IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
23
Financial Highlights Operational Areas Port Branches
Subsidiaries Goals
Report from the Board of Commissioners
Report from the Board of Directors
Management Discussion Analysis on Company Performance
Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk “Committed to Progress”, Perseroan terus mengembangkan investasi.
Sepanjang tahun 2014, investasi konsolidasian telah terealisasi Rp3,84 triliun, dibandingkan tahun 2013
yang sebesar Rp3,15 triliun, berarti mengalami kenaikan sebesar 21,90. Investasi ini dibagi dalam dua kelompok,
yaitu untuk induk perusahaan dan entitas anak.
Investasi tersebut terbagi dalam perusahaan induk dan entitas anak, yaitu:
1. Investasi Induk Perusahaan
Realisasi investasi induk perusahaan tahun 2014 adalah Rp3,60 triliun atau terserap 78,06 dari
anggaran yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp4,62 triliun.
2. Investasi Entitas Anak
Investasi entitas anak tercatat sebesar Rp236,41 miliar atau terserap sebesar 27,05 dari anggaran tahun
2014 sebesar Rp873,98 miliar.
TANTANGAN
Badan Pusat Statistik BPS mengungkapkan bahwa ekspor Indonesia sepanjang tahun 2014, secara kumulatif
mengalami penurunan sebesar 3,43, sedangkan impor melemah 4,53 dibandingkan tahun sebelumnya year on
year.
Pertumbuhan ekonomi PDB turut mengalami tekanan. BPS mencatat bahwa pertumbuhan di tahun 2014 hanya
5,02 atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 5,78 pada tahun 2013.
Sedangkan Indeks Tendensi Bisnis ITB pada Triwulan IV 2014 sebesar 104,07, yang berarti kondisi bisnis
meningkat dari triwulan sebelumnya. Namun tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah jika dibandingkan
ITB Triwulan III-2014 yang mencapai 107,24.
Indeks Tendensi Bisnis merupakan indikator perkembangan ekonomi usaha terkini yang datanya
diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis STB oleh Badan Pusat Statistik, bekerja sama dengan Bank Indonesia.
Indeks tersebut menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada
triwulan mendatang. Along with the Company’s commitment to “Committed
to Progress”, the Company continued to invest. During 2014, consolidated investment realization
reached Rp 3.84 trillion, grew by 21.90 compared to 2013 realization which amounted Rp. 3.15 trillion.
This investment was divided into two groups, i.e investment of holding company and of subsidiary entities.
Investment was divided into holding company and subsidiary entities’ invetsment, namely:
1 Holding Company Investment
Holding company investments realization in 2014 was recorded at Rp3.60 trillion or reached 78.06 of the
allocated budget which was set at Rp4.62 trillion
2. Subsidiary Entities’ Investment
Subsidiaries’ investment was booked at Rp236.41 billion or reached 27.05 from the budget which was
allocated in the amount of Rp873.98 billion
CHALLENGES
Central Board of Statistics BPS recorded in 2014 Indonesia export value downed by 3.43 compared to
previous year. In particular non-oil export has dropped by 4.53 compared to year 2013 year on year.
Economic growth GDP was under pressure. BPS reported that Indonesia’s economic growth in 2014 was
only 5.02, lower than 5.78 growth in 2013.
Sentiments indicated through Business Tendency Index ITB in Quarter IV 2014 was 104.07 which indicates
that business condition is improving from the previous quarters. Still, business optimism level is lower compared
to the ITB of the Quarter III 2014 which scored 107.24.
Business Tendency Index is an uptodate economic development indicator which the data was acquired from
Business Tendency Survey STB by Central Bureau of Statistics collaborating with Central Bank of Indonesia. The
Index showed the condition and forecast of business and economic condition at current quarter and the upcoming
quarter respectively.
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
24
Ikhtisar Keuangan Wilayah Kerja Cabang Pelabuhan
Entitas Anak Target Pencapaian
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Analisa Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
Bagi industri kepelabuhanan, ada hal-hal lain yang ikut mempengaruhi, di antaranya kesiapan infrastruktur,
tingkat produktivitas dan fasilitas pendukung. Perangkat pendukung operasional misalnya terkait dengan peralatan
dan sistem di pelabuhan, sistem keamanan pelayaran, serta kondisi pelabuhan yang mampu menampung
kehadiran kapal-kapal besar.
