Subsidiary Entities’ Investment FINAL SUMMARY IPC AR 2014 25JAN16

IPC • Ringkasan Laporan Tahunan 2014 Summary Annual Report 23 Financial Highlights Operational Areas Port Branches Subsidiaries Goals Report from the Board of Commissioners Report from the Board of Directors Management Discussion Analysis on Company Performance Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk “Committed to Progress”, Perseroan terus mengembangkan investasi. Sepanjang tahun 2014, investasi konsolidasian telah terealisasi Rp3,84 triliun, dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp3,15 triliun, berarti mengalami kenaikan sebesar 21,90. Investasi ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu untuk induk perusahaan dan entitas anak. Investasi tersebut terbagi dalam perusahaan induk dan entitas anak, yaitu:

1. Investasi Induk Perusahaan

Realisasi investasi induk perusahaan tahun 2014 adalah Rp3,60 triliun atau terserap 78,06 dari anggaran yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp4,62 triliun.

2. Investasi Entitas Anak

Investasi entitas anak tercatat sebesar Rp236,41 miliar atau terserap sebesar 27,05 dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp873,98 miliar. TANTANGAN Badan Pusat Statistik BPS mengungkapkan bahwa ekspor Indonesia sepanjang tahun 2014, secara kumulatif mengalami penurunan sebesar 3,43, sedangkan impor melemah 4,53 dibandingkan tahun sebelumnya year on year. Pertumbuhan ekonomi PDB turut mengalami tekanan. BPS mencatat bahwa pertumbuhan di tahun 2014 hanya 5,02 atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 5,78 pada tahun 2013. Sedangkan Indeks Tendensi Bisnis ITB pada Triwulan IV 2014 sebesar 104,07, yang berarti kondisi bisnis meningkat dari triwulan sebelumnya. Namun tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah jika dibandingkan ITB Triwulan III-2014 yang mencapai 107,24. Indeks Tendensi Bisnis merupakan indikator perkembangan ekonomi usaha terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis STB oleh Badan Pusat Statistik, bekerja sama dengan Bank Indonesia. Indeks tersebut menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Along with the Company’s commitment to “Committed to Progress”, the Company continued to invest. During 2014, consolidated investment realization reached Rp 3.84 trillion, grew by 21.90 compared to 2013 realization which amounted Rp. 3.15 trillion. This investment was divided into two groups, i.e investment of holding company and of subsidiary entities. Investment was divided into holding company and subsidiary entities’ invetsment, namely: 1 Holding Company Investment Holding company investments realization in 2014 was recorded at Rp3.60 trillion or reached 78.06 of the allocated budget which was set at Rp4.62 trillion

