Uji Ketepatan Predictor Uji Kelayakan Koefisien RegresiBobot Beta Uji Multikolinieritas Uji linieritas

kerja dan nilai asset barang dengan tenaga kerja. Dari hasil pengujian di atas membuktikan bahwa model regresi penelitian ini sudah layak.

2. Uji Ketepatan Predictor

Untuk menguji ketepatan predictor variabel exogeneous yang digunakan untuk memprediksi variabel endogeneous dapat digunakan angka standard deviasi dan angka standard error of estimate. Ketentuannya agar dikatakan predictor layakbenar yaitu jika nilai angka standard error of estimate standard deviasi, dan predictor dikatakan tidak layaksalah jika nilai angka standard error of estimate standard deviasi. Hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah. Tabel 4.10. Uji Ketepatan Predictor Struktur II Std. Deviation N Tenaga Kerja 3,754 100 Bantuan Modal 4.04E+11 100 Nilai Aset Barang 4.01E+11 100 Model Summary Std. Error of the Estimate 1,990 Sumber : Lampiran 3 Jika dilihat hasil penghitungan di atas nilai standard error of estimate pada tabel 4.10 sebesar 1,990 standard deviasi 4,014E8 Nilai Aset Barang standard deviasi 4,039E8 Bantuan Modal. Kesimpulannya kedua variabelexogenous yang digunakan sebagai predictor sudah layakbenar.

3. Uji Kelayakan Koefisien RegresiBobot Beta

Kelayakan koefisien regresibobot beta dapat dilihat dari hasil regresi dengan SPSS 19 pada tabel di bawah ini. Tabel 4.11. Uji Kelayakan Koefisien RegresiBobot Beta Struktur II Model T Sig. 1 Constant 1,821 ,072 Bantuan Modal 3,215 ,002 Nilai Aset Barang 4,148 ,000 Sumber : Lampiran 3 Universitas Sumatera Utara Jika dilihat pada Tabel 4.11. di atas maka kedua variable yang mempunyai koefisien regresi yang signifikan, karena nilai sig-nya dibawah 0,05.

4. Uji Multikolinieritas

Terjadi multikolinieritas pada variabel-variabel independen jika nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Tabel di bawah menunjukan hasil analisis Collinierity dengan menggunakan SPSS 19. Tabel 4.12. Uji Multikolinieritas Struktur II Sumber : Lampiran 3 Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang memilki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi ini.

5. Uji linieritas

Tabel 4.13. Tabel Uji Linearitas Variable Bantuan Modal Kerja dan Tenaga Kerja Sumber : Lampiran 3 Tolerance VIF BM 0.201 4.968 NB 0.201 4.968 Collinearity Statistics sum of squares df mean square F Sig. tkbm between groups combined 1.03E+03 16 6.45E+01 14.715 0.000 liniearity 9.43E+02 1 9.43E+02 215.2 0.000 deviation from liniearity 8.86E+01 15 5.91E+00 1.349 1.93E-01 within groups 3.64E+02 83 4.38E+00 total 1.40E+03 99 Universitas Sumatera Utara Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0.000. Karena signifikansi kurang dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variable bantuan modal kerja dan tenaga kerja terdapat hubungan yang linear. Tabel 4.14. Tabel Uji Linearitas Variable Tenaga Kerja dan Nilai Asset Barang Sumber : Lampiran 3 Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0.000. Karena signifikansi kurang dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variable nilai asset barang dan tenaga kerja terdapat hubungan yang linear.

6. Uji Normalitas Data