IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
39
Financial Highlights Operational Areas Port Branches
Subsidiaries Goals
Report from the Board of Commissioners
Report from the Board of Directors
Management Discussion Analysis on Company Performance
- Sebagai kelanjutan program, Perseroan
menyelenggarakan Leadership Development Program Batch 2, yang telah dilaksanakan yaitu
workshop unleashing personal purpose workshop, workshop build a coaching workshop, action
learning project. Pihak Accenture sebagai Subject Matter Expert dan Project Sponsor dari IPC. Untuk
periode kedua ini diikuti oleh 27 peserta.
- Perseroan menyadari pentingnya menyiapkan generasi muda.
Young Workforce Management telah menghasilkan 16 inisiatif pengembangan
yang mewakili values yang dikembangkan di
Perseroan, di antaranya: leadership support,
work environment, meaningful work, fun at work, rewards, opportunities yang menjadi aspirasi dari
young workforce.
4. Change Agent Development Program
Pogram ini terlaksana bekerja sama dengan Rumah Perubahan dan bertujuan untuk mendorong para
change agent di lingkungan Perseroan menjadi role model dan prime
mover di Perseroan. Selama tahun 2014, Perusahaan telah melaksanakan
program ini sebanyak 7 kali dimana masing-masing batch dikirimkan 40 orang change
agent. Program ini dilaksanakan di Rumah Perubahan, Bekasi. Adapun
materi yang diberikan meliputi: a. Knowing your self Peserta mampu mengenali dan
menggali potensi diri; b. Limiting Belief Peserta mengetahui momentum
penting dalam hidupnya, serta hal-hal yang dapat membatasi dan hal-hal yang berpotensi untuk
dapat meningkatkan kualitas diri; c. Building
commitment Peserta memperoleh insight mengenai dirinya sendiri sehingga melalui
pemahaman tersebut peserta dapat diarahkan untuk dapat mengoptimalisasi potensi dan fokus
pada kekuatan yang dimiliki;
d. Be a driver Peserta memahami bahwa proses
transformasi budaya di Perseroan ditentukan oleh sejauh mana Change Agent mengoptimalkan peran
mereka sebagai penggerak perubahan.
5. Program Pendidikan dan Pelatihan Dalam Negeri dan Luar Negeri
Pada tahun 2014, sekitar 50 orang telah menyelesaikan program pasca sarjana dari luar negeri dan menempati
berbagai posisi strategis manajemen di kantor pusat, cabang dan anak perusahaan. Seperti pada bidang
hukum, corporate secretary, pengadaan, keuangan, operasional, komersial dan pengembangan usaha.
- As a follow up program, the Company organized Leadership Development Program Batch 2.
Activities that have been conducted were: Unleashing personal purposes workshop, build
a coaching workshop, action learning project. Accenture was subject matter experts and sponsor
project from IPC. The second period program took up 27 participants.
- The Company realizes the importance to prepare young generations. Young Workforce Management
has resulted 16 development initiatives representing values developed in the Company
such as leadership support, work environment, meaningful work, fun at work, reward and
opportunities, all inspired from young workforce.
4. Change Agent Development Program
This program was conducted by cooperating with Rumah Perubahan and aimed to encourage the
change agent within the Company to enact as role model and prime mover in Company.
During 2014, Company has implemented this program for 7 times, where each batch sent 40 people of change
agent. This program was implemented in Rumah Perubahan, Bekasi. The provided materials includes:
a. Knowing yourself The participants are able to
acknowledge and explore the individual potential; b. Limiting Belief Participant recognizes the
remarkable momentum in their life, including the things that have limited and the things that have
potential to improve personal quality; c. Building commitment Participants get insight
about themselves thus by the understanding, the participants can be directed to optimize the
potential and focus on the strengths; d. Be a driver Participants understand that the
cultural tranformation process in the Company is determined with the benchmark of how far
Change Agent can optimize their role as a driver of changes.
5. Training and Education Program in Domestic and Abroad
In 2014, about 50 people have completed the graduate program from abroad and held various strategic
management positions at headquarters, branches, and subsidiaries. Such as ield of law, corporate secretary,
procurement, inancial, operational, commercial, and business development.
