IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
31
Financial Highlights Operational Areas Port Branches
Subsidiaries Goals
Report from the Board of Commissioners
Report from the Board of Directors
Management Discussion Analysis on Company Performance
Merespon konsep tol laut tersebut, gagasan reformasi logistik kemaritiman yang disampaikan oleh IPC menyentuh
hal-hal yang mendasar bagi perbaikan layanan dan fasilitas serta quick
wins. Di antaranya, meliputi perbaikan hard and soft infrastructure
, konigurasi ulang lahan pelabuhan serta penambahan alat yang dapat meningkatkan kapasitas
di Pelabuhan. Sebagai salah satu contoh, kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 2009 sebesar 3,6
juta TEUs dengan proyeksi pada tahun 2015 akan menjadi 10 juta TEUs, hanya dengan melakukan rekonirgurasi
lahan dan perbaikan dari sisi operasi. Berarti mengalami peningkatan sebesar 178 dibandingkan sebelumnya.
Saat ini IPC, telah melakukan perbaikan baik dari sisi soft dan hard infrastructure. Untuk sisi soft infrastructure,
merupakan hal yang tidak kalah penting dan langkah paling cepat yang dapat dilakukan, mulai dari change
management, sistem birokrasi yang disederhanakan hingga penyediaan truck booking system, sistem pengelolaan
kontainer OPUS, Auto Gate serta layanan pelabuhan 247 bagi semua pihak dan instansi yang terlibat di dalamnya.
Sedangkan dari sisi hard infrastructure, IPC mencanangkan
pembangunan pelabuhan baru, pengembangan pelabuhan yang ada serta remodeling pelabuhan yang
ada dimana program ini membutuhkan dana kurang lebih Rp 31,41 triliun untuk periode 2015-2019.
Perseroan juga telah menyelesaikan 4 studi lanjutan soft side dari tahun sebelumnya. Detail dari studi dan program
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Economic impact of infrastructure and equipment
development in IPC towards regional and national economy
Studi ini dimaksudkan untuk melihat seberapa besar dampak ekonomi yang dihasilkan dari investasi IPC
dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan, yang meliputi: infrastruktur utama berupa dermaga,
lapangan penumpukan, kapal pandu dan tunda, alat bongkar muat di dermaga ship to shore crane,
lapangan yard crane maupun alat produksi pendukung terhadap perekonomian regional dan
nasional.
Dari studi tersebut diketahui bahwa pada tahun 2013, IPC secara total telah menyumbangkan gross
value added sebesar Rp7,2 triliun terhadap PDB Indonesia
Responding to the sea toll road concept, maritime logistics reform idea which was conveyed by IPC touches all basic
things for service and facility improvements as well as quick wins. The idea involves hard and soft infrastructure
improvements, land use reconiguration for sea port and equipment addition to increase capacity in the ports. Port
of Tanjung Priok had 3.6 million TEUs capacity in 2009. It is projected that in 2015, the capacity will increase to
10 million TEUs, just by land use reconiguration and increasing operational improvement. That means there is
an increase by 178 compared to previous capacity.
Currently, IPC has conducted improvement of soft and hard infrastructure. For soft infrastructure, it is equally
important and the quickest step that can be done, covering from change management, simpliication of bureaucracy
system, until provision of truck booking system, OPUS container management system, Auto Gate as well as 247
port service for all parties and institutions involved within the port.
On hard infrastructure side, IPC pledged to construct and build new port, develop and remodel existing port.
All eforts in this area will need funding of more or less Rp31.41 trillion for 2015-2019 period.
The Company has also completed 4 follow-up studies soft side since last year. Details of the studies and programs
are as follows:
1. Economic impact of infrastructure and equipment development in IPC towards regional and national
economy The Study was intended to analyse economic impacts
resulting from IPC investments in port infrastructure development which included main infrastructures
such as docks, stockpile yards, pilot and tug boats, hip to shore crane, yard crane and other supporting
production equipments. The impact analysis was conducted for both regional and domestic economy.
Study results showed that in 2013, IPC had contributed total gross value added in the amount of
Rp7,2 trillion to Indonesia’s GDP or an equivalent of
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
32
Ikhtisar Keuangan Wilayah Kerja Cabang Pelabuhan
Entitas Anak Target Pencapaian
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Analisa Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
atau setara dengan 14 dari PDB Provinsi Bengkulu. Investasi IPC juga memberikan multiplier
efect sebesar 1,63 kali, yang artinya setiap pengeluaran
Rp1 triliun, menciptakan nilai tambah Rp630 miliar pada perekonomian Indonesia.
Dari hasil studi tersebut dapat diketahui pula bahwa pada tahun 2018, berdasarkan rencana investasi 5
tahunan, investasi IPC akan memberikan kontribusi direct value-added senilai Rp12,5 triliun adjusted
inlation. Ditambah dengan perkiraan nilai direct value-added dari rantai pasokan supply chain pada
tahun 2018 sebesar Rp5,9 triliun terhadap GDP secara total. Secara total IPC diperkirakan akan memberikan
nilai tambah sebesar Rp20,4 triliun terhadap PDB Indonesia.
2. Study on Indonesia maritime strategy reform
aligning and engaging stakeholders maritime strategy reform: university work packages
Pekerjaan Indonesia maritime strategy reform aligning and engaging stakeholders ini merupakan lanjutan
dari fase sebelumnya, yaitu tahun 2013. Pada fase sebelumnya, studi ini terkonsentrasi menjawab
4 pertanyaan utama, yaitu apa saja yang menjadi permasalahan-permasalahan utama di rantai pasok
supply chain Indonesia? Bagaimana kondisi ideal maritim Indonesia pada tahun 2030 dan bagaimana
cara mencapainya? Apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan perbaikan yang diinginkan? Dan
bagaimana dampak ekonomi makro Indonesia dengan adanya strategi maritim yang baru.
Sedangkan untuk fase kedua, aligning and
engaging stakeholders lebih terkonsentrasi pada
mengkomunikasikan detil reformasi yang harus dilakukan kepada masing-masing pemangku
kepentingan.
Pekerjaan maritime reform ini juga dilakukan oleh
6 universitas Universitas Sriwijaya, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas
Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Hasanuddin yang dipantau langsung oleh
Komite Pengarah steering committee dan diketuai Wakil Menteri Perhubungan pada saat itu. Enam
perguruan tinggi ternama itu akan memberikan masukan dalam menyelesaikan permasalahan kunci di
0,25 of Bengkulu province’s GDP. IPC investment also generated a multiplier efect of 1,63, which means
every Rp1 trilion of spending will created a value added of Rp630 billion to the Indonesian economy.
From the study, it was also revealed that based on ive- year investment plan, IPC investment would contribute
direct value-added of Rp12.5 trillions adjusted inlation in 2018. There would also be an addition of
direct value-added from supply chain in the amount of Rp5.9 trillion to the GDP in 2018. In total, IPC is
predicted to contribute value added in the amount of Rp20.4 trillion to Indonesia’s GDP.
2. Study on indonesia maritime strategy reform aligning and engaging stakeholders maritime