Page 18 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
3. Memateri
Solder mematri dengan mutunya paling baik yaitu terdiri dari 12. timah hitam dan 12 timah. Muriatic acid harus dipergunakan sebagai pelemburnya zat.
g. Pengecatan Baja 1. Umum
Semua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat dipabrik dengan cat dasar yang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan mesin perkakas misalnya pada
perletakkan cat lapangan terdiri dari : a. Pembersihan seluruh sampungan lapangan dan bidang-bidang yang telah dicat
dibengkel, seperti yang telah diperintahkan oleh Direksi, karena telah rusak pada saat transfort dan pemasangan serta bidang-bidang lain yang diperintahkan oleh Direksi.
b. Pengecatan dari bahan yang sejenis dengan bahan yang dicat disemua bengkel bagian yang disebutkan pekerjaan besi itu
c. Pemakaian cat akhir seperti yang disyaratkan pada pekerjaan tertentu, untuk seluruh bidang terbuka pekerjan besi itu.
2. Pembersihan
Semua permukaan dari pekerjaan baja harus bersih dan dikupas dengan sand blashting atau cara lain yang disetujui aleh Direksi agar menjadi logam yang bersih dengan menghilangkan
seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur atau lainnya yang melengket padanya yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar yang dan dicat segera setelah
dibersihkan sebelum terjadi oksidasi.
3. Penggunaan Cat
Cat dapat digunakan dengan kuas tangan yang halus yang disetujui oleh Direksi. Pengecatan tak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab, berdebu. atau pada cuaca lain yang jelek.
Permukaan yang akan dicat harus kering dan tidak berdebu lapisan berikutnya tidak boleh dikerjakan sebelum lapisan cat yang terdahulu telah kering betul. lapisan penutup diberikan
diatas cat dasar dalam tempo kurang dari 6 bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan
kembali atau dicat lagi seperti yang diuraikan diatas. Cat termasuk penyemprotan bila diperintahkan oleh Direksi harus disapu dengan kuat pada permukaan baja, sekitar paku
keling pada setiap sudut, sambungan pada setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
IV PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN 1. Umum
Semua ukuran dari pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana. Apabila ternyata ada kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut maka Pemborong harus meminta persetujuan Direksi
untuk menetapkannya. Untuk dinding-dinding penahan tanah atau bangunan-bangunan lain seperti pasangan batu dan lain
sebagainya, harus diberi lubang drainase dengan diameter sekurang-kurangnya 5,0 cm Kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana, maka lubang-lubang drainase tersebut harus ditempatkan
pada jarak yang merata, yakni berselang 1,5 m dari diletakkan sedikit di atas peil pembuangan air. Pekerjaan ini tidak dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari pekerjaan tembok atau belen
atau, pasangan lain yang digunakan untuk bagian dari konstruksi tembok penahan tanah atau pelindung-pelindung erosi.
2. Standard
Semua pekerjaan pasangan harus memenuhi standard sebagai berikut : a. Peraturan Umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3.
b. Syarat-syarat untuk kapur bahan bangunan NI-7.
Page 19 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
c. Syarat-syarat Sement Portland Indonesia NI-8. d. Peraturan Bota Merah Bangunan Indonesia NI-10.
3. Bahan-bahan a. Sement Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen Portland Indonesia NI-
8.
b. Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan tangan.
b. Kadar Lumpur tidak boleh lebih dari 5 . c. Warna larutan pada pengujian dengan 3 natrium hidroksida, akibat adanya zat-zat organik
tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau larutan teh yang sedang kepekatannya. d. Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat tidak boleh
lebih dari 10 . e. Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari 0,6 alkali,
dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh menunjukkan sifat reaktif terhadap alkali.
f. Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengan adukan pembanding yaitu yang
menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak bolen ... 65 pada pengujian 7 hari. g. Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan.
h. Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
c. Batu alam
Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat dari gunung, batu belah atau batu karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Harus cukup keras, bersih, dan sesuai besarnya serta bentuknya. b. Batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk.
c. Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan, mempunyai keteguhan yang tinggi serta
bidang patahnya harus mempunyai kepadatan dan warna putih yang merata.
d. Bata merah
Bata merah harus batu biasa dari tanah liat melalui proses pembakaran, dapat digunakan produksi lokal dengan ukuran nominal 6 cm x 12 cm x 24 cm dan ukuran diusahakan tidak jauh
menyimpang. Bata merah yang dipakai harus bata kualitas nomor 1 berwarna merah tua yang merata tanpa
cacat atau mengandung kotoran. Bata merah minimum harus mempunyai daya tekan ultimate 30 kg cm2.
Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1 bagian Portland Cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan. Blok-blok semen yang baru dicetak
harus dilindungi dari panas matahari dan dirawat selama tidak kurang dari 10 hari dengan jalan membasahi atau menutupi dengan memakai karung basah.
e. Air
Untuk keperluan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh dipakai semua seperti yang dipakai untuk pekerjaan beton.
f. Kapur
Kapur yang dipakai harus kapur aduk yang bermutu tinggi yang telah disetujui Direksi.
g. Lain-lain
Bahan-bahan lain yang dipakai untuk pelaksanaan seperti tegel-tegel teraso, keramik, dan lain- lain harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh Direksi atau seperti yang disyaratkan pada saat
rapat penjelasan.
Page 20 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
4. Adukan a. Mencampur
Adukan dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai alas yang rata dan keras, tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada persetujuan dari Direksi.
Kalau tidak ditentukan lain, mencampur dan mengaduk boleh dilakukan dengan tangan dengan memakai cangkul dan sebagainya sampai diperlihatkan warna adukan yang merata.
b. Komposisi
Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar atau dalam uraian dan syarat-syarat ini.
Jenis Spesi
M1 1 pc : 1 kpr : 6 psr
atau 1 pc : 3 psr M2
1 pc : 2 psr M3
1 pc : 4 psr
5. Blok-blok beton a. Type dari blok-blok
Karena tidak adanya kesamarataan produksi daerah yang satu dengan daerah lainnya maka tidak diadakan penentuan mengenai ukuran asalkan tidak melampaui batas dan disetujui oleh Direksi.
Blok-blok beton tersebut harus bersih, tidak menunjukkan tanda-tanda retak ataupun cacat lain yang dapat mengurangi mutu dari blok-blok tersebut.
b. Campuran adukan
Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1 bagian portland cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan. Tegangan tekan minimum dari blok
beton tidak boleh lebih kecil dari 30 kgcm2 pada umur 40 hari.
c. Perawatan blok-blok beton
Blok-blok beton yang baru saja dibuat harus dilindungi dari matahari dan dirawat untuk jangka waktu paling tidak 10 hari dengan jalan membasahi atau menutupi dengan memakai karung
basah.
d. Tembok-tembok ventilasi
Blok-blok yang khusus ventilasi dapat dibuat dari campuran M1. Pasangan ventilasi tersebut harus cukup baik dan antara satu dengan yang lain harus lurus, seragam dengan menarik garis
lurus di antara kedua ujungnya. Ventilasi tersebut nantinya harus dicat dengan cat tembok sesuai dengan yang ditetapkan oleh
Direksi.
6. Pasangan bata merah a. Mortar
Semua penembokan yang diletakkan di atas balok pondasi beton sampai 20 cm di atas bidang lantai harus dipakai mortar type M2. Untuk penembokan kamar mandi, toilet, tempat mencuci,
dan sebagainya dipakai mortar type M2 sampai setinggi 150 cm di atas bidang lantai jika tidak dilakukan dengan cara lain untuk selebihnya dipakai mortar type M1.
b. Pemasangan
Penembokkan harus dipilih dan dipasang dengan ukuran seperti pada gambar rencana juga mengenai tinggi dan tebalnya. Sebelum pemasangan bata merah harus dibasahi dulu dengan air
untuk menjamin pelekatan yang lebih baik antara mortar dan bola merah. Pasangan bata merah dan lainnya harus disusun dan diberi jarak minimal 1 cm antara bola merah yang satu dengan
yang lainnya. Penembokkan harus dilaksanakan pada keadaaan cuaca yang baik, ataupun dengan perlindungan yang khusus dan tiap hari tidak diperbolehkan melaksanakan pasangan dengan
tinggi melebihi 1 cm.
Page 21 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
c. Mengorek
Semua hubungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar daya pelekat antara mortar plesteran dan tembok dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.
7. Pasangan Batu
a. Umum
Batu -batu yang dipakai untuk pekerjaan pondasi dan sebagainya harus keras dengan ukuran yang sesuai dan tidak menunjukkan pelapukan atau pun retak. pemasangan dari batu-batu
tersebut harus rapi don cocok sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang sebaik-baiknya.
b. Mortar
Campuran yang dipakai untuk pondasi dan sebagainya kalau disyaratkan lain dapat dipakai campuran M3. Kecuali kalau disyaratkan lain misalnya untuk bangunan reservoir ataupun
bangunan lain yang fungsinya hampir sama yang dipakai campuran M2.