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
40
Ikhtisar Keuangan Wilayah Kerja Cabang Pelabuhan
Entitas Anak Target Pencapaian
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Analisa Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
Beberapa jurusan bidang studi yang diambil sangat terkait dengan kepentingan pengembangan serta
mendukung pencapaian visi dan misi Perseroan. Di antaranya adalah, bidang Logistik, Manajemen, Teknik,
Transportasi, Teknik Sipil, Transportasi Internasional, Teknik Mekanika, Bisnis Kepelabuhanan, Akuntansi
dan Keuangan, Sistem Informasi Manajemen, Teknik Kelautan dan Pengembangan Portal. Selain itu,
Perseroan juga telah merealisasikan Program MBA KLU batch I dan II.
Teknologi Informasi
Pada tahun 2014, Perseroan banyak melakukan pembenahan di bidang teknologi informasi seiring dengan
dinamika kebutuhan perusahaan yang terus berkembang. Di bidang Operasional, penerapan ICT dilakukan
untuk mendukung “Operational Excellence” dengan mengembangkan beberapa aplikasi, antara lain:
1. Adopsi teknologi informasi yang berbasis standar
internasional berupa Terminal Operating System TOS guna mendukung operasional Terminal Peti Kemas.
Penerapan TOS dilakukan secara bertahap, dimulai dari Terminal III Tanjung Priok, dan akan dikembangkan di
tempat lain dengan memperhatikan kesiapan fasilitas Terminal Peti Kemas serta volumenya.
2. Adopsi Teknologi Informasi untuk mendukung layanan Terminal Kendaraan Car Terminal Operating
System di PT Indonesia Kendaraan Terminal. Solusi ini diterapkan di Terminal Internasional maupun
Terminal Domestik, dengan menggunakan barcode yang menempel di body kendaraan sebagai Vehicle
Identiication Number sehingga mampu mempercepat bongkar muat di dermaga
3. Adopsi teknologi informasi untuk mendukung layanan logistik dan pergudangan untuk kebutuhan
operasional di PT Multi Terminal Indonesia. Solusi ini merupakan modul terintegrasi mulai dari
pergudangan, pengangkutan, freight forwarding dan third party logistic.
4. Implementasi dashboard system untuk menyajikan datainformasi dalam bentuk grais yang dapat
digunakan sebagai sarana bantu analisa serta pengambilan keputusan. Implementasi ini dibagi
menjadi dua fase, Pada fase 1 telah dikembangkan sistem informasi dwelling time nasional http:
dwelling.indonesiaport.co.id untuk menyajikan jumlah dwelling time di Pelabuhan Terminal Peti Kemas di
Jakarta, yaitu JICT, TPK Koja, Terminal III Tanjung Priok. Sedangkan, pada fase 2, telah dikembangkan sistem
informasi untuk menyajikan data kinerja peti kemas seperti
throughputproductivity, turn- round-time, dan sebagainya.
Some of the study majors taken are closely related to the development priorities as well as supporting the
pursuance of Company’s vision and mission. Among these are Logistics, Management, Engineering, Shipping
Transport, Civil Engineering, International transport, Mechanical Engineering, Port Economics, Accounting
Finance, Management of Information System, Coastal Engineering Portal Development. Beside that, Company
has also realized the MBA KLU batch I and II Program.
Information Technology
In 2014, the Company conducted substantial revamping activities in information technology area along with growing
dynamic needs of the Company. In operational area, application of ICT was conducted to support “Operational
Excellence’ by developing several applications, among others:
1. Adopting international standard-based information
technology Terminal Operating System TOS to support Container Terminal operation. The implementation of
TOS were done gradually, starting from Tanjung Priok Teminal III and would be developed at other site with
attention on readiness of Container Terminal facilities and its volume.
2. Adopting Information Technology to support Car Terminal service Car Terminal Operating System at
PT Indonesia Kendaraan Terminal. This solution was applied on both International Terminal and Domestic
Terminal using barcode attached on the body of the vehicle as Vehicle Identiication Number, thus
accelerate the loading and unloading process in the yard.
3. Adopting information technology to support logistic and warehousing service for operational needs
at PT Multi Terminal Indonesia. This solution was an integrated module starting from warehousing,
transportation, freight forwarding and third party logistic.
4. Implementation of dashboard system to present datainformation in graphical form that can be
used as a means to support analysis and decision making process. In phase 1, a national time dwelling
information system http:dwelling.indonesiaport. co.id has been developed to present the amount
of dwelling time at container terminals in Jakarta, namely: JICT, TPK Koja, and Terminal III Tanjung Priok.
In phase 2, an information system has been developed to present container performance data such as
throughputproductivity, turn-round-time etc.
