Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan

(1)

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA KARYAWA BAGIAN PRODUKSI PADA PT CHAROEN POKHPAND JAYA FARM I MEDAN Responden yang terhormat,

Saya Cecilia Octora M mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara program studi Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia, mengharapkan kesediaan Saudara /i untuk mengisi kuesioner ini, yang saya butuhkan hunya membantu menyelesaikan penelitian skripsi saya, atas waktu yang diluangkan saya ucapkan terima kasih. I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Jabatan :

Pendidikan :

II. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Pernyataan-pernyataan ini dinilai dengan memberikan tanda (√) pada salah satu pilihan yang paling sesuai menurut Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut:

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2


(2)

III. DAFTAR PERNYATAAN

1. Pernyataan untuk Variabel SPO (X1)

Indikator Variabel SS S R TS STS

Standar-Standar

1. Standar Prosedur Operasional yang telah ditetapkan memperjelas alur tugas dan tanggung jawab karyawan.

2. Sya lebih cepat menyelesaikan pekerjaan dengan melaksanakan SPO.

3. Saya jarang melakukan kesalahan selama bekerja dengan adanya SPO.

4. Saya memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan dengan adanya SPO.

5. Standar Prosedur Operasional membuat beban kerja saya terasa ringan.

Struktur Standar

6 Saya dapat memahami proses kerjadengan jelas dengan adanya SPO.

7 Saya mampu bekerja dengan hasil yang memuaskan.

8 Saya melaksanakan pekerjaan sesuai Standar Prosedur Operasional agar hasil pekerjaan lebih baik.

9 Saya lebih mudah melaksanakan pekerjaan dengan adanya Standar Prosedur Operasional.

2. Pernyataan untuk Variabel Disiplin (X2) Sikap

10. Saya selalu datangdan pulang kerja tepat waktu.

11. Saya selalu hadir setiap hari kerja.

12. Saya dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu.


(3)

13. Saya selalu taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di perusahaan. 14. Saya mampu berkomitmen untuk mentaati

peraturan yang berlaku di perusahaan. 15. Saya bersedia menerima teguran dan sanksi

bila tidak mentaati peraturan yang berlaku. 16. Selama bekerja, saya memanfaatkan sarana

dan prasarana dengan baik. Tanggung Jawab

17. Saya selalu bekerja penuh dengan tanggung jawab.

18. Saya mampu menghadapi resiko kerja yang ada.

19. Saya bekerja sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

20. Saya selalu menjaga fasilitas kantor dengan baik.

3. Pernyataan untuk Variabel Kinerja karyawan (Y) Kuantitas Kerja

21. Saya mampu mengerjakan beberapa tugas dengan waktu bersamaan.

22.

Saya tidak keberatan apabila bekerja melebihi jam telah ditentukan oleh perusahaan.

23. Saya mampu mencapai target kerja yang telah ditetapkan perusahaan. Kualitas Kerja

24. Hasil kerja saya selama ini sesuai dengan standar perusahaan.

25.

Saya dipercayai oleh atasan untuk melaksanakan tugas penting karena ketelitian saya.

26.

Saya selalu berhati - hati dalam melaksanakan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.

Pemanfaatan Waktu

27. Saya selalu menggunakan waktu dengan tepat. 28. Saya melaksanakan pekerjaan dengan tidak


(4)

menunda – nunda waktu.

29. Saya selalu melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu.

Kerja Sama

30. Dalam menyelesaikan tugas yang memerlukan kerja sama, saya dapat bekerja sama dengan baik.

31. Saya memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan rekan kerja saya.

32. Di dalam bekerja sama, saya mampu menciptakan komunikasi yang baik.

33. Pimpinan memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan karyawan.

LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(5)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 135.6333 204.861 .470 .942

VAR00002 135.5333 202.671 .645 .940

VAR00003 135.7667 203.082 .523 .941

VAR00004 135.7000 198.562 .800 .939

VAR00005 135.9000 199.748 .626 .940

VAR00006 136.0333 203.620 .491 .942

VAR00007 135.8333 204.695 .443 .942

VAR00008 135.7333 205.995 .409 .942

VAR00009 135.7000 202.424 .534 .941

VAR00010 135.5667 202.737 .599 .940

VAR00011 135.8000 202.717 .552 .941

VAR00012 135.6667 198.575 .786 .939

VAR00013 135.8000 201.062 .593 .941

VAR00014 135.7333 201.513 .552 .941

VAR00015 135.6667 203.609 .504 .941

VAR00016 135.9000 206.645 .377 .943

VAR00017 135.8667 207.568 .347 .943

VAR00018 135.9000 206.645 .377 .943

VAR00019 135.6333 204.309 .466 .942

VAR00020 135.6333 204.309 .466 .942

VAR00021 135.6333 204.309 .466 .942

VAR00022 136.0000 204.966 .442 .942

VAR00023 135.6667 199.885 .775 .939

VAR00024 135.6000 199.421 .725 .939

VAR00025 135.5333 201.361 .620 .940

VAR00026 135.5000 205.983 .508 .941

VAR00027 135.5333 201.913 .686 .940


(6)

VAR00029 135.6000 201.145 .687 .940

VAR00030 135.7000 200.976 .731 .939

VAR00031 135.5000 201.638 .646 .940

VAR00032 135.5000 206.879 .508 .941

VAR00033 135.6000 201.145 .687 .940


(7)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 87

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 3.33457594 Most Extreme Differences Absolute .090

Positive .056

Negative -.090

Kolmogorov-Smirnov Z .837

Asymp. Sig. (2-tailed) .485

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(8)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.651 3.278 1.419 .160

SOP .069 .067 .128 1.025 .308

Disiplin -.128 .100 -.159 -1.276 .205

a. Dependent Variable: absut

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 18.281 5.088 3.593 .001

SOP .467 .105 .440 4.463 .000 .749 1.335 Disiplin .434 .156 .275 2.787 .007 .749 1.335 a. Dependent Variable: Kinerja


(9)

LAMPIRAN 4 ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 610.169 2 305.084 26.799 .000a

Residual 956.268 84 11.384

Total 1566.437 86

a. Predictors: (Constant), Disiplin, SOP b. Dependent Variable: Kinerja

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 18.281 5.088 3.593 .001

SOP .467 .105 .440 4.463 .000

Disiplin .434 .156 .275 2.787 .007

a. Dependent Variable: Kinerja

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .624a .390 .375 3.37404


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Budihardjo, M. 2014.Panduan Praktis Menyusun SOP, Cetakan Pertama, Raih Asa Sukses, Jakarta.

Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid I, PT. Indeks. Jakarta.

Hartatik, Indah Puji.2014. Buku Pintar Membuat S.O.P (Standard Operating Procedure), Flashbooks. Jogjakarta

Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus, PT. GramediaPustakaUtama, Jakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja, Refika Aditama, Bandung.

________________________. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mathis, Robert L dan Jhon H Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya ManusiaBuku II, Penerjemah : Jimmy Sadeli dan Bay Prawira Hie, Salemba Empat, Jakarta.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Penerbit GhalaiIndonesia, Bandung.


(11)

Rivai, Veithzel. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sailendra, Annie. 2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP, Cetakan Pertama, Trans Idea Publishing, Yogyakarta.

Sastrohadiwiryo. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. Pustaka Setia,Bandung.

Siagian, Sondang P. 2004.Manajemen Sumber Daya Manusia,Cetakan Ketujuh, Bumi Aksara, Jakarta.

Situmorang, dan Lufti. 2014. Analisis Data Untuk Riset Manajemen DanBisnis, USU Press, Medan.

Soewadji. 2012. Metodologi Penelitian Sosial, Graha Ilmu,Yogyakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), CV. Alfabeta, Bandung.

Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana, Jakarta

___________. 2011.Manajemen Sumber Daya Manusia,Prenada Media Group, Jakarta.

Umar, Husein. 2008.Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Skripsi dan Jurnal

Angih Wanabakti P dan Nelman Dwihardo H. 2011. “Pengaruh

Pelatihan,Penerapan SOP, Reward System Lingkungan Kerja dan Peralatan terhadap Produktivitas Teknisi pada Bengkel Toyota Urip


(12)

Carrie and Gilles, 2013.“The Impact of Standard Operating Procedures for

Employee’s Performance of Modern Airlines”.

