Page 7 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
6. Adukan Percobaan
Dari adukan yang diusulkan harus diambil kubus uji sebagai berikut : Untuk tiap kelas beton harus dibuat 6 kubus.
Tiga kubus harus diuji pada umur 7 hari dan tiga kali pada umur 28 hari. Pada tiap umur pengujian kekuatan kubus tidak ada boleh yang lebih rendah dari 1 13 kali kekuatan
kerja kubus uji yang disyaratkan, sebelum memulai pekerjaan, detil lengkap mengenai pengujian ini bersama analisa gradasi dan perhitungan rencana campuran mix design kontraktor tidak boleh
melakukan pengcoran bagian manapun sebelum rencana campurannya disetujui oleh Direksi. Direksi berwenang untuk meminta agar kontraktor menyerahkan hasil pengujian pada tenggang waktu
tertentu. dari betan yang dicor dalam pekerjaan kontraktor harus sudah memperhitungkan biayanya dalam nilai kontraktor.
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan 6 kubus beton dari tiap kelas, kubus harus diuji pada tiap kekuatan 28 hari setelah dibuat. Kontraktor harus menyerahkan pada Direksi
dengan lengkap mengenai pengujian ini bersama dengan analisa gradasi dan perhitungan rencana campuran. Kontraktor tidak boleh melakukan pengecoran dibagian sebelum Direksi menyetujui
rencana campuran.
7. Kelas Beton
Uraian II = K. 225
III = 1 300 I
Kekuatan kubus karakteristik 28 hari yang ditentukan 150 mm
225 kg cm
2
300 kg cm
2
- kg cm
2
Ukuran agregat kasar Maksimum
25 mm 25 mm
30 mm Perbandingan
campuran “Percobaan
pertama” Semen: ag halus : ag kasar
1: 1 ,5: 2,5 1:1,5:2,5
1 :3:5 Perbandingan campuran yang diberikan diatas telah diperkirakan guna mencapai kekuatan yang
disyaratkan pada umur 28 hari setelah pengecoran, dengan ketentuan bahwa bahan yang dipakai bermutu baik dan pengawasan dilakukan dengan baik.
Beton dinilai dengan pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk kelas tertentu lebih menentukan dari pada perbandingan campuran yang diperlihatkan.
Jika ternyata persyaratan kekuatan tidak terpenuhi, Direksi berwenang untuk memperbaiki perbandingan campuran atas biaya kontraktor untuk mencapai kekuatan rencana.
8. Pengujian Beton dan Bahan-bahan Beton
Pada umumnya metoda pengujian sesuai dengan PBI 1971 bagian 4.7 dan dapat juga mencakup pengujian slump dan kompresi. Jika belen tidak dapat memenuhi syarat percobaan slump, adukan
yang tidak disetujui tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari lapangan oleh kontraktor. Jika pengujian tekan kompresi gagal, harus diterapkan prosedur perbaikan sebagaimana diuraikan dalam
PBI 1971.
Percobaan kubus harus dilaksanakan menurut instruksi dari Direksi, tetapi sekurang-kurangnya 1 kubus untuk tiap 10 m3 atau 5 m3 minimal 3 kubus tiap hari.
Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi, yang sama dengan kondisi yang sebenarnya dan harus diuji setelah 7 atau 28 harus menurut keputusan Direksi. Biaya perccbaan ini akan
dibebankan pada kontraktor.
9. Pengontrolan Mutu Beton dan Pengujian Kekuatan di lapangan
Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan beton yang seragam yang memilik kekuatan serta sifat-sifat lain sebagaimana ditetapkan. Untuk ini, Kontraktor harus menyediakan
dengan biaya sendiri serta mempergunakan alat penimbang yang akurat, sistem volumetrik yang
Page 8 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
akurat untuk mengukur air, peralatan yang sesuai untuk mengaduk dan mengecor beton serta peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diurakan disini atau
menurut petunjuk Direksi.
10. Penolakan beton
Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal mencapai standar yang ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk menolak seluruh pekerjaan beton darimana kubus-kubus
tersebut diambil. Direksi juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, porous atau yang permukaan akhirnya
tidak baik, Dalam hal kontraktor harus menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dari menggantinya menurut Instruksi dari Direksi sehingga hasilnya menurut penilaian Direksi sudah memuaskan.
11. Pengukuran Bahan-Bahan Beton