V PEKERJAAN LAIN - LAIN 1. Pemasangan Kaca
a. Material
Material yang harus dipakai dalam produksi pabrik yang terkenal dan mempunyai tebal 3 mm atau 5 mm seperti yang ditentukan oleh Petunjuk Direksi. kaca-kaca yang akan dipasang mati
ataupun tidak, bagian yang tajam harus dikelilingi kaca tersebut serta kepada kedua sisi permukaannya. Bahan-bahan untuk menambah kecuali celah antara kaca-kaca dengan rangka
kayu halus yang bermutu tinggi dari supplier yang disetujui. Bahan-banan tersebut diterima dalam keadaaan baik dan tidak mengeras pada tempatnya.
b. Pemasangan Kaca Pada Rangka Kayu
Celah-celah kayu yang akan digunakan untuk pemasangan harus dibersihkan, dipaku dan dicat satu lapis dengan minyak cat sebelum pemasangan kaca. kaca dipotong sedikit lebih dari ukuran
sebenarnya dan dijepit dengan lis kayu pada tempat yang benar memakai sekrup yang sesuai ukurannya. celah antara kayu dengan kaca harus ditutup kembali dengan memakai dempul atau
bahan yang sesuai untuk maksud tertentu.
c. Pemasangan Rangka Pada Rangka Logam
Kaca harus dipotong sesuai dengan yang dikehendaki panjangnnya dengan mengurangi ukuran bersih 1 mm pada keempat sisinya kemudian baru disisipkan dan dipasang pada rangka.
d. Pembersihan dan Perbaikan
Pada pekerjaan tahap akhir kaca-kaca tersebut harus dibersihkan dan diganti atau diperbaiki kalau retak, pecah cacad dan lainnya.
2. Pengecatan
a. Material, Ketentuan Umum
Semua jenis material harus dari merk terkenal baik Danapaint, I.C.I atau sejenis yang disetujui oleh Direksi. Semua cat penggunaannya harus sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh
pabrik pembuatnya dengan tenaga ahli yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Isi daripada cat yang akan dipakai dikeluarkan dan ditempatkan pada tempat tertentu serta diaduk sampai rata
betul baik mengenai warna serta kekentalannya sebelum dipakai serta pada selang waktu tertentu pada saat dipakai.
b. Ketentuan Khusus
Untuk pekerjaan kayu, cat yang digunakan dari jenis synthetic resin. Untuk pekerjaan besi sebagai dasar digunakan dari jenis red oxide baru. Sedang untuk finishing digunakan dari jenis
synthetic resin dan yang khusus diperuntukkan untuk jenis pekerjaan besi, untuk pekerjaan- pekerjaan besi pada reservoir-reservoir air hot deep galvanishing, cat-cat yang dipergunakan
Page 22 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
untuk tembok baik untuk sebelah luar atau dalam dari jenis emulsion paint yang terdiri dari alkaly resin.
c. Daftar Bahan
Pemborong melaksanakan sesuai dengan kontrak yaitu dua bulan sebelum pekerjaan pengecatan dimulai mengajukan kepada Direksi Pekerjaan semua material yang akan digunakan untuk
pekerjaan pengecatan dari dikoreksi, semua material tersebut harus disetujui oleh Direksi.
d. Pemilihan warna
Semua warna ditentukan bersama-sama antara Direksi dengan pemborong dari contoh-contoh yang diberikan supplier.
e. Persiapan
Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran dari debu. semua permukaan yang akan dicat harus sudah dihaluskan terlebih dahulu dengan
peralatan serta cara yang lazim dipergunakan. Persiapan kerja untuk kayu retak celah lubang harus diperbaiki dengan cara memotong,
menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-lubang kecil harus diperbaiki dengan dicat atau tempat untuk menutupnya. Untuk lubang yang lebih besar harus ditutup dulu dengan
kayu yang keras, dipotong dan diratakan dengan permukaan disekitarnya sampai halus.
Setelah pekerjaan pembersihan dari baja dilaksanakan, semua permukaannya harus dicat dua lapis dari jenis red oxide dengan tebal 30-35 mikron.
Persiapan dari pekerjaan besi yang dicat dengan epoxi-point segera setelah pembersihan dari pekerjaan besi, Upox calcium Plumbate Primer dari merek yang disetujui. tebal dari setiap
pengecatan adalah 50 micron dan diberikan dua lapis. Sebelum lapisan dicat tersebut diberikan diberikan suatu pekerjaan besi harus diperiksa dari harus bersih dari segala kotoran dari debu.
Pengecatan harus diperiksa setelah 24 jam dari pengecatan pertama.