2. Subsidiary Entities’ Investment

Subsidiaries’ investment was booked at Rp236.41 billion or reached 27.05 from the budget which was allocated in the amount of Rp873.98 billion CHALLENGES Central Board of Statistics BPS recorded in 2014 Indonesia export value downed by 3.43 compared to previous year. In particular non-oil export has dropped by 4.53 compared to year 2013 year on year. Economic growth GDP was under pressure. BPS reported that Indonesia’s economic growth in 2014 was only 5.02, lower than 5.78 growth in 2013. Sentiments indicated through Business Tendency Index ITB in Quarter IV 2014 was 104.07 which indicates that business condition is improving from the previous quarters. Still, business optimism level is lower compared to the ITB of the Quarter III 2014 which scored 107.24. Business Tendency Index is an uptodate economic development indicator which the data was acquired from Business Tendency Survey STB by Central Bureau of Statistics collaborating with Central Bank of Indonesia. The Index showed the condition and forecast of business and economic condition at current quarter and the upcoming quarter respectively. IPC • Ringkasan Laporan Tahunan 2014 Summary Annual Report 24 Ikhtisar Keuangan Wilayah Kerja Cabang Pelabuhan Entitas Anak Target Pencapaian Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi Analisa Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Bagi industri kepelabuhanan, ada hal-hal lain yang ikut mempengaruhi, di antaranya kesiapan infrastruktur, tingkat produktivitas dan fasilitas pendukung. Perangkat pendukung operasional misalnya terkait dengan peralatan dan sistem di pelabuhan, sistem keamanan pelayaran, serta kondisi pelabuhan yang mampu menampung kehadiran kapal-kapal besar. Selain itu, dari beragam studi disebutkan, teknologi informasi pun tak kalah pentingnya dalam industri kepelabuhanan. Otomatisasi operasional terminal pelabuhan sudah menjadi prasyarat untuk mempercepat pelayanan. Termasuk kegiatan bongkar-muat kontainer yang didukung oleh sistem informasi yang baik dan mumpuni untuk meningkatkan tingkat produktivitas. Konektivitas yang lebih baik ke moda transportasi lain seperti jalur kereta api, jalan tol, jalur pelayaran sungai, serta fasilitas pendukung pelabuhan seperti pergudangan, lapangan penumpukan serta lainnya, juga sangatlah penting untuk menunjang kegiatan pelabuhan. Dengan berbagai pertimbangan dan situasi yang berkembang inilah, manajemen mengelola kegiatan bisnisnya sepanjang tahun 2014. Kebijakan Strategis Perseroan telah merealisasikan sejumlah program strategis. Di antaranya adalah komitmen pendanaan dari perbankan dalam dan luar negeri yang menunjukan tingkat kepercayaan yang tinggi para pemangku kepentingan, dalam hal ini para kreditur, terhadap Perseroan. Sesuai perjanjian, IPC mendapatkan fasilitas kredit pinjaman luar negeri senilai USD2 milliar, dengan existing draw down senilai USD550 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sejumlah kebijakan strategis Perseroan pada tahun 2015. Kegiatan strategis lainnya, dalam rangka menurunkan biaya logistik adalah dengan menurunkan dwelling time. Yakni, ukuran waktu yang dibutuhkan dalam proses ekspor dan impor sejak dimulai dengan proses pre-clearance, clearance hingga post clearance. Antara lain melalui penerapan “Auto Gate System” Sistem Pintu Otomatis merupakan terbosan pertama yang dilakukan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok. Pada tahun 2014, Pelabuhan Tanjung Priok telah mempersiapkan penerapan auto gate system di seluruh wilayah terminal operasi. Hal ini merupakan terobosan untuk meningkatkan kecepatan layanan pemasukan dan pengeluaran kontainer di Pintu Gate kawasan pelabuhan TPS. Setelah itu, penerapan sistem tersebut dilaksanakan di JICT. Other matters afecting port industry, among others, was infrastructure readiness, productivity level and supporting hardware. The supporting hardware for port operation were, i.e.: port-related equipment and system, shipping security system and port condition that is able to accommodate big ships. From various studies mentioned, information system is also important in port industry. Automation on port terminal operation has been a prerequisite to provide faster service. Including container unloading activites which supported by advanced and reliable information system to increase productivity level. Better connectivity to other transportion modes like railway line, toll road, inland waterway and port- supporting facility such as warehousing, stockpiling yard, etc. are very important to support activities at port. With the above mentioned various considerations and evolving situations, the Management ran its business activities in 2014. Strategic Policy The Company has realized a number of strategic programs. Among those are obtaining funding commitment from domestic and foreign banks. It demonstrated great conidence from stakeholders to the Company, particularly from the creditors. According to the agreement, IPC obtained ofshore credit facilities in the amount of USD 2 billion, with existing draw down in the sum of USD 550 million. The fund will be used to develop several Company’s strategic policies in 2015. Another strategic activities, aimed to reduce logistic cost, were the eforts on decreasing dwelling time. This refer to a period of time needed for export and import process starting from pre-clearance process to post-clearance stage. They are, for example, the implementation of “Auto Gate System” which is the irst breakthrough applied in the Port of Tanjung Priok area. In 2014, the port has prepared auto gate system in all of its operational terminals. This is a breakthrough to increase the speed of services of both container in-bound and out-bound at the port Gates. After that, the system was applied at JICT. LAPORAN DIREKSI | REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS IPC • Ringkasan Laporan Tahunan 2014 Summary Annual Report 25 Financial Highlights Operational Areas Port Branches Subsidiaries Goals Report from the Board of Commissioners Report from the Board of Directors Management Discussion Analysis on Company Performance Selain itu dilakukan upaya membenahi kinerja operasional kontainer di pelabuhan-pelabuhan utama. Menerapkan NBS New Billing System untuk mempercepat pelayanan, pembayaran, dan meningkatkan fungsi customer care di pelabuhan Tanjung Priok. Program lain yang sudah direalisasikan sepanjang tahun 2014, di antaranya adalah:

1. Keuangan