LAPORAN DIREKSI |
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
41
Financial Highlights Operational Areas Port Branches
Subsidiaries Goals
Report from the Board of Commissioners
Report from the Board of Directors
Management Discussion Analysis on Company Performance
Perubahan Komposisi Direksi
Pada tahun 2014 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham 11 Maret 2014 terjadi penambahan satu anggota
Direksi, yaitu Dede R. Martin. Kami mengucapkan selamat bergabung dalam Tim Manajemen IPC untuk bersama-
sama membangun dan mengembangkan Perseroan menjadi lebih baik lagi.
Untuk selanjutnya, komposisi Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan | Position
Dasar Pengangkatan | Legal Basis
R.J. Lino
Direktur Utama President Director
Diangkat kembali berdasarkan Keputusan Meneg BUMN No SK-48MBU2014 tanggal 11 Maret 2014
Reappointed based on Minister of SOE Decree No. SK-48 MBU2014 date March 11, 2014
Dana Amin
Direktur Operasi Operational Director
Tetap Unchanged
Ferialdy Noerlan
Direktur Teknik Technical Director
Diangkat kembali berdasarkan Keputusan Meneg BUMN No SK-48MBU2014 tanggal 11 Maret 2014
Reappointed based on Minister of SOE Decree No. SK-48 MBU2014 date March 11, 2014
Orias Petrus Moedak
Direktur Keuangan Finance Director
Tetap Unchanged
Saptono R. Irianto
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Commercial and Business Development Director
Diangkat kembali berdasarkan Keputusan Meneg BUMN No SK-48MBU2014 tanggal 11 Maret 2014
Reappointed based on Minister of SOE Decree No. SK-48 MBU2014 date March 11, 2014
Dede R. Martin
Direktur Pembinaan Cabang Anak Perusahaan Bisnis Pendukung
Branches, Subsidiary Supporting Business Development Director
Diangkat berdasarkan Keputusan Meneg BUMN No SK-48 MBU2014 tanggal 11 Maret 2014
Reappointed based on Minister of SOE Decree No. SK-48 MBU2014 date March 11, 2014
Apresiasi bagi Pemangku Kepentingan
Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas dukungan serta arahan dari Dewan
Komisaris. Kepada jajaran manajemen dan karyawan, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas
kerja keras dan komitmen yang diberikan, sehingga Perseroan mampu meraih pencapaian yang maksimal di
tengah situasi yang tidak mudah. Begitu juga dengan para pemangku kepentingan termasuk mitra kerja dan klien,
terima kasih atas kerja sama saling menguntungkan yang terjalin selama ini.
Jakarta, Mei | May
2015
R.J. Lino
Direktur Utama President Director
Changes in the Board of Directors’ Composition
In 2014, based on General Shareholders’ Meeting on March 11, 2014 there was one additional member of the
Company’s Board of Directors, namely Dede R. Martin. We welcome him to join IPC Management Team to build and
develop the Company together for the better.
Furthermore, the Composition of the Company’s Board of Directors is as follows:
Appreciation to the Stakeholders
We would like to express our sincerest appreciation and respect on the support and direction from the Board of
Commisioners. To the Management and employees, we would like to greatly thank you for the hard work and
commitment, so that the Company is able to achieve maximum result in middle of challenging situation.
Likewise with stakeholders including business partners and clients, thank you for mutual beneit of cooperation
established so far.
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
42
Ikhtisar Keuangan Wilayah Kerja Cabang Pelabuhan
Entitas Anak Target Pencapaian
Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi
Analisa Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
ANALISA PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS KINERJA
PERUSAHAAN
MANAGEMENT DISCUSSION ANALYSIS ON COMPANY
PERFORMANCE
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
43
Financial Highlights Operational Areas Port Branches
Subsidiaries Goals
Report from the Board of Commissioners Report from the Board of Directors
Management Discussion Analysis on Company Performance
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
44
Ikhtisar Keuangan Wilayah Kerja Cabang Pelabuhan
Entitas Anak Target Pencapaian
Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi
Analisa Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
TINJAUAN MAKRO |
MACROECONOMIC REVIEW
Situasi makroekonomi sepanjang tahun 2014 menjadi tantangan serius yang harus dihadapi Perseroan
Macroeconomic condition throughout 2014 has been a serious challenge which must be faced by the Company.
TINJAUAN USAHA
Memasuki pertengahan tahun 2014, lembaga-lembaga internasional seperti Dana Moneter Internasional IMF
telah mengoreksi pertumbuhan ekonomi global. Jika sebelumnya pertumbuhan ekonomi 2014 diprediksikan
sebesar 3,7, kemudian diubah menjadi 3,4 mengingat masih terjadi perlambatan pada pemulihan ekonomi
dunia.
