Gejala Klinis Diagnosis Tumor Ganas Prostat

lapisan jaringan ikat yang memisahkan struktur genitourinaria bawah dari rektum yang menghambat pertumbuhan tumor ke arah posterior Kumar, 2007; Purnomo, 2009. Kelenjar pada kanker prostat tidak dikelilingi oleh sel stroma atau kolagen tetapi terletak berdempetan dan tampak menyalip secara tajam menembus stroma di sekitarnya. Kelenjar di sekitar karker prostat invasif sering mengandung fokus atipia sel atau neoplasia intraepitel prostat Prostatic Intraepithelial Neoplasia, PIN. PIN diperkirakan merupakan prekursor kanker prostat karena sering terdapat bersamaan dengan kanker infiltratif. PIN dapat dibagi menjadi PIN derajat tinggi HGPIN dan PIN derajat rendah LGPIN. HGPIN sering memperlihatkan perubahan molekuler yang sama dengan kanker invasif 50-80 dari kasus, sedangkan LGPIN dianggap sebagai bentuk intermediate antara jaringan normal dan jaringan ganas 20 dari kasus. HGPIN merupakan temuan patologis yang paling sering dijumpai dan insidensinya meningkat seiring dengan pertambahan usia. Oleh karena itu jika pada hasil biopsi pasien menunjukkan hanya HGPIN, maka dilakukan biopsi ulang untuk memastikan ada atau tidaknya kanker invasif tersebut Presti, 2004; Kumar, 2007; Nieder, 2008.

2.4.4. Gejala Klinis

Pasien kanker prostat stadium dini seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda klinis. Tanda-tanda itu biasanya muncul setelah kanker berada pada stadium lanjut. Keluhan sulit miksi, nyeri saat miksi, atau hematuria menandakan bahwa kanker telah menekan uretra. Kanker prostat yang sudah bermetastasis ke tulang dapat memberikan gejala nyeri tulang, fraktur pada tempat metastase, atau kelainan neurologis jika metastasis pada tulang vertebra Presti, 2004; Purnomo, 2009.

2.4.5. Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis kanker prostat diperlukan beberapa pemeriksaan seperti : Universitas Sumatera Utara 1. Digital Rectal Examination DRE Pada pemeriksaan DRE dapat diraba nodul yang keras dan ireguler. Pada stadium dini sulit mendeteksi kanker prostat melalui DRE sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan TRUS Presti, 2004; Purnomo, 2009. 2. Pemeriksaan laboratorium Pada pemeriksaan laboratorium bisa didapatkan hasil azotemia obstuksi bilateral ureter, anemia metastase, peningkatan serum amilase metastase tulang, dan serum asam phosphatase Kumar, 2007; Purnomo, 2009. 3. Penanda tumor Penanda tumor yang sering digunakan adalah PSA yaitu suatu enzim proteolitik 33-kD yang dihasilkan oleh sitoplasma sel prostat dan berperan dalam meningkatkan motilitas sperma dengan mempertahankan sekresi seminalis dalam keadaan cair. PSA berguna untuk melakukan deteksi dini adanya kanker prostat dan evaluasi lanjutan setelah terapi kanker prostat. Range standar PSA 0,0-4,0 ngml. Walaupun sel kanker menghasilkan lebih banyak PSA, tetapi makna diagnostiknya dapat sangat meningkat jika digunakan bersama prosedur lain Kumar, 2007; Ayyathurai, 2008; Purnomo, 2009. 4. Pemeriksaan pencitraan Sekitar 60-70 kanker prostat terdeteksi melalui pemeriksaan TRUS dengan gambaran hypoechoic. CT-scan digunakan jika dicurigai adanya metastase pada limfanodi. MRI digunakan dalam menentukan luas ekstensi tumor ke ekstakapsuler atau ke vesikula seminalis Purnomo, 2009; Amendola, 2008. 5. Biopsi prostat Indikasi tindakan ini adalah pada peningkatan serum PSA atau DRE abnormal. Pengambilan contoh jaringan pada area yang dicurigai keganasan melalui biopsi aspirasi dengan jarum halus BAJAH dengan bantuan TRUS Presti, 2004; Purnomo, 2009; Kava, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.4.6. Derajat Diferensiasi Sel dan Stadium