Persiapan dari pekerjaan pengecatan tembok adalah harus benar-benar kering dari pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari Direksi. Semua cacat-cacat harus
diperbaiki seperti pada bagian yang menonjol harus diratakan sedangkan bagian yang retak ataupun berlubang harus ditutup dengan plester dari jenis yang sesuai. Pecah yang harus
diperbaiki dengan memotong sekeliling bagian yang pecah tersebut dan kemudian memboboknya sampai cacat tersebut tidak menampakan bekas.
f. Pengecatan Akhir
Pengecatan akhir harus terdiri dari : a. Kayu dicat
Dua lapis cat dari jenis synthetic resin adalah dasar yang memberikan permukaan yang mengkilat.
b. Kayu divernis Dua lapis vernis dari synthetic resin adalah dasar yang memberikan permukaan yang
mengkilat. c. Besi yang dilapisi dengen Epoxy
Dua lapis dari Opoxemuel yang dicampur dulu dengan Upox hardener dengan perbandingan yang seperti diberikan pabrik pembuatnya dengan masing-masing tebalnya 40
microns. d. Besi Galvanized
Tanpa pengecatan akhir, tembok-tembok kolom dan sebagainya. dua lapis cat emulsion untuk sebelah dalam dari gedung dan tiga lapis untuk permukaan sebelah luar.
3. Kayu Dengan Natural Finishing Kayu dengan natural Finishing harus rata, halus dan digosok dengan amril sehingga tidak ada cacat
yang dapat merusak sifat asli dari kayu tersebut. Pada akhirnya lapisan terakhir lapisan terakhir diberikan untuk menutupi permukaannya. Semua bahan yang dipakai harus dengan persetujuan
Direksi.
4. Tanda-Tanda
Page 23 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
Pemborong harus menyiapkan dan memakai tenaga ahli untuk mengerjakan pekerjaan sebagai berikut:
a. Menulis atau membri nomor pintu diatas setiap plat kunci pada kedua sisi dari pintu-pintu tersebut.
b. Menulis atau memberi nomor dari setiap kunci. 5. Perancah
Perancah untuk keperluan pengecatan harus dipersiapkan dan harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
6. Tenaga Kerja Hanya tenaga terampil dan ahli yang dipakai untuk mengerjakan pemasangan kaca, pengecatan dsb.
Harus ada kepala tukang kayu yang ahli yang mengawasi selama pekerjaan berlangsung.
7. Persediaan Bahan Untuk Pekerjaan
Sesudah pekerjaan selesai seluruhnya maka pemborong harus menyediakan sejumlah bahan yang tergantung dari warna setiap bahan dan setiap jenis bahan yang dipakai yang akan digunakan apabila
ada perbaikan-perbaikan yang diperlukan selama jangka waktu perawatan. Jumlah dari bahan tersebut sangat tergantung dari kuantitas setiap jenis pekerjaan dan akan ditentukan kemudian.
8. Perpipaan Plumbing
a. Umum
Pemborong harus melaksanakan semua pekerjaan seperti yang terlihat pada gambar rencana untuk memasang :
a. Sistem pipa distribusi air bersih untuk gedung tersebut b. Sistem pembuangan air kotor
c. Pelengkap-pelengkap air. Pemborong harus bertanggung jawab penuh tentang penyediaan dan pemasangan seluruh sistem
sampai pada pengetesan sehingga semua sistem bekerja sesuai dengan rencana.
b. Material
Pipa-Pipa .Baja Galvavized, semua pipa baja galvanized serta perlengkapannya harus dari jenis yang disetujui serta standard yang berlaku ditentukan kemudian
c. Pipa-pipa PVC
Semua pipa yang terlindung dapat dipakai pipa-pipa PVC dari jenis yang disetujui serta dari standar yang berlaku ditentukan kemudian
d. Material-Material Pelengkap
Material-material pelengkap seperti westafel dsb, harus disesuaikan dengan gambar kalau tidak ditentukan lain oleh Direksi Semua perlengkapan tersebut harus dari jenis dan merek yang
disetujui. semua unit perlengkapan tersebut harus dipasang pada tempatnya dengan sambungan yang kaku dan kuat dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ahli.
e. Penyesuian dengan Peraturan yang ada
Semua cara pemasangan peralatan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh standard atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Atau kalau tidak ada
harus dibuat oleh tenaga ahli yang berpengalaman dibawah pengawasan seorang insinyur.
f. Klem dan Pendukung
Pipa yang tidak ditanam harus dipasang dengan klem dengan jarak tidak lebih dari 2,5 m untuk yang berdiameter lebih besar 100 mm dan 2 m untuk yang berdiamater 80 mm dan lebih kecil.
