Page 32 of 40
32
SPESIFIKASI TEKNIS INSTALASI PENGOLAHAN AIR KONSTRUKSI BETON BERTULANG
1. UMUM
1. Ruang lingkup
Spesifikasi ini bagian dari kontrak yang merupakan syarat-syarat untuk IPA Beton Bertulang. Material Beton Bertulang K225-U32. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :
Pemeriksaan kembali kualitas air baku.
Merencanakan detail perhitungan konstruksi lengkap sesuai kebutuhan treatment terhadap
air baku tersebut.
Pengadaan IPA konstruksi beton bertulang K225-U32 .
Disarankan untuk mengasuransikan IPA konstruksi beton bertulang K225-U32 selama proses konstruksi di lokasi proyek.
Pengadaan dan pemasangan instalasi perpipaan IPA, peralatan listrik kabel-kabel, valve
dan lain-lain.
Trial run dan commissioning sampai dengan hasil produksi memenuhi standar kualitas air minum yang dikeluarkan oleh Depkes RI termasuk didalamnya pemeriksaan hasil kualitas
air baku di laboratorium selama masa uji coba.
Jaminan guarantee bahwa IPA Beton Bertulang ini mampu mengolah air baku menjadi air minum yang memenuhi standart kualitas air minum yang dikeluarkan ole DEPKES RI.
Setiap penawar harus melakukan ujicoba pengolahan air baku di lokaso IPA Waribang
sebagaimana ditentukan oleh pemberi tugas dengan menggunakan pilot plant guna memperoleh indikasi treatabilitas air baku dan kapabilitas sistem IPA yang akan
diaplikasikan dalam proyek ini, terkait dengan kriteria proses yang ditetapkan dalam dokumen tender ini. Kapasitas pilot plant sekitar 2-5 Liter per detik yang dilengkapi
dengan hasil analisis matematis dari ujicoba pilot plant tersebut. Ujicoba harus dilakukan sekurang-kurangnya 24 jam operasi.
2. Dokumen Gambar
Peserta pelelangan harus melampirkan gambar beserta brosur asli dari pabrik dalam dokumen penawarannya, yang menggambarkan ukuran dan spesifikasi teknis dari IPA baja tahan karat
yang ditawarkan.
3. Keselamatan Kerja
Kontraktor harus menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja maupun masyarakat disekeliling workshop dan lokasi pemasangan, mengikuti peraturan keselamatan yang
dikeluarkan oleh pemerintah, antaralain :
Lokasi pemasangan harus diberi pagarjaring untuk mencegah benda-benda jatuh yang bisa menyebabkan jatuhnya korban.
Dibuat jeruji sementara ditempat yang beresiko tinggi orang dapat jatuh.
Menjaga keamanan hal-hal yang berhubungan dengan listrik.
4. Rencana Kerja Time Schedule
Segera setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan, kontraktor harus menyerahkan rencana kerja time schedule untuk disetujui direksi. Kontraktor tidak diperbolehkan merubah rencana
kerja tanpa persetujuan pemberi tugas.Jika kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan time schedule, maka pemberi tugas dapat menginstruksikan kepada kontraktor untuk meninjau
kembali jadwal yang ada.
5. Gambar Pelaksanaan Shop Drawing
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan shop drawing kepada direksi. Shop drawing harus dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai komponen-
komponen yang ada dalam suatu instalasi, meliputi lokasi, type, ukuran-ukuran baut dan pekerjaan pengelasan, yang seluruhnya harus disediakan oleh kontraktor sesuai dengan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
Shop drawing harus dibuat sesuai dengan kondisi yang ada dan dalam pelaksanaan pekerjaannya dibuat secara efektif dan ekonomis.
Simbol-simbol pengelasan yang digunakan pada shop drawing harus sesuai dengan ISO 2553.
Page 33 of 40
33 Selama waktu yang ditentukan didalam time schedule, kontraktor harus mengajukan shop
drawing untuk disetujui oleh pemberi tugas. Gambar yang disetujui akan ditanda tangani atau ditandai oleh pemberi tugas.