Ebertna, Ira. 2011. “Pengaruh Implementasi Kebijakan Standar Operasional Prosedur terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat Kota Manado”. Manado.

Jane, 2011.“Pengaruh Disiplin Kerja dan Komitmen Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Selektani Horticulture Medan (Studi kasus

pada bagian Produksi)”,Medan.

Rachim, Rista Eka dan Diah Eka Ningtias, 2011.“The Impact of Standard Operating Procedures for Employee’s Performance of Modern Airlines”.

Sujeewa, W.W.A.N, 2010. “Impact on Employee Discipline Management Practice to Non-Managerial Employees Productivity in Garment Industry Sri Lanka”.


(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksplanasi. Menurut Soewadji (2012:35) eksplanasi adalah penelitian yang menggunakan data yang sama, dan menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. Pada tingkat ekplanasi, penelitian ini termasuk kedalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan ekplanasi asosiatif untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel independen yaitu Penerapan SPO ( ) dan Disiplin ( ) terhadap Kinerja karyawan (Y) melalui pengujian hipotesis.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan berlokasi di Desa Dagang Kelambir & Dalu X, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juni 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dibuat untuk menghindari simpang siur dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang dikemukakan oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan terbatas pada pengaruh penerapan SPO dan disiplin


(14)

terhadap kinerja karyawan bagian produksi yang mengambil studi kasus pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I berlokasi di Desa Dagang Kelambir & Dalu X, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Adapun variabel yang diteliti adalah :

a. Variabel independen ( X ) adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif atau negatif bagi variabel dependen nantinya.

b. Variabel dependen ( Y ) adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan.

3.4 Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini variabel – variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Standar SPO (variabel )

SPO merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar (Sailendra, 2014:11).


(15)

b. Disiplin (variabel )

Sutrisno (2009:86) mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya.

c. Kinerja karyawan (variabel )

Mangkunegara (2006:9) menyatakan bahwa kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Penguk uran

1. Penerapan SPO

Merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar. 1. Standar-Standar

2. Struktur Standar

a. Menjaga konsistensi dan tingkat kinerja karyawan.

b. Memperjelas alur tugas, tanggung jawab dan wewenang karyawan. c. Meminimalisir kesalahan

a. Setiap pekerjaan telah disusun dengan jelas.

b. Tanggung jawab jelas. c. Memudahkan proses kerja


(16)

2. Disiplin (

Sikap untuk mematuhi dan menaati

peraturan yang berlaku pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Layer Medan.

11. Sikap

2. Norma

3. Tanggung jawab

a. Datang dan pulang tepat waktu b. Selalu hadir setiap hari kerja

c. Mengerjakan pekerjaan tepat waktu a. Taat dan patuh terhadap peraturan b. Menghargai rekan kerja

c. Jujur dan adil dalam bekerja

a. Mampu menyelesaikan tugas secara profesional

b. Mampu menanggung resiko

c. Tugas yang dikerjakan sesuai kemampuan

Likert

3. Kinerja karyawan (Y)

Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

1. Kuantitas kerja

2. Kualitas kinerja

3. Pemanfaatan waktu

4. Kerjasama

a. Mampu melaksanakan tugas b. Mampu bekerja melebihi jam kerja c. Mencapai target

a.Hasil sesuai dengan standar b. Dipercaya oleh atasan c. Teliti dalam bekerja

a.Menggunakan waktu dengan tepat b. Tidak menunda-nunda waktu c.Tepat waktu menyelesaikan pekerjaan

a. Dapat bekerjasama dengan baik b. Hubungan kerjasama dengan rekan

kerja

c. Mampu menciptakan komunikasi yang baik.

Likert

Sumber : Sailendra (2015), Sutrisno (2011) dan Mangkunegara (2006)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah skala Likert (Sugiyono, 2008:104) sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian


(17)

terhadap variabel-variabel yang diuji akan diberikan skor pada setiap jawaban. Skala Likert menggunakan 5 tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari Tabel 3.2 :

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

Sumber : Sugiyono (2008 : 113)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam kesimpulan ini adalah karyawan bagian produksi PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan yang berjumlah 110 orang.

3.6.2 Sampel

Menurut Arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mempergunakan teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2006:57) simple random sampling adalah pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel yang

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2


(18)

diambil dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2008:120) sebagai berikut:

n

=

Di mana:

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Tingkat kelonggaran kesalahan dalam pengambilan sampel

Dengan mensubstitusikan jumlah populasi 110 orang kedalam persamaan di atas dan dengan tingkat kelonggaran kesalahan dalam pengambilan sampel (e)sebesar 5%, maka diperoleh jumlah sampel:

n =

= 86,27 orang = 87 orang 3.7 Jenis Data

Jenis data yang digunakan terdiri dari 2 yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yangdapat berupa interviu, observasi. (Situmorang dan Lufti, 2012:3)


(19)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain (Situmorang dan Lufti, 2012:3).

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu:

a. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan mengenai variabel yang diteliti dalam penelitian ini yang akan di isi oleh responden.

b. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data atau bahan keterangan dengan mengadakan tanya jawab dan tatap muka langsung dengan pihak perusahaan yang berwenang mengenai masalah yang diteliti. c. Studi dokumentasi, dilakukan dengan meneliti dokumen dan bahan tulisan

dariperusahaan, jurnal, skripsi, buku dan jelajah internet. 3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu alat pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Situmorang dan Lufti, 2012:76). Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:


(20)

Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. (Situmorang dan Lufti, 2012:79). Reliabilitas dinyatakan jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach Alpha 0,80. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan pada 30 orang karyawan bagian produksi PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows.

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan yang berjumlah 30 orang. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai Corrected – Item total correlation > r tabel, maka dinyatakan valid

2. Jika nilai Corrected – Item total correlation < r tabel, maka dinyatakan tidak valid.

Untuk melihat hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3

Uji Validitas dan Reliabilitas Item – Total Statistik Corrected

Item – Total Correlation

R-Tabel Keputusan

Var00001 .485 .361 Valid

Var00002 .646 .361 Valid

Var00003 .545 .361 Valid


(21)

Var00005 .625 .361 Valid

Var00006 .513 .361 Valid

Var00007 .398 .361 Valid

Var00008 .398 .361 Valid

Var00009 .540 .361 Valid

Var00010 .588 .361 Valid

Var00011 .560 .361 Valid

Lanjutan Tabel 3.3 Uji Validitas Corrected

Item – Total Correlation

R-Tabel Keputusan

Var00012 .759 .361 Valid

Var00013 .605 .361 Valid

Var00014 .551 .361 Valid

Var00015 .514 .361 Valid

Var00016 .429 .361 Valid

Var00017 .399 .361 Valid

Var00018 .429 .361 Valid

Var00019 .467 .361 Valid

Var00020 .467 .361 Valid

Var00021 .467 .361 Valid

Var00022 .487 .361 Valid

Var00023 .760 .361 Valid

Var00024 .691 .361 Valid

Var00025 .566 .361 Valid

Var00026 .445 .361 Valid

Var00027 .744 .361 Valid

Var00028 .556 .361 Valid

Var00029 .607 .361 Valid

Var00030 .748 .361 Valid

Var00031 .603 .361 Valid

Var00032 .674 .361 Valid

Var00033 .605 .361 Valid

Berdasarkan data Tabel 3.3 diketahui r-hitung seluruh butir pertanyaan diatas 0.361. Oleh karena itu dapat disimpulkan sebanyak 33 butir pertanyaan adalah valid sehingga dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.


(22)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan dengan menguji butir pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan bantuan program SPSS for windows (Situmorang dan Lufti, 2012:79). Menurut Situmorang (2014 : 60), suatu kontruk atau variabel dinyatakan reliable dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika r – Alpha positif dan lebih besar dari r- tabel maka dinyatakan reliabel.

