Dari 80 orang pasien BPH pada tabel 5.7. lebih dari setengah mendapat terapi TURP yakni 49 orang 59,8. Sebanyak 12 orang 14,6 mendapat terapi obat- obatan dan 18 orang 22,0 mendapat terapi lain-lain seperti biopsi prostat, cystokopi, istirahat, pemasangan kateter, vesikolitotomi, dan pulang atas permintaan sendiri. Hanya 1 orang 1,2 yang menjalani prostatektomi terbuka. Adapun sebanyak 2 orang 2,4 tidak tercatat. Tabel 5.8. Distribusi Penderita BPH Berdasarkan Nilai PSA Nilai PSA ngml Frekuensi Persen Normal 0-4 13 15,9 Tidak normal 4 27 32,9 Tidak tercatat 42 51,2 Total 82 100,0 Dari semua penderita BPH, hanya 40 orang yang tercatat melakukan pemeriksaan PSA seperti pada tabel 5.8. Dari 40 orang tersebut, jumlah pasien yang memiliki nilai PSA normal sebanyak 13 orang 15,9 dan 27 orang 32,9 tidak normal. Adapun nilai normal PSA adalah 0-4 ngml.

5.1.4. Distribusi Penderita Tumor Ganas Prostat