38
Management Practice to Non-
Managerial Employees
Productivity in Garment Industry
SriLanka.. berganda
terhadap produktivitas kinerja karyawan pada Industri Garment Sri Lanka .
Sumber: Angih Wanabakti P dan Nelman Dwihardo H 2011, Jane 2011,Suardi Yakub,Ira Ebertna Purba 2011, Carrie and Gilles 2013, Rista Eka Rachim
dan Diah Ekaningtias 2011 dan W.W.A.N Sujeewa 2010
2.5 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesa dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterikatan objek yang diteliti dan merupakan
tuntunan untuk memecahkan masalah dalam penelitian serta merumuskan hipotesis yang berbentuk bagan alur yang dilengkapi data kualitatif.
Pada dasarnya SPO adalah suatu perangkat lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu Budihardjo, 2014:7. Oleh
karena prosedur kerja yang dimaksud bersifat tetap, rutin dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja tersebut dibakukan menjadi dokumen tertulis yang disebut sebagai
SPO. SPO harus disosialisasikan kepada seluruh karyawan sebelum melakukan pekerjaan. Hal ini agar mempermudah karyawan dalam melaksanakan pekerjaan,
menyadari akan tanggung jawab, memahami dan mengetahui hak dan kewajibannya.
Penerapan SPO yang mengikuti peraturan akan berdampak pada kinerja yang baik, hal ini disebabkan oleh seluruh rangkaian kegiatan operasional yang
dijalankan oleh karyawan berjalan semestinya. Setiap perusahaan, bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan
Universitas Sumatera Utara
39
tugas dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Tanpa adanya panduan yang jelas, tugas dan fungsi tiap elemen perusahaan akan berjalan timpang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Angih Wanabakti P dan Nelman Dwihardo H 2011 yang berjudul
“Pengaruh Penerapan SOP terhadap Produktivitas Teknisi pada Bengkel Toyota Urip PT. Hadji Kalla Makassar
”, hasil penelitian dan analisa diketahui bahwa penerapan SOP berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Produktivitas Teknisi. Disiplin karyawan memainkan peranan dominan, krusial, dan kritikal
dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan kinerja para karyawan. Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap karyawan, karena hal
ini akan menyangkut tanggung jawab moral karyawan itu pada tugas kewajibannya. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer
untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku Rivai,2004:444. Pembuatan suatu peraturan disiplin
dimaksudkan agar para karyawan dapat melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh sebab itu, peraturan disiplin pada perusahaan-
perusahaan swasta tidak akan banyak berbeda dengan organisasi publik. Kedisiplinan adalah salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi.
Dikatakan sebagai faktor yang penting karena disiplin akan mempengaruhi kinerja karyawan dalam organisasi. Semakin tinggi disiplin karyawan, semakin tinggi
prestasi kerja yang dapat dicapai. Pada umumnya disiplin yang baik apabila karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua
Universitas Sumatera Utara
40
pekerjaannya dengan baik dan mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma- norma sosial yang berlaku.
Maka karyawan tersebut akan menghasilkan jumlah dan kualitas kinerja yang memuaskan. Disiplin adalah kesadaran sikap seseorang yang secara sukarela
menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya Hasibuan, 2006:193. Jadi, seseorang akan mematuhi mengerjakan semua tugasnya dengan
baik, bukan atas paksaan dan kesedihan. Pada penelitian yang dilakukan oleh W.W.A.N Sujeewa 2010
, “Impact on Employee Discipline Management Practice to Non-Managerial Employees Productivity in Garment Industry
SriLanka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kinerja karyawan pada
Industri Garment Sri Lanka . Dari uraian di atas, maka dibuat suatu kerangka konseptual yang ditujukan
untuk menganalisis hubungan korelasi antara variabel bebas penerapan SPO dan disiplin dengan variabel terikat kinerja karyawan yang disebut dengan
Descriptive Research dan untuk menganalisis pengaruh antara variabel satu dengan variabel lain yang disebut dengan Explanative Research, sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Budihardjo 2014, Rivai 2004, dan Hasibuan2006
Penerapan SPO
Disiplin Kinerja Karyawan
Y
Universitas Sumatera Utara
41
2.6 Hipotesis