2. Jika r – Alpha negatif dan lebih kecil dari r- tabel maka dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

N of Item

.942 33

Sumber : Hasil pengolaha SPSS ( 2015 )

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas pada instrumen Standar Prosedur Operasional (SPO), Disiplin dan Kinerja Karyawan dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,942. Hal ini membuktikan bahwa instrumen adalah reliabel karena nilai r- alpha diatas 0,80 dan bernilai positif. Ini menunjukkan semua butir pertanyaan dari Standar Prosedur Operasional (SPO), Disiplin dan Kinerja Karyawan dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.


(23)

3.10 Teknik Analisis

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, dan menginterprestasikan data penelitian sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Data diperoleh dari data primer yang diisi oleh sejumlah responden penelitian.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak biasa dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan Kolmogorv-Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig (2-tailed) diatas signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100).

2. Uji Heterokedastitas

Tujuan uji heterokedastitas adalah untuk melihat seberapa besar variabel indepanden terhadap variabel dependen. Heterokedastitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan mengambil keputusan jika variabel independen


(24)

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heterokedastitas. Jika profitabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear nyang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari Tolerance value

atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas Tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5. Apabila Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5 maka terjadi multikolinieritas. Tetapi jika Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5 maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dan Lufti, 2012:133).

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis statistik dengan regresi berganda digunakan untuk memprediksi seberapa jauh dampak satu atau beberapa variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Regresi linear berganda yaitu untuk memprediksi nilai variabel terikat bebas penerapan SPO dan disiplin sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif terhadap kinerja karyawan.

Persamaannya sebagai berikut : Y = a + + + e Dimana :


(25)

a = Konstanta

b1 – b2 = Koefisien Regresi X1 = Penerapan SPO X2 = Disiplin

e = Standart Error

Agar hasil penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar korelasi maka dilakukan pengujian hipotesis. Adapun uji hipotesis yang digunakan adalah :

a. Uji Signifikan Serentak ( Uji – F )

Uji – F digunakan untuk melihat variabel Penerapan SPO (X1) dan variabel Disiplin (X2) secara bersamaan berdampak terhadap Kinerja karyawan (Y). Kriteria keputusan adalah sebagai berikut :

: b = 0 artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.

: b ≠ 0 artinya terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5 % (α) : diterima apabila F hitung < F tabel dan diterima apabila F hitung > F tabel.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang akan diajukan diterima atau ditolak secara parsial dengan menggunakan statistik. Kriteria keputusan adalah sebagai berikut :

Jika t hitung < t tabel, maka diterima atau ditolak, Jika t hitung > t tabel, maka diterima atau diterima.


(26)

Jika tingkat signifikasinya dibawah 0,05 maka ditolak dan diterima.

c. Koefisien determinasi )

Digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi ( ) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan baik kemampuan X menerangkan Y dimana ( 0 < < ). Sebaliknya jika semakin kecil ( mendekati nol ), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(27)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm Medan adalah perusahaan modal asing Thailand yang bergerak di bidang peternakkan khususnya Feed Mill dan Breeding Farm. Perusahaan ini mulai memproduksi anak ayam (Day Old Chick) pada tahun 1980 dan hingga mencapai final stock. Kantor pusatnya berada di Charoen Pokhpand Indonesia Kawasan Industri Medan (KIM). Perusahaan ini memiliki empat (4) bagian FARM yaitu :

1. PT. CHAROEN POKHPAND JAYA FARM I terletak di desa Dagang Kelambir Kec. Tanjung Morawa Km. 16.5

2. PT. CHAROEN POKHPAND JAYA FARM II terletak di desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Km. 4

3. PT. CHAROEN POKHPAND JAYA FARM III terletak di desa Limau Mungkur Kec. STM Hilir

4. PT. CHAROEN POKHPAND JAYA FARM IV terletak di desa Lau Gambir Kec. STM Hilir

PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan bergerak dalam bidang pembibitan dan pemeliharaan yang terhimpun dalam CP Group yang didirikan pada tahun 1979 dengan surat persetujuan No. 0811 PMA/79 tanggal 12 Mei 1979, izin lokasi


(28)

No. 2551 tahun 1980 tanggal 15 Desember 1980, Hak atas Tanah SK.PT.H.O 46 KAG 1982.

a. Visi

1. Menjadi perusahaan yang tangguh dan terintegrasi dalam industri agribisnis dan akuakultur.

2. Menjadi perusahaan tempat para profesional mengembangkan diri dan berkarya bagi perusahaan dan negara.

b. Misi

1. Ikut serta menyehatkan dan mencerdaskan bangsa dengan menyediakan sumber protein yang bernilai gizi tinggi dan murah. 2. Ikut serta mengembangkan industri agribisnis dan akuakultur di

Indonesia.

3. Ikut serta menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan tenaga kerja yang terampil dan produktif.

Perusahaan ini juga telah menggunakan teknologi canggih yaitu komputer pada tahun 1988 dan pada saat itu masih memakai DOC (Disk Operating System). Dan sekitar pada tahun 2002 perusahaan ini menggunakan komputer yang berprogramkan FMS (Farm Management System) dan SAP (System Aplikasi Prosedur). Program FMS ini digunakan khusus statistik yang menginput data langsung yang diterima oleh seluruh cabang perusahaan terutama ke Thailand, begitu juga dengan SAP yang digunakan unutk menginput pembelian barang-barang penggajian karyawan.


(29)

PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan memproduksi telur dan DOC dua kali dalam satu minggu. Produksi yang dihasilkan dan dipasarkan adalah Grade A1 betina sebanyak 80 box, Grade A1 jantan sebanyak 180 box, Grade A2 betina sebanyak 100 box, Grade A2 jantan sebanyak 120 box, Grade A3 betina sebanyak 120 box, Grade A3 jantan sebanyak 150 box dan GradeA4 betina sebanyak 100 box, Grade A4 jantan sebanyak 100 box. Hasil produksi telur yang dapat dipasarkan adalah jenis telur yang tidak dapat ditetaskan. Adapun jenis telur yang tidak dapat ditetaskan adalah telur jumbo (terlalu besar), telur junior (terlalu kecil) dan kulit telur berwarna putih atau bintik-bintik putih.


(30)

4.1.3 Uraian Tugas

Adapun uraian tugas unit kerja yang terdapat pada struktur organisasi PT.Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Unit ( Head of Unit )

Head of Unit adalah merupakan pimpinan puncak dari PT. Charoen Pokhpand Indonesia KIM Medan yang bertugas untuk :

a. Memimpin, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan tugas para manager bagian.

b. Merencanakan dan menerapkan kebijaksanaan mengenai perbaikan dan perkembangan umum perusahaan.

c. Bertanggungjawab kepada presiden direktur (pimpinan perusahaan induk) atas jalannya perusahaan.

2. Plant General Manager

Menjamin tercapainya hasil produksi dalam hal jumlah, kualitas dan waktu yang sesuai dengan rencana perusahaan dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untuk semua jenis produk agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan di gudang.

b. Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja mesin, jam kerja operator, pengiriman bahan baku yang berhubungan dengan proses produksi.


(31)

c. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil produksi sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditetapkan. d. Merencanakan perawatan mesin-mesin agar dapat beroperasi dengan

lancar.

e. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian bahan baku.

f. Bertanggungjawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga menjadi produk akhir.

3. Manager Pembelian (Purchase Manager)

Purchase Manager bertanggung jawab langsung kepada head of unit. Bagian ini bertugas membantu head of unit dalam bidang kegiatan pembelian. Tugas manajer pembelian adalah :

a. Membantu head of unit dalam melaksanakan serta mengkoordinir seluruh pengolahan yang berhubungan dnegan pembelian, penyimpanan, dan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan perusahaan.

b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.

c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan akan barang dan menentukan standar harga bahan.

4. Manager Personalia (Personalia and General Affair Management)

Manager personalia bertanggung jawab langsung kepada head of unit. Dalam melaksanakan tugasnya manajer personalia membawahi kepala bagian administrasi dan staf umum. Tugas manager personalia adalah :


(32)

a. Merencanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen.

b. Mengatur kegiatan yang berhubungan dnegan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.

c. Menampung dan mencari keluhan karyawan.

d. Mengatur dan merencanakan training untuk peningkatan keterampilan karyawan.

e. Bertanggungjawab terhadap disiplin kerja karyawan.