g. Pemasangan
Semua pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan seperti tersebut dibawah ini:
Page 24 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
1 Pipa-pipa air harus dipasang bebas dari kantong-kantong udara dan lurus-lurus.
2 Seluruh panjang pipa harus dipakai apabila perlu kecuali jika panjang yang terpasang lebih
keeil daripada panjang pipa. 3
Pipa yang ditempatkan diatas tanah sedapat mungkin harus didukung secara merata dan material yang langsung berhubungan dengan pipa harus bersih atau bebas dari batu besar
atau bahan-bahan yang merusak pipa. 4
Pipa dan sambungannya harus dilaksanakan secara seksama untuk menjamin lancarnya aliran air terutama sekali pada saluran pembuangan air kotor dan juga untuk memudahkan
pengontrolan dari sistem. 5
Ujung-ujung pipa yang terbuka kadang-kadang harus ditutup selama jangka waktu pelaksanaan untuk menghindarkan kotoran atau Lumpur yang akan masuk kedalam pipa.
6 test yang akan menguji apakah seluruh sistem telah dapat bekerja dengan baik harus
dilaksanakan sebelum penyelesaian pekerjaan akhir.
h. Test Tekanan Sistem Air Bersih
Semua pipa pelayanan dan pipa utama harus ditest dengan tekanan hidrolis 7 kg cm
2
atau dua kali tekanan yang nantinya akan bekerja. Air harus diberikan pada sistem tersebut dengan pompa
tekan dan diberikan seeara terus menerus selama 1 jam. Tidak boleh ada pipa-pipa potongan pipa atupun peralatanpelengkap lain yang ditutup atau ditimbun kembali tanpa ada pesertujuan dari
Direksi. Sesudah selesainya pemasangan dan sebelum sistem tersebut dipakai maka untuk menaikan kuman-kuman diberi chlor yang ditentukan oleh Direksi.
9. Sistem drainage a. Penggatian
Penggalian parit untuk sistem drainage dan pembuangan air kotor harus merupakan garis lurus dengan kedalaman kemiringan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana. Parit tersebut
harus mempunyai Lebar sehingga memungkinkan pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik karena ruang geraknya mencukupi. tanah galian tidak diperbolehkan ditimbun melebihi 50
cm pada sisi-sisi parit tersebut dan sisa-sisanya diberikan penahan dan sebagainya jika diperlukan untuk menjaga ternyata penggalian tanah melebihi dari yang direncanakan maka
harus ditutup dengan beton tumbuk atau beton lain sesuai dengan permintaan Direksi. Pada saat pelaksanaan, tanah galian yang akan digunakan kembali untuk tanah timbunan harus dijaga agar
tanah tersebut bebas dari pengotoran yang dapat merusak mutu pekerjan. Bagian bawah dari galian tanah harus menunjukkan daya dukung yang baik agar dapat mendukung beban yang akan
bekerja diatasnya. Juga harus dihindari dari genangan air yang dapat mengganggu lancarnya pekerjaan.
b. Pipa PVC untuk Drainage
Jika digunakan pipa PVC untuk untuk sistem drainage seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana maka harus dipakai pipa PVC dari jenis serta merk yang disetujui oleh pabrik
pembuatnya.
c. Pipa betonBuis beton
Ukuran pipa betan maupun sambungannya harus sesuai dengan gambar rencana. bentuk pipa harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Pipa harus lurus, dengan ukuran sesuai, ujungnya tajam dan tidak rusak. b. Permukaannya harus menunjukkan sifat-sifat yang merata dan tanpa cacat berupa lubang-
lubang ataupun retak-retak. c. Pipa harus kering betul dan siap untuk dipasang.
Sambungan antara pipa yang satu dengan yang lain harus dengan mortar dengan perbandingan campuran 1 pc : 3 psr.
d. Letak Pipa Drainage
Setiap pipa harus diperhatikan secara seksama pada saat tiba ditempat pekerjaan. Pipa-pipa yang tidak sempurna tidak boleh dipakai dan harus dipisahkan. Pipa drainage harus diletakkan
merupakan garis lurus dan dengan kemiringan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.