Indonesia yang menganut sistem perekonomian terbuka, ikut terkena imbas dari perlambatan pada perekonomian
global tersebut. Selama tahun 2014, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan sebesar 3,43
dari USD182,57 miliar di tahun 2013 menjadi USD176,29 miliar pada 2014. Sedangkan impor menurun 4,53 dari
USD186,63 miliar di tahun 2013 menjadi USD178,18 miliar pada 2014.
Pertumbuhan ekonomi PDB pun ikut mengalami tekanan. Biro Pusat Statistik BPS mencatat bahwa
pertumbuhannya hanya 5,02, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang 5,78.
Entering mid-year of 2014, international institutions such as International Monetary Fund IMF has revised global
economic growth. While previously 2014 economic growth was predicted 3.7, then changed to 3.4 considering
there is still slowdown in world economy recovery.
Indonesia which adopt open economy system, has also got afected due to slowdown in world economy. During
year 2014, Indonesia’s overall export is declining by 3.43 from USD182.57 billion in 2013 to USD176.29 billion in
2014. While import decreased by 4.53 from USD186.63 billion in 2013 to USD178.18 billion in 2014.
Economic growth GDP is also under pressure. Central Bureau of Statistics BPS recorded the growth of 5.02
which is lower than 5.78 in the year 2103.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 sebesar 5,02, lebih rendah dibandingkan tahun 2013
yang sebesar 5,78. Economic growth in the year 2014 is 5.02 which is
lower than 5.78 in the year 2103.
Inlasi pada tahun 2014 masih tinggi sebesar 8,36, jauh lebih tinggi dari target tahun 2014
yang sebesar 5,3 During 2014, inlation continues on the high side at
8.36 which is much higher than 5.3 target of the year.
5,02 8,36
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
45
Financial Highlights Operational Areas Port Branches
Subsidiaries Goals
Report from the Board of Commissioners Report from the Board of Directors
Management Discussion Analysis on Company Performance
BUSINESS REVIEW
Menjelang berakhirnya tahun 2014 juga diwarnai dengan kenaikan suku bunga acuan
BI Rate sebesar 25 basis poin, dari 7,50 menjadi 7,75. Kenaikan suku bunga
ini merupakan respon yang diambil oleh Bank Indonesia untuk menahan laju inlasi, salah satunya akibat kenaikan
harga bahan bakar minyak. Walaupun demikian, sepanjang tahun 2014, inlasi akhirnya masih tetap tinggi, yaitu 8,36
year on year. Posisi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat
juga masih lemah. Pemerintah melalui APBN Perubahan 2014 menetapkan kurs rupiah terhadap Dolar AS sebesar
Rp11.600. Namun realisasinya, nilai Rupiah jauh lebih lemah dari target tersebut.
Bagi dunia usaha, termasuk di industri kepelabuhanan, kondisi makro di tahun 2014 tersebut memberikan
tantangan serius yang harus dicermati. Tak terkecuali dengan Perseroan, faktor eksternal perkembangan kondisi
politik, ekonomi dan dunia usaha menjadi faktor penting yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Perseroan pun
menyikapi tantangan tersebut dengan hati-hati, walaupun tidak mengurangi komitmen Perseroan untuk terus
berkembang melalui investasi. Towards the end of 2014, it is highlighted as well with
increase in Central Bank Bank Indonesia benchmark interest rate by 25 basis point, from 7.50 to 7.75. Bank
Indonesia’s respond to take interest rate hike is intended to curb the inlation where fuel price increase is one of the
causes. During 2014, however, inlation continues on the high side at 8.36 year on year.
Rupiah’s exchange rate position against US Dollar is still weak. Government, through 2014 Revised State Budget
APBN-P has set Rupiah exchange rate against US dollar at Rp 11,600. Nevertheless, in reality Rupiah value goes far
below that target.
As for business sector, including port industry, macro condition in year 2014 gives serious challenges to be
aware of. With no exception to the Company, political and economy development and business sectors’ external
factors have become signiicant element that afect company’s performance. The Company is also addressing
these challenges with caution, although it does not hinder Company’s commitment to continue growing through
investment.
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
46
Ikhtisar Keuangan Wilayah Kerja Cabang Pelabuhan
Entitas Anak Target Pencapaian
Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi
Analisa Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
TINJAUAN INDUSTRI |
INDUSTRIAL REVIEW
Secara umum, kondisi makro ekonomi sangat mempengaruhi kinerja industri kepelabuhanan. Ketika
perekonomian di suatu wilayah mengalami perlambatan akibat menurunnya aktivitas dunia usaha, industri
yang bergerak di bidang pengelolaan pelabuhan juga berpotensi mengalami kelesuan.