5. General Manager Akuntansi dan Keuangan (Finance and Accounting

General Manager)

Finance and accounting general manager bertanggung jawab langsung kepada head of unit. Dalam melaksanakan tugasnya finance and accounting general manager membawahi accounting manager dan finance manager. Tugas finance and accounting general manager adalah: a. Merencanakan dan mengawasi perencanaan kegiatan akuntansi dari

keuangan perusahaan.

b. Membantu head of unit dalam melaksanakan anggaran perusahaan. c. Memberikan laporan keuangan kepada pihak pemerintah untuk

menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan.

d. Bertanggungjawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya produksi dan biaya administrasi.

6. Manager Pemasaran (Marketing Manager)

Marketing Manager bertanggung jawab kepada head of unit. Marketing manager tugasnya adalah :


(33)

a. Melaksanakan analisa pasar, meneliti persaingan dan kemungkinan perubahan permintaan serta mengatur distribusi produksi.

b. Mencari informasi pasar yang berhubungan dengan segmen pasar, trend permintaan, kualitas yang digunakan dan jadwal permintaan pasar.

c. Mencari order-order dari pemakai produk.

d. Membantu kepala unit di dalam menetapkan target pemasaran dan kebijaksanaan dalam perluasan pasar.

e. Mennetukan kebijaksanaan dari strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga, pendistribusian dan promosi.

f. Menentukan rencana anggaran biaya pemasaran.

7. Manager Pengendalian Kualitas (Quality Control Manager)

Mempunyai tanggung jawab untuk menetapkan, menerapkan, dan mengkoordinir, melaksanakan prosedur dan tekhnik pengendalian mutu untuk menjamin kepercayaan dan kesesuaian produk yang dihasilkan terhadap spesifikasi pembuatan yang telah ditentukan. Tugas manager pengendalian kualitas (quality control manager) adalah :

a. Mengendalikan standar penggunaan bahan baku yang ditetapkan. b. Melaksanakan pengawasan terhadap mutu produk mulai dari bahan

baku sampai menjadi produk jadi.

c. Melaksanakan analisa dan pengawasan produk jadi yang sudah ada di gudang, terutama dalam hal pengeluaran stock untuk menghindari stock expired date dengan penggunaan FIFO (First In First Out).


(34)

d. Melaksanakan riset terhadap pengembangan mutu produk dan jenis produk.

8. Processing Manager

Processing Manager bertanggung jawab langsung kepada plant general manager. Tugas-tugas dari processing manager adalah:

a. Bertanggungjawab kepada plant general manager atas pelaksanaan kegiatan produksi.

b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahaan agara sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yan gtelah ditentukan.

c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.

d. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.

e. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

f. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikkan.

9. Warehouse Manager

Warehouse Manager bertanggung jawab kepada plant general manager. Warehouse manager bertugas :

a. Bertanggung jawab atas pengaturan persediaan bahan baku, produk jadi, dan bahan penolong di gudang.

b. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di gudang.


(35)

c. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di gudang.

d. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.

10.PPIC Manager

PPIC Manager bertanggung jawab kepada plant general manager. PPIC manager bertugas :

a. Membuat daftar rencana produksi pembuatan pakan ternak.

b. Melakukan koordinasi dengan pihak marketing dalam pembuatan sales forecast.

c. Melakukan koordinasi dengan pihak warehouse raw material tentang jumlah bahan baku di gudang.

d. Melakukan koordinasi dengan pihak feed mill dalam pembuatan jadwal produksi dan penjadwalan mesin.

11.Maintenance Manager

Bertanggung jawab terhadap pengawasan mesin-mesin produksi dan semua peralatan (tools) yang berhubungan dengan produksi agar tetap dalam kondisi siap pakai untuk menjamin kelancaran produksi. Tugas maintenance manager adalah :

a. Membuat jadwal pemeliharaan dan perbaikkan terhadap mesin-mesin yang ada dalam pabrik.

b. Mengeluarkan perintah kerja kepada maintenance section head untuk melakukan perbaikkan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari masing-masing operator.


(36)

c. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.

d. Menentukan prioritas kerja dan progressing perbaikan mesin.

e. Bertanggung jawab kepada plant general manager atas kondisi mesin-mesin dan peralatan produksi.

12.Drier and Silo Manager

Drier and silo manager bertanggung jawab kepada plant general manager. Drier and silo manager bertugas :

a. Mengawasi proses penerimaan jagung.

b. Mengawasi proses pengeringan jagung basah pada mesin drier. c. Mengawasi proses pengiriman jagung ke mesin produksi dari silo.

13.Accounting Manager

Accounting manager bertanggung jawab kepada Accounting and finance general manager. Accounting manager bertugas :

a. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembukuan perusahaan b. Mengawasi pelaksanaan pemakaian aset perusahaan.

c. Melaksanakan perhitungan akuntansi terhadap pembelian bahan baku dan asset perusahaan.

14.Finance Manager

Finance Manager bertanggung jawab kepada Accounting and finance general manager. Finance Manager bertugas :

a. Mengawasi dan melaksanakan pembayaran transfer dana terhadap pembelian bahan baku dan asset perusahaan.


(37)

b. Mengawasi dan melaksanakan penerimaan pembayaran atas penjualan pakan dan juga hasil sampingan produksi.

c. Membuat pembukuan dan jurnal laba rugi perusahaan.

d. Melaksanakan perhitungan dan pembayaran upah dan lembar kerja karyawan.

15.Kepala Bagian Administrasi

Kepala bagian administrasi bertanggung jawab langsung kepada manager personalia. Bagian ini mempunyai bertugas :

a. Mengadakan penelitian kepegawaian seperti masalah perkembangan organisasi perusahaan, mengevaluasi kerja, gaji dan upah karyawan. b. Merencanakan dan mengkoordinir kegiatan perencanaan pegawai. c. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan program peningkatan mutu

pegawai.

d. Mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan pengamanan pegawai. 16.Staff Umum

Staff umum mempunyai bertugas :

a. Melaksanakan sistem penerimaan pegawai yang dibutuhkan oleh perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan training pegawai.

c. Menerapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur mengenai persediaan dan pemanfaatan fasilitas seperti komunikasi, perumahan dan transportasi perusahaan.


(38)

17.Internal Supervisor

Internal supervisor bertanggung jawab kepada marketing manager. Internal supervisor bertugas:

a. Membuat sales forecast terhadap penjualan pakan kepada peternak mitra.

b. Menganalisa data dan laporan dari technical service di lapangan mengenai jumlah dan kondisi pakan ternak para peternak mitra (PIR/Peternakan Inti Rakyat).

c. Membuat laporan perkembangan penjualan pakan kepada peternak mitra.

18.External Supervisor

External supervisor bertanggung jawab kepada marketing manager. external supervisor bertugas:

a. Membuat sales forecast terhadap penjualan pakan komersil.

b. Menganalisa data dan laporan dari technical service di lapangan mengenai jumlah dan kondisi pakan ternak pelanggan.

c. Membuat laporan perkembangan penjualan pakan ternak komersil.

19.Processing Section Head

Processing section head bertanggung jawab kepada processing manager. Processing section head bertugas:

a. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.


(39)

b. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

20.Warehouse Section Head

Warehouse section head bertanggung jawab kepada warehouse manager. Warehouse section head bertugas:

a. Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di gudang.

b. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di gudang.

c. Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.

21.Maintenance Section Head

Maintenance section head bertanggung jawab kepada maintenance manager. Maintenance section head bertugas:

a. Mengeluarkan perintah kerja kepada maintenance supervisor untuk melakukan perbaikan pada mesin-mesin berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari masing-masing operator.

b. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.


(40)

22.Inventory Control

Inventory Control bertanggung jawab kepada PPIC manager. Inventory control bertugas:

a. Mengontrol stock produksi pada raw material. b. Mengontrol stock produksi pada finish goods.

23.Processing Supervisor

Processing supervisor bertanggung jawab langsung kepada processing section head. Tugas dari processing supervisor adalah:

a. Bertanggungjawab kepada processing section head atas pelaksanaan kegiatan produksi.

b. Merencanakan dan mengatur produksi perusahan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan.

c. Mengawasi dan mengkoordinir pengelolaan persediaan bahan baku, bahan penolong dan bahan-bahan lainnya.

d. Mengawasi jalannya produksi sesuai dengan program produksi yang telah ditetapkan.

e. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.

f. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.