Page 25 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
perhatian khusus harus diberikan agar penempatan pipa tersebut sesuai dengan hasil yang direncanakan dengan menempatkan patok-patok tetap dan sebagainya.
e. Penimbunan Parit
Tidak satupun yang boleh ditimbun selama belum diadakan pengecekan dan pengetesan tanah timbunan dibawah muka tanah asli dari pipa sampai kurang lebih 30 mm diatasnya harus dari
material yang terpilih. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan harus dilaksanakan dengan hati-hati supaya tidak merusak pipa.
f. Test Sistem Drainage
Setelah dirasa cukup maka sistem drainage harus ditest terlebih dahulu untuk menguji apakah seluruh sistem bisa bekerja dengan baik. test tersebut harus menunjukan hasil yang baik dan
tidak boleh menunjukkan hambatan yang berarti kurang berfungsinya seluruh sistem dengan baik. Jika dipandang perlu oleh Direksi maka bagian yang cacat tersebut harus dibongkar dan
diperbaharui dengan kerja dan atas biaya pemborong.
g. Pembetulan Jalan Lantai dan sebagainya
Jika pipa-pipa dan sebagainya memotong jalan, maka setelah pemasangannnya berakhir bagian bangunan atau jalan yang terkena pematangan tersebut harus dikembalikan seperti semula.
kerusakan akibat pemasangan pipa dan sebagainya harus diperbaiki sedia kala. dan segala biaya yang dikeluarkan akibat kerusakan tersebut menjadi tanggungan pemborong.
10. Pagar dan Pintu Halaman Pagar dan pintu halaman harus dibuat dan dilaksanakan seperti yang ditunjukkan pada gambar
rencana dan gambar detail. Pekerjaan tersebut harus rapi sehingga disamping berfungsi sebagai pelindung halaman juga untuk memperindah halaman.
11. Pekerjaan Instalasi Listrik a. Scope Pekerjaan
Kalau ditentukan lain maka pekerjaan instalasi listrik meliputi penyediaan material peralatan serta tenaga untuk keperluan pemasangannya.
b. Ketentuan dan Standar
Ketentuan dalam spesifikasi ini hanya bersifat umum sedangkan kalau diperlukan akan dibuat seeara khusus pada buku ini, semua pemasangan dari instalasi listrik harus memenuhi syarat
sebagai berikut : a. Ketentuan dari perusahaan Listrik Negara
b. Standar-standar lain yang bisa digunakan dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Kabel - kabel Umum
Semua tipe kabel, kemampuannya serta ukurannya harus sesuai dengan yang diperuntukkan, penyimpangan dan pemasangan harus memenuhi standar-standar yang ada.
Sambungan Kabel
Pemborong harus menggunakan tenaga yang terampilahli dan jika perlu tenaga spesialis yang khusus yang didatangkan untuk keperluan tersebut.
Pemborong harus minta persetujuan dulu untuk memakai tenaga-tenaga tersebut. Jika sambungan dengan solder yang dipakai maka harus dengan panas minimal 185 derajat celcius
yang dipakai untuk menghasilkan hubungan yang baik. Semua hubungan tersebut kemudian dilindungi dengan memberikan isolasi-isolasi yang sesuai dengan keperluan tersebut.
d. Ujung-Ujung Kabel
Sesudah dipotong, ujung-ujung kabel sebaiknya dijaga dengan cara tertentu agar air jangan sampai masuk sampai sambungan yang permanen selesai dibuat.
e. Kabel-Kabel didalam Tanah
Page 26 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
Kabel-kabel yang ditanam langsung harus dipasang dengan kedalaman minimal 60 cm lapisan sebelah atas. Semua kabel harus diletakkan sedapat mungkin pada lapisan yang sama. sebelum
kabel-kabel diletakkan, bagian bawah dari parit harus diratakan dan ditutup dengan lapisan pasir padat dengan tebal minimal 7,5 cm kemudian ditutup dengan tebal lapisan yang sama setelah
kabel-kabel diletakkan.
f. SaluranPipa Kabel
Semua saluran kabel harus dibuat sesuai dengan gambar rencana, kalau tidak ditentukan ditentukan pada gambar maka bisa dibuat dari pipa PVC dengan diameter minimal 100 mm
dengan tebal 2.2 mm atau seperti yang ditentukan oleh Direksi. kalau saluran kabel dibuat dari pipa PVC maka disekeliling pipa tersebut harus diisi dengan kabel harus tumbuk sampai 15 cm
dibawah atau disekeliling pipa. Semua kabel harus dipasang dan ditarik melewati saluran dengan tangan. semua pemasangan kabel harus rapat dan dipasang oleh tukang yang berpengalaman dan
persilangan sedapat mungkin dihindari. Pada tahap akhir dari pemasangan kabel, bagian ujung cairan lain tidak masuk dalam dengan menyumbat ujungnya dengan bahan yang disetujui oleh
Direksi.
g. Perlindungan Kabel
Kabel yang menembus beton atau yang melalui pinggiran tertentu harus dilindungi dengan timah atau baja yang disediakan sendiri oleh pemborong. Cara pemasangannya harus ada persetujuan
dari Direksi.
h. Gambar-gambar
Pemborong harus memelihara catatan-catatan kabel dan menyiapkan gambar-gambar untuk memberikan detail secara telit, layout seluruh kabel ditambah potongan melintang dan lokasi
kabel. Catatan-catatan asli dibuat satu copynya serta gambar-gambarnya diajukan Direksi untuk disetujui.
