Menurut Rawlins 1977, sumber tidak stabilnya suatu emulsi adalah mikroorganisme. Emulsi ma yang dibuat dengan bahan-bahan alami seperti gom,
karbohidrat, dan protein mudah sekali ditumbuhi fungi dan bakteri pembusuk. Dan tingginya kandungan air juga menyebabkan mikroba cepat berkembang,
sehingga kebutuhan konsentrasi pengawet pada fase air harus cukup untuk menghambat pertumbuhan mikroba, dan sebagian pengawet juga dimasukkan
dalam fase minyak. Menurut Ansel 2005, rusak atau tidaknya suatu sediaan yang
mengandung bahan yang mudah teroksidasi dapat diamati dengan adanya perubahan warna dan perubahan bau.
Dari data di atas diperoleh hasil bahwa pada sediaan krim cair blanko, gliserin 2 dan krim cair sari tomat konsentrasi 2 dan 4 tidak terjadi
perubahan warna, bau, dan pecah emulsi selama 12 minggu penyimpanan, sedangkan pada sediaan krim cair sari tomat pada konsentrasi 6 mengalami
perubahan bau pada penyimpanan 12 minggu dan krim cair sari tomat konsentrasi 8 mengalami perubahan bau pada penyimpanan 8 minggu. Hal ini dikarenakan
tomat memiliki kandungan air dan protein yang tinggi. Dengan demikian, krim cair tangan dan badan yang mengandung sari
tomat 2 dan 4 memenuhi persyaratan kestabilan. Sedangkan untuk sediaan mengandung sari tomat dengan konsentrasi di atas 4 yakni 6 dan 8 tidak
memenuhi persyaratan kestabilan.
4.2.5 Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan
Hasil pengamatan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Wasitaatmadja 1997, uji kulit yang dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping pada kulit dengan mengoleskan sediaan pada bagian
depan bawah lengan atau dibelakang daun telinga, dan sediaan dapat digunakan jika setelah 24-48 jam tidak terjadi reaksi kulit yang tidak diinginkan. Dari data
uji iritasi di bawah, diketahui bahwa sediaan tidak menimbulkan reaksi iritasi pada kulit sukarelawan seperti kemerahan, bengkak, dan gatal.
Tabel 7. Data uji iritasi terhadap kulit sukarelawan Pernyataan
Sukarelawan I II III IV V VI VII VII IX X XI XII
Eritema - - - - - - - - - - - -
Eritema dan Papula
- - - - - - - - - - - - Eritema,
Papula, dan
Vesikula - - - - - - - - - - - -
Edema dan Vesikula
- - - - - - - - - - - - Keterangan :
- : Tidak menimbulkan iritasi
+ : Terjadi reaksi iritasi
4.2.6 Kemampuan sediaan untuk mengurangi penguapan air dari kulit
Pengujian dilakukan terhadap 12 orang sukarelawan berusia 20-25 tahun yang berjenis kelamin perempuan, diperoleh data seperti yang tertera pada Tabel
8, yang menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi sari tomat yang ditambahkan pada formulasi sediaan krim cair, maka akan semakin tinggi
kemampuan sediaan krim tersebut dalam menahan penguapan air dari kulit. Kekuatan dalam mengurangi penguapan air dari kulit masing-masing sukarelawan
berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga nilai persentasenya pun
Universitas Sumatera Utara
berbeda. Faktor yang mempengaruhi besarnya penguapan air dari kulit yakni perbedaan cuaca pada saat pengujian dan pengaruh banyaknya keringat yang
dihasilkan oleh setiap sukarelawan dikarenakan aktivitas yang berbeda-beda. Dari data yang diperoleh juga dapat dilihat perbandingan dari persentase
kemampuan sediaan pembanding yakni sediaan gliserin 2 dengan sediaan krim cair yang mengandung sari tomat dimana sediaan krim cair yang mengandung
tomat memiliki kemampuan mengurangi penguapan air yang mendekati kemampuan gliserin bahkan untuk konsentrasi sari tomat 8 kemampuannya
cenderung lebih baik. Perhitungan dan tabel kemampuan sediaan untuk mengurangi penguapan air dari kulit dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 48.
Tabel 8. Data kemampuan pengurangan penguapan air dari kulit
No. Sukarelawan Pengurangan Penguapan Air pada Setiap Formula
Blanko ST 2
ST 4 ST 6
ST 8 SG 2
1 I
19,51 31,22 32,19 35,61 37,56 36,09 2
II 17,65 25,88 29,41 38,82 41,18 42,35
3 III
14,72 38,05 40,47 42,88 44,49 43,68 4
IV 28,69 30,43 33,04 36,52 38,26 38,26
5 V
10,26 11,54 16,66 19,23 23,08 21,79 6
VI 12,57 16,77 19,15 20,36 22,16 21,56
7 VII
26,39 30,46 34,52 40,61 42,64 44,16 8
VIII 20,31 32,03 39,84 41,41 44,53 43,75
9 IX
22,09 24,86 37,02 43,09 45,30 39,78 10
X 24,83 35,86 40,00 45,52 48,97 49,65
11 XI
18,35 33,03 44,95 49,54 51,37 51,37 12
XII 20,49 31,15 36,89 41,80 45,08 43,44
Nilai rata-rata 23,59 28,44 33,64 37,95 40,39 39,66
Keterangan : ST
: Sediaan yang mengandung sari tomat SG 2
: Sediaan yang mengandung gliserin 2 pembanding
Universitas Sumatera Utara
4.2.7 Viskositas sediaan