(41)

24.Raw Material Supervisor

Raw material supervisor bertanggung jawab kepada warehouse section head. Raw material supervisor bertugas:

a. Melakukan penerimaan bahan baku dan membuat laporan dan dokumen penerimaan bahan baku.

b. Mengatur penyimpanan bahan baku di gudang serta mengatur tata cara pengeluaran dan pemakaian bahan baku.

c. Membuat laporan atas penerimaan dan pemakaian bahan baku.

25.Finish Goods Supervisor

Finish goods supervisor bertanggung jawab kepada warehouse section head. Finish goods supervisor bertugas:

a. Melakukan penerimaan produk jadi serta membuat laporan dan dokumen penerimaan produk jadi.

b. Mengatur penyimpanan produk jadi ke gudang dan mengatur pengeluaran dan pengiriman ke costumer.

c. Membuat laporan atas penerimaan dan pengeluaran produk jadi tersebut.

26.Store Room Supervisor

Store Room Supervisor mempunyai tugas:

a. Melakukan pengawasan terhadap pengeluaran barang dan komponen mesin dari gudang penyimpanan.


(42)

b. Membuat peramalan terhadap jumlah kebutuhan dan pemakaian barang dan komponen mesin-mesin produksi.

c. Membuat laporan dan pembelian barang dan komponen mesin produksi.

d. Khusus untuk pembuatan peramalan terhadap jumlah kebutuhan dan pemakaian karung, store room supervisor berkoordinasi dengan pihak PPIC karena berhubungan dengan jenis feed yang akan diproduksi.

27.Truck Scale Supervisor

Truck Scale supervisor bertanggung jawab kepada section head warehouse. Truck Scale supervisor bertugas:

a. Melakukan pengawasan terhadap penimbangan bahan baku, produk jadi yang masuk maupun yang keluar dari pabrik.

b. Melakukan pencatatan terhadap jenis dan jumlah bahan baku, produk jadi yang masuk maupun yang keluar dari pabrik.

28.Maintenance Supervisor

Maintenance supervisor bertanggung jawab terhadap maintenance section head. Maintenance supervisor bertugas:

a. Mengeluarkan perintah kerja kepada karyawan maintenance untuk melakukan perbaikan pada mesin-mesin dan peralatan berdasarkan jadwal permintaan perbaikan dari masing-masing operator.

b. Mengawasi langsung perbaikan dan pergantian komponen-komponen alat-alat mekanik maupun electrical dalam plant.


(43)

c. Melatih dan mengawasi keterampilan karyawan yang bekerja di bagian maintenance agar mahir dan dapat bekerja dengan baik.

29.General Support Supervisor

General support supervisor bertanggung jawab kepada inventory control. General support supervisor bertugas:

a. Mengawasi karyawan dalam mengontrol raw material. b. Mengawasi karyawan dalam mengontrol finish goods.

30.Drier and Silo Supervisor

Drier and silo supervisorbertanggung jawab kepada drier and silo manager. Drier and silo supervisor bertugas :

a. Mengawasi proses penerimaan jagung.

b. Mengawasi proses pengeringan jagung basah pada mesin drier. c. Mengawasi proses pengiriman jagung ke mesin produksi dari silo. d. Membuat laporan persediaan, penerimaan dan pengiriman jagung. 31.Karyawan Electric

Karyawan Electric bertanggung jawab kepada Maintenance Supervisor. Karyawan Electric bertugas:

a. Melaksanakan jadwal pelaksanaan maintenance terhadap electric tools di dalam pabrik seperti lampu penerangan, panel listrik, pesawat telepon dan lain-lain.

b. Melaksanakan perbaikan dan membuat pergantian komponen (sparepart) electric tools apabila terjadi kerusakkan.


(44)

32.Karyawan Mechanical

Karyawan Mechanical bertanggung jawab kepada Maintenance Supervisor. Karyawan Mechanical bertugas:

a. Melaksanakan jadwal pelaksanaan maintenance terhadap alat-alat mekanik di dalam pabrik seperti chain, elevator dan lain-lain.

b. Melaksanakan perbaikan dan membuat pergantian komponen (sparepart) alat-alat mekanik di pabrik.

c. Turut serta terlibat dalam pelaksanaan perbaikan apabila terjadi kekurangan karyawan dalam pelaksanaan perbaikan.

33.Karyawan Forklift

Karyawan forkflit bertugas :

a. Melaksanakan jadwal pelaksanaan maintennace terhadap forkflit. b. Melaksanakan perbaikan dan membuat pergantian komponen

(sparepart) forkflit.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Karakteristik Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan (kuesioner). Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 87 orang responden karyawan bagian produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, masa


(45)

kerja. Dari kuesioner dapat diperoleh gambaran umum responden seperti yang disajikan dibawah ini:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

Usia Jumlah Karyawan Persentase

20 – 25 Tahun 15 17,24 %

25 – 30 Tahun 20 22,99 %

30 – 35 Tahun 40 45,98 %

35 – 40 Tahun 12 13,79 %

Total 87 100 %

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Karakteristik Responden berdasarkan usia terlihat bahwa responden dengan usia 20-25 tahun berjumlah 15 orang (17,24%), usia 25-30 tahun berjumlah 20 orang (22,99%), usia 30-35 tahun sebanyak 40 orang (45,98%), usia 35-40 tahun berjumlah 12 orang (13,79%). Dari hasil tersebut terlihat bahwa responden yang berusia 30-35 tahun merupakan umur yang paling dominan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan adalah karyawan yang berada di usia yang produktif.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:


(46)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki-Laki 53 60,92

Perempuan 34 39,08

Jumlah 87 100

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa sebanyak 53 orang atau 60,92 % adalah karyawan laki – laki dan 34 orang atau 39,08 % adalah karyawan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan lebih banyak laki – laki dibandingkan karyawan perempuan. Hal ini dikarenakan karyawan laki-laki lebih dihandalkan dalam hal tenaganya, misalnya dalam pengecekkan ayam ke kandang, pengecekkan pakan dan air minum, mengutip dan menyeleksi telur, mengangkat telur dari kandang ke mobil pengangkut, pengangkatan telur dari mobil ke mesin pendingin dan lain sebagainya yang lebih pada pemanfaatan tenaganya. Sedangkan karyawan perempuan secara keseluruhan bertugas melakukan inseminasi buatan, membantu membersihkan kandang dan membantu mengutip telur.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

SMA 65 74,71

Diploma 12 13,80

S1 10 11,49

Jumlah 87 100


(47)

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pada tabel 4.3 terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA berjumlah 65 orang (74,71%), diploma berjumlah 12 orang (13,80%) dan responden dengan tingkat pendidikan S1 berjumlah 10 orang (11,49%). Dari data tersebut terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan yang paling dominan adalah SMA karena posisi ini diisi oleh karyawan kandang, karyawan inseminasi buatan dan supir. Untuk posisi karyawan bagian statistik, technical, supervisor dan manager di isi oleh karyawan yang berpendidikan diploma dan S1.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja (Tahun) Jumlah ( Orang) Persentase (%)

1 - 5 Tahun 46 52,87

5 - 10 Tahun 24 27,59

10 - 15 Tahun 6 6,90

15 - 20 Tahun 11 12,64

Jumlah 87 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2015 (Data diolah)

Karakteristik responden masa kerja pada Tabel 4.4 terlihat bahwa responden dengan masa kerja 1-5 tahun berjumlah 46 orang (52,87%), 5-10 tahun berjumlah 24 orang (27,59%), 10-15 tahun berjumlah 6 orang (6,90%) dan masa kerja 15-20 tahun sebanyak 11 orang (12,64%). Dari data tersebut bahwa masa kerja yang paling dominan adalah 1-5 tahun dan 5 – 10 Tahun. Hal ini dikarenakan karyawan baru mengisi kekosongan jabatan karena berakhirnya


(48)

masa jabatan karyawan yang berumur 55 tahun dan keluarnya karyawan dari perusahaan yang ingin mencari pekerjaan yang lebih baik.