Pemborong harus menyiapakan perlengkapan\perlengkapan untuk memperoleh sambungan , penyambungan yang layak ke pipa-pipa yang telah ada. Biaya ini dianggap sudah termasuk
dalam harga kontrak. Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dari pipa baru ke pipa yang lama harus
dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak banyak mengganggu langganan dan tidak terlalu lama menghentikan aliran. Daerah yang terganggu diharapkan sekecil mungkin. Tidak ada
satupun katup valve dari sistem yang telah ada. yang diubah oleh pemborong untuk tujuan apapun juga. PAM setempat akan mengatur semua valve jika diperlukan.
i. Perlengkapan Sambungan dan Alat-Alat Pengatur
Pemasangan katup, perlengkapan sambungan dan sebagainya harus mendapatkan pengawasan dan perhatian yang seksama terhadap kebersihan penopang dan sambungan seperti tersebut
diatas mengenai perpipaan. Katup masuk bawah tanah yang terbuat dari besi yang dapat ditempa, harus cocok terhadap pipa pada posisi mendatar. sedangkan porasnya ditempatkan
secara tegak lurus. kecuali bila arah pipa tidak mendatar.
Katup-katup harus tersedia lengkap dengan susunan katup, yang terdiri dari paras, pembungkus dan kotak luar, Mur dari katup harus dapat dioperasikan dengan mudah melalui lubang
pembukaan atau lubang kontral.
j. Pemasangan Lampu-Lampu Penerangan
Semua pemasangan lampu penerangan harus dilaksanakan sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar rencana dengan memperhatikan kode-kode yang ada. Pemborong harus menyediakan
perlatan tersebut sesuai dengan ketentuan seperti pada gambar rencana baik mengenai model, kapasitas, kualitas, warna dan sebagainya. Bila ada kekurangan mengenai hal tersebut. tidak
jelas apa yang ditunjukkan pada gambar maka bisa minta persetujuan Direksi untuk menetapkannya.
12. Pemasangan Pipa didalam Tanah
Pipa harus dipasang lurus dan pada kedalaman yang tepat sesuai dengan gambar rencana. dasar parit harus dibentuk sedemikian rupa agar memberi penopangan keliling yang merata dan kuat bagi bagian
Page 27 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
bawah dari setiap pipa. Pipa tidak boleh dipasang bila menurut anggapan DireksiTenaga ahli keadaan parit memenuhi syarat.
Pemborong harus menyediakan fasilitas yang memadai dan layak untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik. Semua pipa dan alat bantu harus diperiksa dengan teliti untuk mengetahui bila ada
keretakan sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir. Semua pipa dan alat bantu harus diturunkan kedalam saluran secara hati-hati, batang demi batang dengan memakai derek. Tambang atau
peralatan lain yang sesuai sehingga tidak timbul kerusakan pada cat atau lapisan pelindung. Material sama sekali tidak boleh dijatuhkan atau dihempaskan kedalam saluran.
13. Perpipaan Penyediaan Air Minum Pekerjaan perpipaan yang merupakan bagian dari proses penyediaan air minum termasuk sebagaian
dari pekerjaan sipil ini, seperti pipa-pipa dinding. Pipa-pipa dibawah fondasi dan sebagainya. Semua proses perpipaan dan pemasangannya harus sesuai dengan spesifikasi.
14. Pengujian Bangunan - bangunan Hidrolik
a. Umum
Pengujian bangunan hidrolik untuk membuktikan kekedapan air dari pipa beton, dilakukan terhadap reservoir air bersih, bak pengendapanbak flokuasi dan filter-filter.
b. Cara Pengujian
Setelah selesai, semua dinding harus bersih dari bekas tanah urugan, sehingga setiap kebocoran dinding dapat terlihat, semua bagian bangunan selama pengujian harus diisi air bersih dan
ditahan sekurang-kurangnya selama 48 jam. Ketinggian permukaan akan diperhatikan selama waktu tersebut diatas. menurunnya tinggi permukaan air didalam reservoir yang tidak kelihatan
diperbolehkan.