Setiap shop drawing yang tidak disetujui oleh pemberi tugas, harus segera diperbaiki oleh kontraktor sesuai dengan keinginan pemberi tugas dan harus segera diserahkan kembali.
Kontraktor bertanggung jawab terhadap kesalahan atau kelalaian dalam shop drawing.
6. Lokasi Instalasi
Kontraktor harus memeriksa rute transportasi dan workshop ke lokasi pemasangan dan melaporkan kepada pemberi tugas unit-unit apa saja yang membutuhkan perubahan ukuran dan
jugaunit-unit yang akan dimodifikasi jika ada. Kontraktor dapat memanfaatkan fasilitas listrik dan air yang ada di lokasi dan untuk semua ini
kontraktor harus membayar kepada pihak PEMBERI TUGAS atau pihak yang terkait dan apabila tidak ada fasilitas tersebut maka kontraktor harus sudah memperhitungkan dan
membiayai sendiri semua pengeluaran tersebut.
Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus membenahi semua perlengkapannya dan lokasi proyek harus sudah bersih dan siap untuk digunakan sesuai dengan keinginan pemberi tugas.
II. KRITERIA UMUM IPA BAJA BETON BERTULANG
Secara garis besar IPA baja beton bertulang ini harus memenuhi beberapa kriteria secara umum sebagai berikut :
IPA Beton Bertulang harus mampu mengolah air baku dari sumber air dengan kualitas air baku
yang ada.
Kualitas air hasil pengolahan IPA Beton Bertulang harus dapt memenuhi standar kualitas air minum indonesia yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI.
Harus dioperasikan secara mudah, tidak memerlukan penanganan operasi oleh tenaga ahli
dengan keterampilan khusus pendidikan khusus yang tinggi.
IPA Beton Bertulang ini harus terdiri dari unit untuk pengolahan flokulasi, sedimentasi dan filtrasi, terbuat dari material beton K225-U32, mudah dipasang, mudah untuk dikontrol, dan
mudah pemeliharaannya.
Tidak memerlukan areal yang terlalu luas dan mudah dipindah-pindahkan, perletakan unit-unit tersebut harus disetujui oleh pemberi tugas untuk dapat disesuaikan dengan perencanan pada
tahap-tahap berikutnya.
Hendaknya menggunakan perlengkapan-perlengkapan yang memerlukan energi listrik sesedikit mungkin sehingga biaya operasi tidak mahal hemat energi.
Zat-zat kimia yang diperlukan untuk pengolahan air tersebut harus mudah didapatkan dipasaran
dalam negeri dan harganya relatif murah.
Diharuskan untuk mengikuti ketentuan-ketentuan pemerintah dalam pengadan pemakaian bahan-bahan bangunan produksi dalam negeri, kecuali beberapa bagian yang memang belum
dapat diproduksi dalam negeri.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut hendaknya sesuai dengan standarisasi yang ada sehingga mudah diperluas atau diperbaiki, suku cadang diusahakan untuk mudah didapatkan dipasaran
dalam negeri.
Untuk memberikan hasil yang sebaik-baiknya, maka harus ada jaminan garansi dari pabrikan, bahwa IPA Beton Bertulang tersebut berjalan dengan baik dengan kualitas pengolahan air sesuai
dengan yang diharapkan, minimal 2 dua tahun sejak IPA Beton Bertulang tersebut dioperasikan.
III. PROSES PENGOLAHAN
Bangunan-bangunan unit-unit pengolahan yang ada dalam IPA Baja Beton Bertulang tersebut antara lain terdiri dari :
Unit koagulasi pengaduk cepat dengan menambahkan alumunium sulfat atau Poly Aluminium
Chlorida dan pengaturan PH agar flokulasi berjalan dengan optimal.
Flokulasi pengaduk lambat.
Sedimentasi pengendapan.
Saringan pasir cepat dengan de claining rate infilter self back washing.
Koreksi PH dengan penambahan soda abu.
Pembubuhan desinfeksi chlorinasi.
Page 34 of 40
34
1. Unit Koagulasi Pengaduk cepat a. Fungsi