4.2.1.2 Deskripsi Jawaban Responden

Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana frekuensi jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini dapat dilihat frekuensi jawaban responden tentang variabel SPO (X1) yang terdiri dari 9 pernyataan, Disiplin (X2) yang terdiri dari 11 pernyataan, dan Kinerja karyawan (Y) yang terdiri dari 13 pernyataan. Pada tabel 4.5 berikut dapat dilihat frekuensi jawaban responden tentang variabel SPO.

Tabel 4.5

Distribusi jawaban responden tentang variabel SPO ( X1 )

Item SS S R TS STS Jumlah

F % F % F % F % F % F %

Standar Prosedur Operasional yang telah ditetapkan memperjelas alur tugas dan tanggung jawab karyawan.(1)

39 44,83 42 48,28 6 6,89 0 0 0 0 87 100

Saya lebih cepat menyelesaikan pekerjaan dengan melaksanakan SPO. (2)

29 33,34 45 51,72 13 14,94 0 0 0 0 87 100

Saya jarang melakukan kesalahan selama bekerja dengan adanya SPO.(3)

27 31,03 40 45,98 18 20,69 2 2,30 0 0 87 100

Saya memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan dengan adanya SPO.(4)

25 28,74 51 58,62 10 11,49 1 1,15 0 0 87 100

Standar Prosedur Operasional membuat beban kerja saya terasa ringan.(5)

30 34,48 42 48,28 15 17,24 0 0 0 0 87 100

Saya dapat memahami proses kerja dengan jelas dengan adanya SPO.(6)

29 33,34 46 52,87 12 13,79 0 0 0 0 87 100

Saya mampu bekerja dengan hasil yang memuaskandengan adanya SPO.(7)

21 24,14 50 57,47 15 17,24 1 1,15 0 0 87 100

Saya melaksanakan pekerjaan sesuai Standar Prosedur Operasional agar hasil pekerjaan lebih baik.(8)

15 17,24 55 63,22 16 18,39 1 1,15 0 0 87 100

Saya lebih mudah melaksanakan

pekerjaan dengan adanya SPO (9) 38 43.68 28 32,18 21 24,14 0 0 0 0 87 100 Sumber : pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS (2015)


(49)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :

1. Untuk pernyataan 1 (Standar Prosedur Operasional yang telah ditetapkan memperjelas alur tugas dan tanggung jawab karyawan.) 39 responden (44,83%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 42 responden (48,28%) yang menjawab Setuju (S), 6 responden (6,89%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada satupun responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan cenderung setuju terhadap SPO yang telah ditetapkan dimana dapat memperjelas alur tugas dan tanggung jawab karyawan.

2. Untuk pernyataan 2 (Saya lebih cepat menyelesaikan pekerjaan dengan melaksanakan SPO) 29 responden (33,34%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 45 responden (51,72%) yang menjawab Setuju (S),13 responden (14,94%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada satupun responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa dengan melaksanakan SPO pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat. Ini berarti SPO telah dilaksanakan dengan baik dan konsisten sehingga pekerjaan karyawan bagian produksi tidak memakan waktu yang banyak dan dapat membantu teman satu teamnya.

3. Untuk pernyataan 3 (Saya jarang melakukan kesalahan selama bekerja dengan adanya SPO) 27 responden (31,03%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 40 responden (45,98%) yang menjawab Setuju (S), 18 responden (20,69%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 2 responden (2,30%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat


(50)

Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi selalu mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan SPO sehingga kesalahan dalam bekerja pun jarang terjadi. Namun masih ada juga karyawan bagian produksi yang kurang berhati-hati dalam bekerja hal ini dikarenakan mereka mengobrol saat sedang melakukan pekerjaannya sehingga pikiran mereka pun terbagi dua dan tidak jarang kesalahan pun tidak dapat dihindari.

4. Untuk pernyataan 4 (Saya memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan dengan adanya SPO) 25 responden (28,74%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 51responden (58,62%) yang menjawab Setuju (S),10 responden (11,49%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi menjawab setuju memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan dengan adanya SPO. Namun ada 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa memang ada karyawan yang masih menunda-nunda waktu untuk melanjutkan pekerjaannya kembali setelah jam istirahat selesai.

5. Untuk pernyataan 5 (Standar Prosedur Operasional membuat beban kerja saya terasa ringan) 30 responden (34,48%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 42 responden (48,28%) yang menjawab Setuju (S), 15 responden (17,24%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada satupun responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa SPO telah dijalankan dengan baik dan dengan konsisten sehingga beban kerja yang dirasakan terasa ringan.


(51)

6. Untuk pernyataan 6 (Saya dapat memahami proses kerja dengan jelas dengan adanya SPO) 29 responden (33,34%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 46 responden (52,87%) yang menjawab Setuju (S), 12 responden (13,79%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada satupun responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa proses kerja telah sesuai dengan SPO sehingga lebih mudah dipahami dan dilaksanakan dilapangan.

7. Untuk pernyataan 7 (Saya mampu bekerja dengan hasil yang memuaskandengan adanya SPO) 21 responden (24,14%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 50 responden (57,47%) yang menjawab Setuju (S), 15 responden (17,24%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi mampu bekerja dengan hasil yang memuaskan dan dapat menguntungan perusahaan dengan adanya SPO. Namun ada 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan karyawan belum maksimal dilaksanakan sesuai dengan SPO.

8. Untuk pernyataan 8 (Saya melaksanakan pekerjaan sesuai Standar Prosedur Operasional agar hasil pekerjaan lebih baik) 15 responden (17,24%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 55 responden (63,22%) yang menjawab Setuju (S), 16 responden (18,39%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan


(52)

bagian produksi sangat menyadari pentingnya efektivitas dan efisiensi dalam bekerja. Namun ada 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini disebabkan karena karyawan bagian produksi merasa cuek atau malas mengikuti SPO yang ada.

9. Untuk pernyataan 9 (Saya lebih mudah melaksanakan pekerjaan dengan adanya Standar Prosedur Operasional) 38 responden (43,68%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 28 responden (32,18%) yang menjawab Setuju (S), 21 responden (24,14%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada satupun responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi menjawab sangat setuju bahwa lebih mudah melaksanakan pekerjaaan dengan adanya SPO karena SPO akan memperjelas alur tugas dan kinerja karyawan bagian produksi.

Tabel 4.6

Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Disiplin (X2)

SS S R TS STS Total

f % f % f % f % F % F %

Saya selalu datang dan pulang kerja tepat waktu. (11)

27 31,03 40 45,98 15 17,24 5 5,75 0 0 87 100

Saya selalu hadir setiap hari kerja. (12)

27 31,03 35 40,23 14 16,19 11 12,64 0 0 87 100

Saya dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu. (13)

14 16,09 22 25,29 41 47,13 10 11,49 0 0 87 100

Saya selalu taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di perusahaan. (14)

6 6,90 27 31,03 45 51,72 9 10,35 0 0 87 100

Saya mampu berkomitmen untuk mentaati peraturan yang berlaku di perusahaan. (15)


(53)

Saya bersedia menerima teguran dan sanksi bila tidak mentaati peraturan yang berlaku. (16)

3 3,45 21 24,14 60 68,96 3 3,45 0 0 87 100

Selama bekerja, saya memanfaatkan sarana dan prasarana dengan baik. (17)

4 4,6 16 18,39 58 66,67 9 10,35 0 0 87 100

Saya selalu bekerja penuh dengan tanggung jawab. (18)

2 2,3 23 26,44 52 59,77 10 11,49 0 0 87 100

Saya mampu menghadapi resiko kerja yang ada. (19)

3 3,45 19 21,84 52 59,77 13 14,94 0 0 87 100

Saya bekerja sesuai dengan kemampuan yang saya miliki. (20)

2 2,3 18 20,69 61 70,11 6 6,90 0 0 87 100

Saya selalu menjaga fasilitas kantor dengan baik. (21)

2 2,3 19 21,84 61 70,11 5 5,75 0 0 87 100

Sumber : pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS (2015)

10. Untuk pernyataan 10 (Saya selalu datang dan pulang kerja tepat waktu) 27 responden (31,03%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 40 responden (45,98%) yang menjawab Setuju (S), 15 responden (17,24%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 5 responden (5,75%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak satupun responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi datang dan pulang tepat pada waktunya lebih mendominan namun masih adanya juga beberapa karyawan bagian produksi yang tidak datang dan pulang tepat pada waktunya karena kurangnya pengawasan dari atasan.