Pada tahun 2014, optimisme dunia usaha terhadap situasi ekonomi mengalami penurunan. Sentimen
yang diindikasikan melalui Indeks Tendensi Bisnis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik pada kuartal 1
2014 lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya pada tahun yang sama, yaitu dari 107,24 menjadi 104,07.
Indeks Tendensi Bisnis adalah indikator perkembangan ekonomi usaha terkini yang datanya diperoleh dari
Survei Tendensi Bisnis STB oleh Badan Pusat Statistik, bekerja sama dengan Bank Indonesia. Indeks tersebut
menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.
In general, macroeconomic condition signiicantly inluences port industry performance. Whenever there is a
economic slowdowns in a region due to declining business activities, there is a tendency of decreasing activities of
industries in port management.
Entering 2014, business optimism toward economic condition started to get shaky. This sentiment was
indicated by Business Tendency Index issued by Statistics IndonesiaBadan Pusat Statistik BPS in the irst quarter
2014 which stand at 104.07 which was lower than previous quarter in 107.24.
Business Tendency Index is an updated economic and business development index whose data is obtained
from Business Tendency Survey cooperation between Statistics Indonesia BPS and Bank Indonesia. The index
aims at describing business and economic condition in the existing quarter and forecasts for next quarter.
Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah memberikan kontribusi kepada Negara sebesar Rp1,95 triliun, baik
dalam bentuk dividen maupun pajak.
In 2014, the Company has contributed to the state revenue in the amount of Rp1.95 trillion, in the form of dividends and tax revenue
Badan Pusat Statistik mencatat bahwa total barang dalam negeri melalui 5 pelabuhan utama
naik 0,15 dari 43,76 juta ton pada tahun 2013 menjadi 43,82 juta ton pada tahun 2014.
Total domestic goods through 5 major ports is up by 0.15 from 43.76 million ton in 2013 to 43.82 million
ton in 2014.
Badan Pusat Statistik mencatat, total barang luar negeri melalui 5 pelabuhan utama
menurun 7,40, dari 35,60 juta ton pada tahun 2013 menjadi 32,97 juta ton tahun 2014.
Total international goods through 5 major ports is down increase by 7.40 from 35.60 million ton in
2013 to 32.97 million ton in 2014.
0,15 -7,40
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
47
Financial Highlights Operational Areas Port Branches
Subsidiaries Goals
Report from the Board of Commissioners Report from the Board of Directors
Management Discussion Analysis on Company Performance
Dari beragam studi disebutkan, teknologi informasi pun tak kalah pentingnya dalam industri kepelabuhanan.
Otomatisasi operasional terminal pelabuhan sudah menjadi prasyarat untuk bersaing. Termasuk kegiatan
bongkar-muat peti kemas yang semakin otomatis dengan bantuan komputer.
PETA PELABUHAN DI INDONESIA
Tabel di bawah ini memperlihatkan pengelolaan pelabuhan di Indonesia oleh Badan Usaha Milik Negara.
Perusahaan Pengelola | Port Corporations
Cakupan Provinsi | Coverage Provinces Pelabuhan yang Dimiliki | Ports Administrative
PT Pelabuhan Indonesia I Aceh, Sumatera Utara, Riau
Aceh, North Sumatera, Riau Belawan, Dumai, Tanjung Pinang, Lhokseumawe, Pekanbaru,
Tanjung Balai Karimun, Siibolga, Tembilahan, Malahayati, Tanjung Balai Asahan, Kuala Tanjung, Sungai Pakning, Batam.
PT Pelabuhan Indonesia II Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Banten, Kalimantan Barat, Jawa Barat
West Sumatra, Jambi, Bangka Belitung, South Sumatra, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Banten, West Kalimantan,
West Java Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Panjang, Palembang, Teluk Bayur,
Pontianak, Cirebon, Jambi, Bengkulu, Banten, Pangkal Balam, Tanjung Pandan.
PT Pelabuhan Indonesia III Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
Central Kalimantan, South Kalimantan, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara
Tanjung Perak, Tanjung Intan, Tanjung Wangi, Sampit, Tanjung Tembaga, Bima, Tanjung Emas, Trisakti, Benoa, Kotabaru, Kumai,
Maumere, Gresik, Tenau Kupang, Lembar, Celukan Bawang, TPK Semarang, Tenau Kupang.
