34
d. Belajar
Proses yang dijalani seseorang dari tahap tidak tahu menjadi tahu dan memahami akan sesuatu terutama yang berhubungan dengan
organisasi dan pekerjaan.
2.3.3 Dimensi Kinerja
Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukkan tingkatan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan
dimensi dari suatu kinerja. Dimensi kinerja haruslah merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau
melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan perorangan terus mengalami peningkatan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan. Menurut
Mathis 2002:78, kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi konstribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk :
a. Kuantitas kerja, merupakan volume kerja yang dihasilkan
di atas kondisi normal. b.
Kualitas kerja, merupakan keterampilan, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan mengabaikan volume pekerjaan.
c. Pemanfaatan waktu, merupakan penggunaan masa kerja
yang disesuaikan dengan kebijakkan perusahaan. d.
Kerjasama, merupakan kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan.
2.3.4 Penilaian Kinerja
Menurut Moeheriono 2009:106, ada empat aspek penilaian kinerja, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
35
1. Hasil kerja, yaitu keberhasilan karyawan dalam pelaksanaan kerja
output biasanya terukur, seberapa besar yang telah dihasilkan, berapa jumlahnya dan berapa besar kenaikannya, misalkan omset pemasaran,
jumlah keuntungan dan total perputaran asset, dan lain-lain
2. Perilaku, yaitu aspek tindak tanduk karyawan dalam melaksanakan
pekerjaan, pelayanan, kesopanan, sikap, dan perilakunya, baik
terhadap sesama karyawan maupun kepada pelanggan.
3. Atribut dan kompetensi, yaitu kemahiran dan penguasaan karyawan
sesuai tuntutan jabatan, pengetahuan, keterampilan dan keahliannya,
seperti kepemimpinan, inisiatif, dan komitmen.
4. Komparatif, yaitu membandingkan hasil kinerja karyawan dengan
pegawai lainnya yang selevel dengan yang bersangkutan, misalnya
sesama sales berapa besar omset penjualannya selama satu bulan.
Ada beberapa prinsip dalam penilaian kinerja menurut Moeheriono 2009:107, yaitu :
1 Relevance, yaitu harus ada kesesuaian faktor penilaian dengan tujuan
sistem penilaian. 2
Acceptability, yaitu dapat diterima atau disepakati karyawan. 3
Realibility, yaitu faktor penilaian harus dapat dipercaya dan diukur karyawan secara nyata.
4 Senstivity, yaitu dapat membedakan kinerja yang baik atau yang
buruk. 5
Practicality, yaitu mudah dipahami dan dapat diterapkan secara praktis.
Universitas Sumatera Utara
36
2.3.5 Tujuan Penilaian Kinerja