11. Untuk pernyataan 11 (Saya selalu hadir setiap hari kerja) 27 responden (31,03%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 35 responden (40,23%) yang menjawab Setuju (S), 14 responden (16,10%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 11 responden (12,64%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini


(54)

menunjukkan bahwa karyawan tidak selalu hadir di setiap hari kerja karena ada karyawan bagian produksi yang izin, sakit dan absen.

12. Untuk pernyataan 12 (Saya dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu) 14responden (16,09%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 22 responden (25,29%) yang menjawab Setuju (S), 41 responden (47,13%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan10 responden (11,49%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Karyawan bagian produksi lebih mendominan menjawab ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi tidak dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu bila ada pekerjaan tambahan yang mereka dapatkan dari atasan.

13. Untuk pernyataan 13 (Saya selalu taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di perusahaan) 6 responden (6,90%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 27 responden (31,03%) yang menjawab Setuju (S),45 responden (51,72%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 9 responden (10,35%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi masih sering melanggar peraturan yang berlaku di perusahaan misalnya membawa handphone, telat masuk kerja dan mendengarkan musik saat bekerja.

14. Untuk pernyataan 14 (Saya mampu berkomitmen untuk mentaati peraturan yang berlaku di perusahaan) 2 responden (2,3%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 13 responden (14,94%) yang menjawab Setuju (S), 63 responden (72,41%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 9 responden (10,35%) yang


(55)

menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan mayoritas karyawan bagian produksi yaitu sebanyak 63 responden (72,41%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 9 responden (10,35%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi masih ada yang belum mampu berkomitmen untuk mentaati peraturan yang berlaku di perusahaan, masih ada beberapa yang seirng melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

15. Untuk pernyataan 15 (Saya bersedia menerima teguran dan sanksi bila tidak mentaati peraturan yang berlaku) 3 responden (3,45%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 21 responden (24,14%) yang menjawab Setuju (S), 60 responden (68,96%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 3 responden (3,45%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan mayoritas karyawan bagian produksi yaitu sebanyak 60 responden (68,96%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 3 responden (3,45%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi masih merasa tidak bersedia menerima teguran dan sanksi bila tidak mentaati peraturan.

16. Untuk pernyataan 16 (Selama bekerja, saya memanfaatkan sarana dan prasarana dengan baik) 4 responden (4,6%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 16 responden (18,39%) yang menjawab Setuju (S), 58 responden (66,67%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 9 responden (10,34%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan dominan karyawan bagian produksi menjawab ragu-ragu dan ada 9 responden (10,34%) yang menjawab Tidak


(56)

Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi tidak memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dengan baik.

17. Untuk pernyataan 17 (Saya selalu bekerja penuh dengan tanggung jawab) 2 responden (2,3%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 23 responden (26,44%) yang menjawab Setuju (S), 52 responden (59,77%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 10 responden (11,49%) yang menjawab Tidak Setuju (S) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan dominan karyawan bagian produksi menjawab ragu-ragu dan ada 10 responden (11,49%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Memang masih ada karyawan bagian produksi yang masih kurang menyukai pekerjaannya yang menyebabkan malas dalam bekerja dan sering mengeluh.

18. Untuk pernyataan 18 (Saya mampu menghadapi resiko kerja yang ada) 3 responden (3,45%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 19responden (21,84%) yang menjawab Setuju (S), 52 responden (59,77%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan13 responden (14,94%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa dominan karyawan bagian produksi menjawab ragu-ragu dan 13 responden (14,94%) yang menjawab Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan karyawan bagian produksi tidak dapat menghadapi resiko kerja yang ada dengan baik sehingga kesalahan yang sama sering terulang.

19. Untuk pernyataan 19(Saya bekerja sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.) 2 responden (2,3%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 18 responden (20,69%) yang menjawab Setuju (S), 61 responden (70,11%)


(57)

menjawab Ragu-Ragu (R), dan 6 responden (6,90%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada satupun yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi bekerja tidak sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki mengingat latar belakang pendidikannya berbeda dengan posisi jabatanya.

20. Untuk pernyataan 20 (Saya selalu menjaga fasilitas kantor dengan baik.) 2 responden (2,3%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 19 responden (21,84%) yang menjawab Setuju (S), 61 responden (70,11%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 5 responden (5,75%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi tidak menjaga fasilitas kantor dengan baik dan butuh pengawasan yang lebih ketat.

Tabel 4.7

Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Butir SS S R TS STS Total

F % F % f % f % f % F %

Saya mampu mengerjakan beberapa tugas dengan waktu bersamaan. (21)

13 14,95 62 71,26 11 12,64 1 1,15 0 0 87 100 Saya tidak keberatan apabila

bekerja melebihi jam telah ditentukan oleh perusahaan. (22)

11 12,64 50 57,47 25 28,74 1 1,15 0 0 87 100 Saya mampu mencapai target

kerja yang telah ditetapkan perusahaan. (23)

14 16,09 57 65,52 15 17,24 1 1,15 0 0 87 100 Hasil kerja saya selama ini

sesuai dengan standar perusahaan. (24)

14 16,09 58 66,67 15 17,24 0 0 0 0 87 100 Saya dipercayai oleh atasan

untuk melaksanakan tugas penting karena ketelitian saya. (25)

12 13,79 63 72,42 11 12,64 1 1,15 0 0 87 100 Saya selalu berhati - hati dalam

melaksanakan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja. (26)

7 8,04 56 64,37 24 27,59 0 0 0 0 87 100 Saya selalu menggunakan


(58)

Saya melaksanakan pekerjaan dengan tidak menunda – nunda waktu. (28)

11 12,64 59 67,82 16 18,39 1 1,15 0 0 87 100 Saya selalu melaksanakan

pekerjaan dengan tepat waktu. (29)

21 24,14 61 70,11 5 5,75 0 0 0 0 87 100 Dalam menyelesaikan tugas

yang memerlukan kerja sama, saya dapat bekerja sama dengan baik. (30)

22 25,29 54 62,07 11 12,64 0 0 0 0 87 100 Saya memiliki hubungan

kerjasama yang baik dengan rekan kerja saya. (31)

56 29,89 55 63,22 6 6,89 0 0 0 0 87 100 Di dalam bekerja sama, saya

mampu menciptakan komunikasi yang baik. (32)

12 13,79 60 68.97 14 16,09 1 1,15 0 0 87 100 Pimpinan memiliki hubungan

kerjasama yang baik dengan karyawan. (33)

11 12,64 49 56,32 24 27,59 1 1,15 2 2,3 87 100 Sumber : pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS (2015)

21. Untuk pernyataan 21 (Saya mampu mengerjakan beberapa tugas dengan waktu bersamaan.) 13 responden (14,95%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 62 responden (71,26%) yang menjawab Setuju (S), 11 responden (12,64%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi mampu mengerjakan tugas dengan waktu yang bersamaan.

22. Untuk pernyataan 22 (Saya tidak keberatan apabila bekerja melebihi jam telah ditentukan oleh perusahaan.) 11 responden (12,64%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 50 responden (57,47%) yang menjawab Setuju (S), 25 responden (28,74%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi memiliki tanggung jawab yang baik dalam pekerjaan walaupun melebihi jam kerja yang telah ditentukan. Namun ada juga yang menjawab


(59)

ragu-ragu dan tidak setuju, selain faktor usia, ada karyawan wanita yang tidak dapat bekerja lebih lama karena memiliki tanggung jawab di rumah mereka. 23. Untuk pernyataan 23 (Saya mampu mencapai target kerja yang telah

ditetapkan perusahaan.) 14 responden (16,09%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 57 responden (65,52%) yang menjawab Setuju (S), 15 responden (17,24%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi mampu mencapai target yang telah ditentukan perusahaan PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan.