PT Pelabuhan Indonesia IV Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku, Papua,
Papua Barat
East Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, West Papua Makassar, Balikpapan, Samarinda, Bitung, Ambon, Sorong,
Jayapura, Tarakan, Pantoloan, Ternate, Kendari, Parepare, Biak, Merauke, Manokwari, Nunukan, Fakfak, Gorontalo, Tolitoli,
Manado, Parepare, Bitung.
Kehadiran Undang-Undang No. 172008 tentang Pelayaran yang mengatur kerangka kerja untuk administrasi
pelabuhan di Indonesia, membawa perubahan signiikan terhadap struktur administrasi kepelabuhanan di
Indonesia, yang sebelumnya mengacu pada Undang- Undang No. 211992 tentang Pelayaran. Peraturan
tersebut memisahkan fungsi regulator dengan operator pelabuhan, sehingga menciptakan otoritas pelabuhan
baru yang mengambil alih beberapa fungsi yang sebelumnya dimiliki PT Pelabuhan Indonesia Persero.
Undang-Undang No. 172008 tersebut menghapus monopoli PT Pelabuhan Indonesia Persero di pelabuhan
komersial dan membuka peluang bagi operator lain, termasuk dari sektor swasta. Hal itu diwujudkan melalui
pemisahan peran regulator dan operator di bidang kepelabuhanan.
PERSEROAN DALAM INDUSTRI KEPELABUHANAN
Perseroan merupakan Badan Usaha Milik Negara dengan fokus utama di bidang pengusahaan jasa dan fasilitas
pelabuhan. Pendapatan usaha yang bersumber dari dua kegiatan utama tersebut sangat dipengaruhi oleh
frekuensi lalu lintas kapal barang dan penumpang dari From various studies, information technology is vital for
port industry. Operational automation of port terminal is a prerequisite for competitive ports, including container
loadingunloading which becomes more computer- assisted automatic.
MAP OF PORTS IN INDONESIA
The Table below showed Indonesian Ports managed by State-owned Enterprises.
Law No. 172008 on Shipping regulates port administration framework in Indonesia. Previously, port administration
framework was based on Law No. 211992 on Shipping. The enactment of Law No. 172008 brought signiicant
change on the framework as Law No 172008 separates regulatory function from port operators. By separating
these functions, it opens opportunities to establish new port authorities which take over a number of functions
previously performed by PT Pelabuhan Indonesia Persero.
The Law no 172008 abolishes the monopoly of PT Pelabuhan Indonesia Persero om commercial ports
and opens up opportunities for other operators, including from private sectors. This was established through the
separation of regulators and operators of ports.
THE COMPANY IN PORT INDUSTRY
The Company is a State-Owned Enterprise with business focus on providing port services and facilities. Business
income is generated by two main activities and is largely inluenced by frequency of shipping traics in transporting
goods and passengers measured by parameters such as
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
48
Ikhtisar Keuangan Wilayah Kerja Cabang Pelabuhan
Entitas Anak Target Pencapaian
Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi
Analisa Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
dan ke pelabuhan yang dikelola Perseroan, yang diukur dengan parameter jumlah kunjungan kapal, arus barang,
arus peti kemas dan arus penumpang.
Perseroan sebagai operator pelabuhan memiliki peran penting untuk dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional serta menjawab tren dunia di bidang kepelabuhanan. Tren tersebut, antara lain adalah
persaingan jasa kepelabuhanan yang datang dari negara tetangga maupun dalam negeri serta kebutuhan alur dan
kolam pelabuhan yang lebih dalam untuk menangani kapal-kapal berukuran besar dan waktu bongkar muat
yang lebih cepat.
Sejalan dengan dinamika perekonomian secara makro baik di tingkat global maupun nasional, arus kunjungan
kapal sebagai salah satu indikator pergerakan dalam kegiatan ekonomi ikut mengalami penurunan. Sepanjang
tahun 2014, jumlah kunjungan kapal di pelabuhan dalam kelolaan PT Pelabuhan Indonesia II Persero, menurun
1,64. Jika pada tahun 2013 jumlah kapal yang berkunjung mencapai 53.366 unit, pada tahun 2014 menjadi 52.491
unit.
Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan Perusahaan, yaitu 56.865 unit, realisasi jumlah kapal yang
berkunjung pada tahun 2014 mengalami deviasi 7,69. Penurunan terjadi baik pada pelayaran dalam negeri
maupun luar negeri.
