18 12
Pemeriksaa paru
Pada pemeriksaan ini terhadap Tn.H maka dilakukanlah palpasi getaran suara: vesikuler, perkusi: resonan, auskultasi: suara nafas bronkhial, suara
tambahan ronchi +.
13
Pemeriksaan Jantung
Pada pemeriksaan ini terhadap Tn.H maka dilakukanlah inspeksi: normal, tidak tampak adanya benjolan, palpasi: pulsasi tidak teraba,
14 Pemeriksaan Abdomen
Pada pemeriksaan ini terhadap Tn.H maka dilakukanlah inspeksi: abdomen simetris tidak tampak benjolan, auskultasi: peristaltik normal,
palpasi: tidak ada nyeri tekan pada abdomen, perkusi: suara abdomen timpani.
15 Pemeriksaan Kelamin dan sekitarnya
Pada pemeriksaan ini tidak dilakukan pemeriksaan pada Tn.H. 16
Pemeriksaan muskuloskeletalekstremitas : eks. superior: oedem pada lengan kiri +, eks.inferior: oedem pretibial +.
Fungsi Motorik: Tn.H dapat berdiri atau berjalan tetapi dibantu oleh keluarga
Fungsi Sensorik identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran:
Tn.H dapat merasakan adanya sentuhan, panas dingin, dan tajam tumpul.
8. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Pola makan dan minum
Tn.H makan 3 kali sehari, klien tampak mau makan dibuktikan dengan makanan yang diberikan kepada Tn.H selalu habis. Jenis makanan yang
di makan oleh Tn.H adalah diet MB, waktu pemberian makanan sesuai dengan jadwal makan yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit. Pembiran
cairan kepada Tn.H adalah Tn.H minum 2 L dalam satu hari dan Tn.H menerima cairan intravena NaCl 0,9 10 tetesmenit.
Universitas Sumatera Utara
19
c. Perawatan diripersonal hygiene
Kebersihan tubuh Tn.H bersih, Tn.H di mandikan 2 x sehari dengan air hangat oleh keluarganya. Mulut dan gigi Tn.H bersih begitu juga
keadaan kuku kaki dan tangan tampak bersih.
d. Pola kegiatanAktivitas
Tn.H melakukan aktivitas untuk mandi, makan, eliminasi, dan ganti pakaian Tn.H melakukannya tidak sendiri klien dibantu oleh anaknya.
Tn.H juga selalu melakukan sholat 5 waktunya walaupun dilakukan diatas tempat tidur.
e. Pola Eliminasi
BAB
Tn.H BAB normal 1 x sehari konsistensi BAB lunak, tidak ada riwayat perdarahan, BAB terakhir 17 juni pada saat pagi hari.
BAK
Tn.H BAK sering 6 x sehari tidak terpasang kateter urine dan tidak ada nyeri pada saat BAK.
Universitas Sumatera Utara
20
A. Masalah Keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 17 Juni 2013 dan dikelompokan berdasarkan DO dan DS maka masalah keperawatan yang dapat dirumuskan
adalah sebagai berikut:
1 Ketidakefektifan pola nafas
2 Gangguan pola tidur
3 Nyeri akut
Untuk lebih jelasnya lagi masalah keperawatan berdasarkan analisa data yang dikelompokan dengan DO dan DS tersebut dapat dilihat dari analisa data di
lampiran 2 yang sudah tersedia.
B. Diagnosa Keperawatan Prioritas
Berdasarkan masalah keperawatan dan pengkelompokan DO dan DS, dan etiologi maka diagnosa keperawatan tersebut bisa dirumuskan menjadi:
1 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan nyeri atau
kelemahan otot ditandai dengan RR: 28xi, irama: takipnue. 2
Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik seperti: nyeri, nafas pendek dan batuk.
3 Nyeri akut berhubungan dengan perubahan frekuensi nafas, oedem
pada ektremitas atas dan bawah ditandai dengan skala nyeri saat bernafas dan pada eks. atas dan bawah: 4
C. Perencanaan Keperawatan dan Rasional
Setelah dilakukannya pengkajian pada tanggal 17 Juni 2013, maka dibuatlah suatu perencanaan keperawatan dan rasional berdasarkan dari rumusan
masalah yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk lebih jelasnya lagi perencanaan keperawatan beserta rasionalnya dapat dilihat di lampiran 3 yang sudah
tersedia. Perencanaan keperawatan dan rasional tersebut yakni:
1 Pada tanggal 17 Juni 2013 dibuatlah perencanaan keperawatan
dengan diagnosa keperawatan yang pertama: Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan nyeri atau kelemahan otot. Adapun
tujuan dan kriteria hasil, intervensi dan rasional yang ditujukan untuk diagnosa tersebut:
Tujuan: pola nafas kembali normalefektif
Universitas Sumatera Utara