24. Untuk pernyataan 24 (Hasil kerja saya selama ini sesuai dengan standar perusahaan.) 14 responden (16,09%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 58 responden (66,67%) yang menjawab Setuju (S), 15 responden (17,24%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan mempunyai standar kerja yang jelas sehingga para karyawan bagian produksi dapat bekerja dengan baik.

25. Untuk pernyataan 25 (Saya dipercayai oleh atasan untuk melaksanakan tugas penting karena ketelitian saya.) 12 responden (13,79%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 63 responden (72,42%) yang menjawab Setuju (S), 11 responden (12,64%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini menunjukkan bahwa dominan karyawan


(60)

bagian produksi memiliki ketelitian yang baik sehingga atasan mempercayai mereka untuk melaksanakan tugas penting selain tugas harian mereka.

26. Untuk pernyataan 26 (Saya selalu berhati - hati dalam melaksanakan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.) 7 responden (8,04%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 56 responden (64,37%) yang menjawab Setuju (S), 24 responden (27,59%) menjawab Ragu-Ragu (R), dantidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (S) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa karyawan bagian produksi selalu berkonsentrasi dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga kesalahan dalam bekerja pun jarang terjadi. Namun masih ada juga karyawan bagian produksi yang kurang berhati-hati dalam bekerja hal ini dikarenakan mereka keasyikan mengobrol dan mendengarkan musik saat sedang melakukan pekerjaannya sehingga pikiran mereka pun terbagi dua dan tidak jarang kesalahan pun tidak dapat dihindari.

27. Untuk pernyataan 27 (Saya selalu menggunakan waktu dengan tepat.) 8 responden (9,19%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 73 responden (83,91%) yang menjawab Setuju (S), 6 responden (6,90%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan bagian produksi dapat menggunakan waktu dengan tepat dalam menuntaskan semua pekerjaannya.

28. Untuk pernyataan 28 (Saya melaksanakan pekerjaan dengan tidak menunda – nunda waktu.) 11 responden (12,64%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 59 responden (67,82%) yang menjawab Setuju (S), 16 responden (18,39%)


(61)

menjawab Ragu-Ragu (R), dan 1 responden (1,15%) yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan bagian produksi tidak pernah menunda pekerjaan yang telah diberikan kepadanya namun ada juga beberapa karyawan bagian produksi yang menjawab ragu-ragu dimana mereka menganggap bahwa pekerjaan tersebut mudah untuk dikerjakan sehingga mereka sering menunda untuk mengerjakannya.

29. Untuk pernyataan 29 (Saya selalu melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu.) 21 responden (24,14%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 61 responden (70,11%) yang menjawab Setuju (S), 5 responden (5,75%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa para karyawan bagian produksi mampu melaksanakan pekerjaannya tepat pada waktunya. Namun tidak jarang karyawan bagian produksi sepele dengan pekerjaanya sehingga para karyawan bagian produksi sering menunda waktu untuk menyelesaikannya.

30. Untuk pernyataan 30 (Dalam menyelesaikan tugas yang memerlukan kerja sama, saya dapat bekerja sama dengan baik.) 22 responden (25,29%) yang menjawab Sangat Setuju (SS), 54 responden (62,07%) yang menjawab Setuju (S), 11 responden (12,64%) menjawab Ragu-Ragu (R), dan tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS) dan menjawab Sangat Tidak Setuju (STS). Ini menunjukkan bahwa para karyawan bagian produksi mempunyai hubungan yang baik dengan rekan kerjanya sehingga mereka akan lebih mudah untuk bekerja sama di dalam meyelesaikan pekerjaannya.


(1)

12. Kepada Seluruh karyawan bagian Produksi PT Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan. Terima kasih atas bantuan dan kerja sama selama penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan waktu, fasilitas dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan semoga ini dapat bermanfaat.

Medan, Februari 2016 Penulis,

Cecilia Octora. M. NIM: 130521139


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ……… iv

DAFTAR TABEL………. v

DAFTAR GAMBAR………. vi

DAFTAR LAMPIRAN………. vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 8

1.3Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1Standar Prosedur Operasional ... 10

2.1.1 Pengertian Standar Prosedur Operasional ... 10

2.1.2 Jenis-Jenis Standar Prosedur Operasional ... 10

2.1.3 Tujuan dan Manfaat Standar Prosedur Operasional ... 14

2.1.4 Tahap-Tahap Penyusunan Standar Prosedur Operasional ... 16

2.1.5 Hambatan dalam Penyusunan Standar Prosedur Operasional.. 20

2.2 Disiplin ... 22

2.2.1 Pegertian Disiplin Kerja ... 22

2.2.2 Tujuan Disiplin Kerja ... 22

2.2.3 Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja ... 23

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 24

2.2.5 Pelaksanaan Disiplin Kerja ... 25

2.3 Kinerja Karyawan ... 30

2.3.1 Pengertian Kinerja ... 30

2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 31

2.3.3 Dimensi Kinerja ... 34

2.3.4 Penilaian Kinerja ... 34

2.3.6 Tujuan Penilaian Kinerja ... 36

2.4 Penelitian Terdahulu ... 38

2.5 Kerangka Konseptual ... 38

2.6 Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

3.1 Jenis Penelitian ... 42


(3)

3.3 Batasan Operasional ... 42

3.4 Defenisi Operasional ... 43

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 45

3.6 Populasi dan Sampel ... 46

3.7 Jenis Data ... 46

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 48

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48

3.9.1 Uji Validitas ... 49

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 50

3.10 Teknik Analisis ... 52

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 52

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 52

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 53

BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Profil Perusahaan ... 56

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 56

4.1.2 Struktur Organisasi ... 58

4.1.3 Uraian Tugas ... 59

4.2 Hasil Penelitian ... 73

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 73

4.2.1.1 Karakteristik Responden ... 73

4.2.1.2 Deskripsi Jawaban Responden ... 77

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 92

4.2.2.1 Uji Normalitas Data ... 92

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 95

4.2.2.3 Uji Multikolinieritas ... 96

4.2.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 98

4.2.4 Pengajuan Hipotesis ... 99

4.2.4.1 Uji Signifikan Serempak (Uji F) ... 99

4.2.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 101

4.2.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 102

4.3 Pembahasan ... 104

4.3.1 Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO) Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksis pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan ... 104

4.3.2 Pengaruh Penerapan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan ... 107

4.3.3 Pengaruh Penerapan SPO dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….... 111

5.1 Kesimpulan……….. 111

5.2 Saran……… 112

DAFTAR PUSTAKA……….. 114


(4)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Rekapitulasi Absensi Karyawan ... 6

1.2 Hasil Produksi ... 7

2.1 Penelitian Terdahulu………..………. 36 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 44

3.2 Skala Likert ... 46

3.3 Uji Validitas ... 49

3.4 Uji Realibilitas ... 51

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 74

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 75

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 75

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja... 76

4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai SPO ... 77

4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin………… 81

4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan 86

4.8 One- Sample Kolmograf-Smirnov Test ... 94

4.9 Hasil Uji Glejser ... 96

4.10 Uji Multikolinearitas ... 97

4.11 Hasil Uji-F ... 100

4.12 Hasil Uji-t ... 101

4.13 Pengujian Koefisien Determinasi ………. 103


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 40

4.1 Struktur Organisasi ... 58

4.2 Histogram Uji Normalitas ... 92

4.3 Normal P P-Plot ... 93


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 117

2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 120

3 Uji Asumsi Klasik ... 122


Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Pengaruh Pembuatan Standar Operasional Prosedur Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Di Pt Wangsa Jatra Lestari.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pembuatan Standar Operasional Prosedur Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Di Pt Wangsa Jatra Lestari.

1 6 11

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Pengaruh Pembuatan Standar Operasional Prosedur Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Di Pt Wangsa Jatra Lestari.

0 1 25

TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. PRAMONO IRINDO JAYA SIDOARJO.

2 31 100

Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan

0 1 15

Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan

0 0 2

Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan

0 0 9

Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan

0 0 32

Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan

0 4 3

Pengaruh Penerapan Standar Prosedur Operasional dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Charoen Pokhpand Jaya Farm I Medan

0 0 9