OPERATIONAL EXCELLENCE
Perseroan menyadari bahwa kunci keberhasilan usaha Perseroan terletak pada 5 elemen penting
yang menunjangnya, yaitu: Teknologi Informasi TI, manajemen bisnis yang handal, pengembangan kapasitas
sumber daya manusia, serta budaya perusahaan yang mendukung. Untuk mencapai berbagai hal tersebut,
Operational Excellence menjadi hal yang mutlak dimiliki oleh Perseroan.
Operational Excellence merupakan gelombang pertama dari tiga fase target jangka menengah yang disusun oleh
Perseroan demi mewujudkan visi Perseroan. Eksekusi gelombang pertama sudah dijalankan secara bertahap
sejak tahun 2013 hingga 2014.
Ada tiga tujuan utama yang telah ditargetkan Perseroan pada periode ini, yaitu menciptakan standardisasi
dan stabilitas operasional core business Perseroan,
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, serta melanjutkan pertumbuhan aset dengan ambang batas
threshold growth 20. number of ship visits, traics of goods, containers and
passengers.
The Company as port operator has important role to push national economic growth and to keep up with world
trends in ports management. The current trends are, among other things, competing with other port operators
within domestic territory and from neighboring countries in delivering better port services such as providing more
ship channels and deeper port basins to handle large vessels as well as assisting faster loadingunloading time.
Along with the dynamics of the macro economy, both at global and national levels, shippping traic as the indicators
of economic activity also slowed down. Throughout 2014, ship traic in ports under the management of
PT Pelabuhan Indonesia II Persero, down 1.64 from 53,366 units in 2013 to 52,491 units in 2014.
Compared with the Company’s targets of 56,865 units, the realization of ship traic in 2014 experienced a
deviation of 7.69. Decline occurs both on domestic and international shipping.
OPERATIONAL EXCELLENCE
The Company realizes that the key to success rests on ive elements of supporting performance, namely
the Information Technology IT, reliable business management, capacity building as well as a supportive
corporate culture. To achieve all ive elements, Operational Excellence becomes an absolute goal for the Company.
Operational Excellence is the irst wave of three phases of middle term goals established by the Company in order
to materialize the Company’s vision. The implementation of this irst wave has been carried out since 2013 to 2014.
There are three objectives set by the Company in this period, namely establishing operational standards and
stability for the Company’s core businesses, increasing human resources capabilities and continuing 20
threshold asset growth.
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
49
Financial Highlights Operational Areas Port Branches
Subsidiaries Goals
Report from the Board of Commissioners Report from the Board of Directors
Management Discussion Analysis on Company Performance
Gelombang selanjutnya adalah Delivering Service
Customer Excellence, di mana Perseroan di antaranya akan secara konsisten memberikan pelayanan terbaik
kepada pelanggan. Gelombang ketiga adalah Taking The
Quantum Leap, di mana Perseroan di antaranya akan menyelesaikan pembangunan NewPriok dan melakukan
integrasi Pelabuhan Tanjung Priok dengan jaringan jalan tol
hinterland.
Tinjauan Operasi Lalu Lintas Pelabuhan
Saat ini di seluruh Indonesia terdapat 1.241 pelabuhan. Dari jumlah tersebut, 112 pelabuhan dikelola oleh
BUMN Kepelabuhanan, dan selebihnya dikelola oleh Kementerian Perhubungan melalui Unit Pelaksana Teknis
UPT. Sedangkan yang dikelola oleh Perseroan berjumlah 12 pelabuhan.
Sejak meluncurkan identitas baru pada Februari 2012 yaitu menjadi Indonesia Port Corporation IPC, sebuah
perusahaan penyedia jasa pelabuhan terkemuka di Indonesia, yang lebih eisien dan modern dalam berbagai
aspek operasional. Identitas dan strategi ini ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan Perseroan sebagai
operator pelabuhan kelas dunia.