Ketentuan nilai selama 24 jam, adalah sebagai berikut : a. Reservoir air bersih : Kurang dari 1 cm
b. Bangunan Pengolahan : Kurang dari 2 cm Jika keboeoran melampaui nilai-nilai diatas, kontraktor diharuskan memperbaikinya dengan
biaya sendiri.
c. Perbaikan
Setiap kebocoran yang ditemukan harus diperbaiki sampat tidak ditemukan lagi kebocoran. setelah perbaikan selesai, cara pengujian tercantum dalam nomor III.B.07.8.2 harus diulangi.
Pengujian tidak perlu diulang, jika : a. Tidak ditemukan lagi kebocoran.
b. Penuruan permukaan air tidak melebihi ketentuan dalam nomor III.B.07.8.2. Biaya yang termasuk dalam pengujian adalah :
a.
Memperoleh air untuk mengisi bangunan pengolahan pada saat pengujian b.
Menghentikan kebocoran. 15. Masa Pemeliharaan
Terhitung dari tanggal penyerahan pertama dengan jangka waktu yang ditentukan dalam kontrak, pemborong diwajibkan memperbaiki pekerjaan yang kurang baik, pengurugan amblas, bahan yang
jelek atau hal-hal lain yang sesuai dengan catalan dari Direksi. Setelah semua kekurangan dan kerusakan ini diperbaiki dengan memuaskan. dan diterima dengan baik oleh Direksi, maka setelah
jangka waktu pemeliharaan dilampaui, pekerjaan sekali lagi diserahkan oleh pemborong. Hal ini akan dinyatakan secara tertulis dalam bentuk suatu Berita Acara Penyerahan Kedua.
Bila pemborong dalam masa tersebut atas teguran pemberitahuan Direksi tidak melaksanakan perbaikanpemeliharaan, maka Direksi berhak untuk memutuskanmemotong jaminan pemeliharaan
atau menyuruh pihak ketiga untuk melakukan pekerjaan itu atas tanggungan pemborong pihak kedua
Page 28 of 40
28
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KAYU
Page 29 of 40
29
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KAYU 1. Persiapan
Sebelum pekerjaan kayu dimulai maka Pemborong harus mempersiapkan rencana kerja, material, serta peralatan yang I.engkap untuk pekerjaan kayu tersebut, sehingga pekerjaan tersebut dapat
dikerjakan dengan sebaik-baiknya. 2. Standard
Semua pekerjaan konstruksi kayu yang belum tercakup dalam peratuan ini harus memenuhi syarat- syarat dalam :
Peraturan umum Bahan Bangunan di Indonesia NI-3.
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5.
3. Kayu a. Mutu kayu
Kalau tidak ditentukan lain, maka semua kayu yang digunakan untuk penyangga harus kayu dengan mutu A sesuai dengan PPKI. Semua kayu harus bebas dari getah-getah, cacat-cacat kayu
seperti mata kayu, retak-retak, bengkok, dan sebagainya dan harus sudah mengalami proses pengeringan udara minimum 3 bulan.
b. Kadar air
Kadar air dari semua kayu yang dipakai untuk pekerjaan : Harus lebih kecil atau sama dengan 15 , sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang kasar
harus lebih kecil atau sama dengan 20 . Harus dijaga agar supaya kadar air tersebut konstan baik pada saat penyimpanan, pengerjaan, maupun sampai pada penyelesaian pekerjaan.
4. Macam-macam kayu
Macam kayu yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan ini akan disebutkan atau ditentukan kemudian pada saat rapat.penjelasan.
5. Penyimpanan kayu Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu ditumpuk agar tidak menyentuh
tanah pada tempat-tempat yang disetujui Direksi. Kayu bundar disusun sedemikian rupa sehingga setiap batang mempunyai jarak tidak kurang dari 7,5
cm dari batang yang berdampingan. Papan-papan disusun seperti batang bundar atau disusun tegak lurus terhadap lapisan di bawahnya
atau dipisahkan dengan tumpukan pada jarak tertentu untuk mencegah perubahan bentuk dari kayu. Kayu pada setiap lapisan harus dipisahkan dari kayu-kayu yang berdampingan dengan jarak
horozontal 2,5 cm. Semua kayu yang disusun di tempat pekerjaan harus selalu dilindungi dengan baik dan bila kayu-
kayu itu menjadi rusak atau tidak sesuai untuk digunakan, maka kayu itu akan ditolak dan harus diganti oleh Pemborong atas tanggungannya.
6. Ukuran-ukuran