Page 8 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
akurat untuk mengukur air, peralatan yang sesuai untuk mengaduk dan mengecor beton serta peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diurakan disini atau
menurut petunjuk Direksi.
10. Penolakan beton
Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal mencapai standar yang ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk menolak seluruh pekerjaan beton darimana kubus-kubus
tersebut diambil. Direksi juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, porous atau yang permukaan akhirnya
tidak baik, Dalam hal kontraktor harus menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dari menggantinya menurut Instruksi dari Direksi sehingga hasilnya menurut penilaian Direksi sudah memuaskan.
11. Pengukuran Bahan-Bahan Beton
Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat, kecuali air yang boleh diukur menurut volume, Agregat halus dari kasar harus diukur menurut volume terpisah dengan alat
penimbang yang disetujui, yang memenuhi ketepatan 1 . Pengukuran volume dapat diijinkan
asal disetujui oleh Direksi. Peralatan yang dipakai untuk menimbang semua bahan dart mengukur air yang ditambahkan serta
metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui oleh Direksi sebelum Direksi beton dicor.
12. Pengadukan Beton
Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat pengecor, pengadukan harus menggunakan mixer yang digerakkan dengan daya yang kontinue serta mempunyai kapasitas
minimal 1 m3 jenisnya harus disetujui oleh Direksi dari dijalankan dengan kecepatan sebagaimana dianjurkan oleh pabrikan.
Pengadukan beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika sudah disetujui oleh Direksi untuk mutu beton tertentu.
Pengadukan harus sedemikian sehingga beton tersebar merata ke seluruh massa, tiap partikel terbungkus mortar dari mampu menghasilkan beton padat yang homogen tanpa adanya air yang
berlebihan.
13. Pengangkutan dan Pengecoran Beton
Pengecoran beton dibagian manapun tidak boleh dimulai sebelum Direksi memeriksa dari menyetujui bekisting, penulangan, angker-angker dari lainya dimana beton akan dicor.
Isi pengaduk beton, mixer harus dikeluarkan dalam satu operasi menerus dari beton harus diangkut tanpa terjadi segregasi komponen-komponennya.
Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dari tidak tembus air atau gerobak dorong, metoda mengangkutan yang lain dapat dipakai asalkan sudah mendapat persetujuan dari Direksi dart garus
tepat mengikuti instruksi terinci yang diberikan untuk maksud tersebut. Alat-alat yang dipakai untuk mengangkut dan mencor belen harus dibersihkan dari dicuci setiap baris setelah dipakai bekerja dan
bila pengecoran dihentikan selama lebih dari 30 menit.
Semua beton yang diaduk dilapangan harus ditempatkan pada posisi akhirnya dari dipadatkan dalam waktu 40 menit setelah dari ditambahkan dalam mixer.
Pada umumnya beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari ketinggian lebih dari 1.50 m tetapi jika bagian pekerjaan tertentu memerlukan agar beton dijatuhkan dari tempat tinggi maka dikerjakan
sedemikian sehingga mencegah segregasi dari harus dijaga agar aliran beton tidak terputus-putus. Seluruh operasi ini harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Pengecoran suatu unit atau bagian pekerjaan harus dilaksanakan dalam satu operasi menerus atau hingga mencapai sinar yang ditentukan.
Beton dan penulangan yang menonjol tidak boleh diganggu dengan cara apapun sekurang-kurangnya empat puluh delapan jam sesudah beton dicor, kecuali jika dipercleh ijin tertulis dari Direksi. Semua
beton harus dicorkan pada siang hari, pengecoran bagian manapun tidak boleh dimulai jika dapat diselesaikan dalam siang hari kecuali jika sudah diperoleh ijin dari Direksi untuk pengerjaan malam
hari, Ijin demikian tidak akan diberikan jika kontraktor tidak menyediakan sistem penerimaan yang memadai, yang disetujui oleh Direksi.
Kontraktor harus membuat catatan lengkap mengenai tanggal, waktu dan kondisi. Pengecoran beton
Page 9 of 40
Pembangunan Reservoir 2000 m3 IPA Pal 8
pada tiap bagian pekerjaan, catatan ini harus tersedia untuk diperiksa oleh Direksi Pekerajaan.
14. Pemadatan Beton