URAIAN Satuan | Unit
2014 2013
2012 Description
Arus Kapal GT GT
220.222.610 220.116.560
211.590.956 Current Ship GT
Arus Kapal Barang Unit Unit
52.491 53.366
55.725 Current Ship Unit
Arus Luar Negeri Ton Ton
60.884.878 60.539.340
60.089.566 Foreign Trade Tonnes
Arus Barang Dalam Negeri Ton Ton
84.683.210 84.594.915
89.424.002 Domestic Goods Tonnes
Arus Peti Kemas TEUs TEUs
6.442.968 6.589.982
6.738.562 Containers TEUs
Arus Peti Kemas Boks Boks
4.857.089 4.970.169
5.071.220 Containers Boxes
Arus Penumpang Orang Orang
1.245.541 1.447.013
1.459.570 Passenger Persons
Pendapatan Operasi Juta Rp
Million 6.406,94
6.078,93 5.420,61
Operating Revenue Laba Bersih Tahun Berjalan
Juta Rp Million
1.575,99 1.818,03
1.770,06 Net Proit Current Year
Total Laba komprehensif Tahun Berjalan
Juta Rp Million
1.511,06 2.102,04
1.818,84 Total comprehensive income
Current Year Investasi
Juta Rp Million
3.841.608 3.153.505
2.123.991 Investment
Pencapaian kinerja usaha tahun 2014 ini banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal Perseroan seperti
dipaparkan di atas. Di antaranya adalah kondisi perekonomian secara makro, seperti kegiatan ekspor-
impor maupun sentimen dunia usaha terhadap situasi perekonomian yang mengalami penurunan.
Hal itu tercermin melalui laba bersih yang positif, walaupun investasi terus mengalami peningkatan.
• Sepanjang tahun 2014, realisasi kunjungan kapal mencapai 220.222.610 GT atau 9,14 di bawah
anggaran yang sebesar 242.382.559 GT. Jika dibandingkan tahun 2013 yang 220.116.560 GT,
The Next wave is the Delivering Service Customer Excellence, where the Company will consistently provide
the best service to the customers. The third wave is Taking the Quantem Leap, where the Company will, among others,
complete the construction of NewPriok and execute the integration between Port of Tanjung Priok and hinterland’s
toll road network.
Port Traic Operational Overview
Currently, there are 1.241 ports in Indonesia. Out of the number, 112 ports are managed by Port Management
SOEs, and the rest is managed by UPT Ministry of Transportation. At present, the Company managed 12
ports.
It launched a new corporate identity in February 2012 which become Indonesia Port Corporation IPC, a
prominent company of port services provider in Indonesia, that is more eicient and modern in every operational
aspect. This identity and strategy was set out in order to achieve the Company’s objective as world-class port
operator.
Achievements of the Company’s business performance in 2014 have been afected by external factors as
mentioned above. Export-import activities and sentiment from private sectors toward declining trend of economic
growth were key factors.
This is indicated by positive net proit and continued increase of investment.
• In 2014, the realization of ship calls reached 220,222,610 GT or 9.14 below the budget amounted
242,382,559 GT. It increased by 0.05 compared to 220,116,560 GT in 2013. As in unit, it declined
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
50
Ikhtisar Keuangan Wilayah Kerja Cabang Pelabuhan
Entitas Anak Target Pencapaian
Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi
Analisa Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
mengalami kenaikan 0,05. Dari sisi unit, terjadi penurunan 1,64 dibandingkan tahun 2013 yang
jumlah kunjungan kapal sebanyak 53.366 unit. Sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 52.491 unit.
Hal ini disebabkan oleh penurunan realisasi kunjungan kapal luar negeri maupun dalam negeri.
• Untuk arus barang, pada tahun 2014 sebesar 145.568.088 ton atau 7,35 di bawah anggaran,
sedangkan dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 145.134.254 ton, mengalami kenaikan 0,30.
Tidak tercapainya target tersebut disebabkan oleh penurunan yang signiikan di Pelabuhan Bengkulu,
karena menurunnya kunjungan kapal khususnya kapal bongkar muat komoditi batu bara yang menjadi
komoditi unggulan. Arus barang dalam negeri juga mengalami penurunan 8,94. Jika pada tahun 2013
sebesar 84.594.915 ton, pada tahun 2014 menjadi 84.683.210 ton.
• Kondisi serupa juga terjadi pada arus peti kemas. Pada
tahun 2014, realisasinya sebesar 6.442.968 TEUs, menurun 11,47 dibandingkan tahun 2013 yang
6.589.982 TEUs. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya arus kapal peti kemas dalam dan luar negeri, terutama
untuk kegiatan ekspor dan impor.
• Arus penumpang pada tahun 2014 mencapai 1.245.541 orang, mengalami penurunan 13,92
dibandingkan tahun 2013 yang 1.447.013. Hal ini disebabkan adanya pengalihan moda transportasi
melalui udara dan darat.
Lalu Lintas Pelabuhan
Untuk melihat lalu lintas pelayaran di pelabuhan, Perseroan menggunakan parameter yang terdiri atas
kunjungan kapal, arus barang, arus peti kemas, dan arus penumpang. Kinerja tahun 2014 dijelaskan secara rinci
untuk masing-masing parameter tersebut.
1. Arus Kapal