menyalahi asumsi heteroskedastisitas adalah dengan mentransformasikan ke dalam bentuk logaritma, yang hanya dapat dilakukan jika semua data bernilai
positif. Atau dapat juga dilakukan dengan membagi semua variabel dengan variabel yang mengalami gangguan heteroskedastisitas.
3.5.4. Uji Linearitas
Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Uji ini jarang digunakan pada berbagai
penelitian, karena biasanya model dibentuk berdasarkan telaah teoretis bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah linear.
Hubungan antar variabel yang secara teori bukan merupakan hubungan linear sebenarnya sudah tidak dapat dianalisis dengan regresi linear, misalnya masalah
elastisitas. Jika ada hubungan antara dua variabel yang belum diketahui apakah linear
atau tidak, uji linearitas tidak dapat digunakan untuk memberikan adjustment bahwa hubungan tersebut bersifat linear atau tidak. Uji linearitas digunakan untuk
mengkonfirmasikan apakah sifat linear antara dua variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang ada.
3.6. Definisi Operasional
Untuk memberikan batasan penelitian yang memudahkan analisis dan pemahaman variabel yang digunakan dalam penelitian ini maka perlu diberikan
definisi operasional dan indikator sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Bantuan modal kerja adalah bantuan yang diterima oleh pedagang pakaian di Kota Medan yang berasal dari bank, koperasi dan bantuan lainnya. Diukur
dalam satuan rupiah. 2. Aset Barang adalah jumlah nilai barang yang digunakan untuk menjalankan
usaha. Diukur dalam satuan rupiah. 3. Tenaga kerja adalah jumlah pegawai yang digunakan dalam menjalankan
suatu usaha. Diukur dalam satuan orang. 4. Pengembangan usaha adalah kemajuan yang dimiliki oleh pedagang pakaian
setelah mendapatkan modal kerja. Diukur dalam omset usaha yang dimiliki dalam satuan rupiah.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Perkembangan Morfologi Kota Medan 4.1.1.
Sejarah Kota Medan
Sejarah kota medan berawal dari sebuah perkampungan kecil yang dibuka sekitar tahun 1590-an oleh guru yang bernama Guru Patimpus yang beragama
Islam dan berasal dari suku Karo. Perkampungan yang didirikan oleh Guru Patimpus terletak pada pertemuan antara Sungai
Deli dan Sungai Babura dan
diberi nama Medan Putri. Karena kawasan tersebut merupakan jalur lalu lintas
perdagangan yang cukup ramai, maka Medan Putri yang merupakan cikal bakal kota Medan, dengan cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat
penting. Jhon Anderson
, seorang Inggris yang melakukan kunjungan ke Kampung Medan tahun 1823, mencatat dalam bukunya Mission to the
East Coast of
Sumatera bahwa penduduk Kampung Medan pada waktu itu masih berjumlah 200 orang. Tapi dia hanya melihat penduduk yang menetap di pertemuan antara dua
sungai tersebut. Perkembangan kota medan sangat dipengaruhi oleh perkebunan tembakau yang dibangun oleh Belanda dan banyak orang-orang berdatangan dari
beberapa Pulau untuk bekerja pada perusahaan tersebut. Sebagai pusat perdagangan baik regional maupun internasional, sejak awal
Kota Medan telah memiliki keragaman suku etnis, dan agama. Oleh karenanya, budaya masyarakat yang
ada juga sangat pluralis yang berdampak beragamnya
nilai-nilai budaya tersebut tentunya sangat menguntungkan, sebab diyakini tidak satupun kebudayaan yang berciri menghambat kemajuan modernisasi, dan
Universitas Sumatera Utara