Selain itu, dari beragam studi disebutkan, teknologi informasi pun tak kalah pentingnya dalam industri
kepelabuhanan. Otomatisasi operasional terminal pelabuhan sudah menjadi prasyarat untuk mempercepat
pelayanan. Termasuk kegiatan bongkar-muat kontainer yang didukung oleh sistem informasi yang baik dan
mumpuni untuk meningkatkan tingkat produktivitas.
Konektivitas yang lebih baik ke moda transportasi lain seperti jalur kereta api, jalan tol, jalur pelayaran sungai,
serta fasilitas pendukung pelabuhan seperti pergudangan, lapangan penumpukan serta lainnya, juga sangatlah
penting untuk menunjang kegiatan pelabuhan.
Dengan berbagai pertimbangan dan situasi yang berkembang inilah, manajemen mengelola kegiatan
bisnisnya sepanjang tahun 2014.
Kebijakan Strategis
Perseroan telah merealisasikan sejumlah program strategis. Di antaranya adalah komitmen pendanaan dari
perbankan dalam dan luar negeri yang menunjukan tingkat kepercayaan yang tinggi para pemangku kepentingan,
dalam hal ini para kreditur, terhadap Perseroan.
Sesuai perjanjian, IPC mendapatkan fasilitas kredit pinjaman luar negeri senilai USD2 milliar, dengan existing
draw down senilai USD550 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sejumlah kebijakan
strategis Perseroan pada tahun 2015.
Kegiatan strategis lainnya, dalam rangka menurunkan biaya logistik adalah dengan menurunkan dwelling time.
Yakni, ukuran waktu yang dibutuhkan dalam proses ekspor dan impor sejak dimulai dengan proses pre-clearance,
clearance hingga post clearance. Antara lain melalui penerapan “Auto Gate System” Sistem Pintu Otomatis
merupakan terbosan pertama yang dilakukan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok. Pada tahun 2014, Pelabuhan
Tanjung Priok telah mempersiapkan penerapan auto gate system di seluruh wilayah terminal operasi. Hal ini
merupakan terobosan untuk meningkatkan kecepatan layanan pemasukan dan pengeluaran kontainer di Pintu
Gate kawasan pelabuhan TPS. Setelah itu, penerapan sistem tersebut dilaksanakan di JICT.
Other matters afecting port industry, among others, was infrastructure readiness, productivity level and
supporting hardware. The supporting hardware for port operation were, i.e.: port-related equipment and system,
shipping security system and port condition that is able to accommodate big ships.
From various studies mentioned, information system is also important in port industry. Automation on port
terminal operation has been a prerequisite to provide faster service. Including container unloading activites
which supported by advanced and reliable information system to increase productivity level.
Better connectivity to other transportion modes like railway line, toll road, inland waterway and port-
supporting facility such as warehousing, stockpiling yard, etc. are very important to support activities at
port. With the above mentioned various considerations and
evolving situations, the Management ran its business activities in 2014.
Strategic Policy
The Company has realized a number of strategic programs. Among those are obtaining funding
commitment from domestic and foreign banks. It demonstrated great conidence from stakeholders to
the Company, particularly from the creditors.
According to the agreement, IPC obtained ofshore credit facilities in the amount of USD 2 billion, with existing
draw down in the sum of USD 550 million. The fund will be used to develop several Company’s strategic policies
in 2015.
Another strategic activities, aimed to reduce logistic cost, were the eforts on decreasing dwelling time. This refer to
a period of time needed for export and import process starting from pre-clearance process to post-clearance
stage. They are, for example, the implementation of
“Auto Gate System” which is the irst breakthrough applied in the Port of Tanjung Priok area. In 2014, the port
has prepared auto gate system in all of its operational terminals. This is a breakthrough to increase the speed
of services of both container in-bound and out-bound at the port Gates. After that, the system was applied at JICT.
LAPORAN DIREKSI |
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
IPC • Ringkasan Laporan Tahunan
2014 Summary
Annual Report
25
Financial Highlights Operational Areas Port Branches
Subsidiaries Goals
Report from the Board of Commissioners
Report from the Board of Directors
Management Discussion Analysis on Company Performance
Selain itu dilakukan upaya membenahi kinerja operasional kontainer di pelabuhan-pelabuhan utama. Menerapkan
NBS New Billing System untuk mempercepat pelayanan, pembayaran, dan meningkatkan fungsi customer care di
pelabuhan Tanjung Priok.
Program lain yang sudah direalisasikan sepanjang tahun 2014, di antaranya adalah:
1. Keuangan