2. Defenisi Operasional Tabel 1.1 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional
Alat Ukur Skala
Hasil Ukur 1.
Tingkat kecemasan
orang tua yang
anaknya dipasang
infus Kondisi kecemasan yang dialami
orang tua ketika anaknya dilakukan prosedur invasif
pemasangan infus. Tingkat kecemasan orang tua
terdiri dari : 1.
Cemas ringan : Orang tua yang mengalami
cemas ringan akan menjadi tegang dan lebih waspada
terhadap pemasangan infus pada anaknya, tingkat
kesadaran yang tinggi dan tingkah laku sesuai dengan
situasi. Cemas ini merupakan cemas yang normal yang
dialami orang tua terhadap pemasangan infus pada
anaknya.
2. Cemas sedang :
Orang tua yang mengalami cemas sedang mengalami
perhatian yang selektif yaitu memusatkan perhatiannya
pada pemasangan infus terhadap anaknya namun
dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.
3. Cemas berat : Orang tua yang mengalami
cemas berat cenderung untuk memusatkan perhatiannya
pada tindakan pemasangan infus terhadap anaknya dan
tidak dapat berpikir tentang hal lain.
Kuesioner terdiri dari 28
pernyataan dikotomi,
dengan pilihan
jawaban yaitu :“ya”
atau “tidak”
ordinal Total skor :
28–56, dengan
perincian sebagai berikut
=
1. skor 28-34 : cemas ringan
2. skor 35-41
: cemas sedang 3.
skor 42-48 : cemas berat
4. skor 49-56
: panik
4. Panik : Orang tua yang mengalami
panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun
dengan pengarahan. Orang tua yang panik, kemampuan
untuk berhubungan dengan orang lain menurun dan tidak
dapat berpikir secara rasional.
BAB 4 METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan orang tua terhadap
pemasangan infus pada anak usia prasekolah.
2. Populasi dan Sampel
2.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006. Populasi
dalam penelitian ini adalah orang tua dari anak yang sedang dirawat inap di ruang III RSUD Dr. Pirngadi Medan yaitu sebanyak 625 orang Rekam Medik, 2009.
Adapun rata-rata perbulannya menjadi sekitar 52 orang. 2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Arikunto, 2006. Pada penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. Penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan rumus:
Dimana: N = Besar Populasi n = Besar Sampel
d = tingkat signifikan 0,05 Setiadi, 2007 n =
N 1 + N d
2
Berdasarkan rumus diatas didapatlah jumlah sampel sebanyak 46 orang. Yaitu: n = N
1 + N d
2
= 52
1 + 52 0,05
2
= 46 orang
Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Orang tua yang merawat anaknya di rumah sakit dengan anak berusia 3–6
tahun prasekolah yang dipasang infus. 2. Dapat berbahasa Indonesia dengan baik
3. Bersedia menjadi responden penelitian.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang III Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan. Rumah sakit ini dipilih sebagai tempat penelitian karena rumah
sakit ini merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selain itu, rumah sakit ini juga
memiliki jumlah sampel yang memadai sehingga mudah untuk mendapatkan sampel yang diinginkan untuk dapat mengetahui tingkat kecemasan orang tua
terhadap pemasangan infus pada anak usia prasekolah. Pengumpulan data dilakukan selama satu bulan, yaitu tanggal 8 Februari-8 Maret 2011.